SULUH NUSA, KUPANG – PADA hari Sabtu malam 8 Juni 2024, pada laman FB milik Ama Dile Bahy Oi, membuat siaran langsung latihan musik para kru Sinar Remaja Band (SRB) asal Honihama desa Tuwagoetobi Witihama, dengan personel, Yoseph Gede Tokan (lead guitar), Agus Bura Kuroumang (bass), Antonius Kala Wasa (drum), Agapitus Kelake Ado Pehan Lamatokan (Rythm) dan Robertus Narek Ola Lamatokan (keyboard). Latihan para legenda SRB dalam rangka tampil pada acara puncak peringatan pesta emas organisasi pemuda Kakan Dike Arin Sare (Kadiare), dusun Lewolein desa Tuwagoetobi yang akan dihelat pada tanggal 30 Juni 2024.
Disebut sebagai legenda, karena para punggawa Sinar Remaja Band yang latihan malam itu, adalah kru yang tampil sangat memukau pada era tahun 1980-an dalam memberikan warna musik di pulau Adonara dan sekitarnya (minus Robert Narek Ola). Personel SRB lain kala itu adalah Yoseph Kopong Solot Lamatokan (rhythm), Alm. Gabriel Kopong Sani Kuroumang (keyboard), Anton Tokan (drum), Karolus Ola Tokan (keyboard), Silvinus Ola Payon Kuroumang (bass) didukung vokalis, Rosalia Lamapaha, Karolina Tokan, Penaten Kelo Tokan, Alm. Romanus Daton Riang Hepat dan Agustina Riang Hepat.
Yoseph Gede Tokan, kini bekerja di Jakarta dalam obrolan singkat melalui WhatsApp, 9 Juni 2024, menuturkan, dalam rangka peringatan pesta emas Kadiare, banyak anak Honihama yang tersebar di seantero Indonesia, bale nagi/pulang kampung untuk ikut bergembira dan mengucap syukur atas momen Pesta emas sekaligus reuni. Untuk itu, group band Sinar Remaja berusaha untuk menghibur masyarakat melalui penampilan musik dan lagu. Menjelang perayaan, dihelat pameran budaya menampilkan aneka karya anak lewotanah, seperti tenun ikat, kerajian tangan/anyaman dari bahan lokal/daun lontar termasuk UMKM dan untuk menghibur pengunjung dalam performance group band dan organ tunggal.
Bagi masyarakat kecamatan Witihama dan kecamatan terdekat, bahkan pulau Adonara dan sekitarnya, pada tahun 1980an pasti paham akan penampilan memukau dari group band yang satu ini dan cukup viral di jaman itu. Group band ini dipimpin oleh Yoseph Gede Tokan dan binaan Pa Guru Yoseph Ola Beda Lama Wuran. Tahun 1986, SRB merengkuh prestasi membanggakan yaitu juara I lomba band se-pulau Adonara yang diselenggarakan Camat Adonara Timur di Waiwerang dalam rangka peringatan HUT Sumpah Pemuda.
Penampilan apik SRB, berhasil mengungguli beberapa group band kala itu, Magdalena Sagu kecamatan Adonara, Benyas group asal Horinara dan band Waiwerang kecamatan Adonara Timur, Bunga Rampai Mangaaleng kecamatan Kelubagolit dan Harmas Balaweling kecamatan Witihama
Yoseph Tokan pun mengkilas balik, bahwa saking senang dan bangganya, Camat Adonara Timur, Yusup Dolu dalam sambutannya memberikan apresiasi atas prestasi Sinar Remaja band asal Honihama desa Tuwagoetobi kecamatan Witihama.
“Saya patut memberikan apresasi kepada semua peserta group band dan khsusunya Sinar Remaja band yang menjadi juara. Jangan merasa puas dengan prestasi yang ada namun terus berlatih untuk terus berkiprah dalam dunia musik dan lagu untuk menghibur masyarakat dan sebagai aktualisasi bakat dan potensi kaum muda”, tutur Yos bernostalgia.
Senada dengan Yos, punggawa SRB lainnya, Antonius Kala Wasa, pemuda asal desa Hingan kecamatan Kelubagolit sebagai drumer menuturkan, Camat sangat memuji penampilan SRB dan memberikan suport agar terus berlatih teknik bermain musik dan berterima kasih atas partisipasi semua group. Pada perlombaan berikutnya, Sinar Remaja Band berhasil merengku juara II, tahun 1990 dan 1991.
Dengan prestasi yang diraih musisi SRB, dilirik juga orang Lembata. Tanggal 21 November 1986, SRB mengisi acara syukuran pernikahan Agus Baro Wuran (kini Alm.) yang saat itu menjabat Kepala Unit P.T. Bumiputra Lewoleba.
Menurut pengakuan Isabela Uran (istri Agus Baro) yang dimintai komentar melalui telepon WA, dari Kalimantan, Isa mengatakan bahwa penampilan SRB amat bagus. Acara dimeriahkan juga band asal Paroki Lewoleba, besutan Emil Diaz dan Ia pun sempat berganti peran, menjadi organis pada SRB, demikian pengakuan Yoseph Gede dibenarkan Ibu Isabela.
SRB juga tampil di Kalikur Kedang, ujung timur pulau Lembata pada acara syukuran perkawinan. Penampilan SRB yang cukup berkesan yaitu menjadi band pengiring konser musik Wens Kopong Liat yang lagi naik daun mewarnai blantika musik pop daerah Lamaholot saat tampil di Waiwadan Adonara Barat.
Selain itu, banyak personel SRB asal Honihama juga mengawaki band milik Yayasan Surya Mandala Waiwerang yang tour ke kampung-kampung di Adonara untuk menghibur masyarakat sekaligus menarik minat untuk merajut mimpi dan cita di SMA, SMEA dan SPG Surya Mandala.
Dalam obrolan, Pa Anton dan Yos Gede juga berbicara soal pemuda sebagai generasi estafet.
“Organisasi pemuda di desa merupakan hal yang sangat penting dan baik bagi kemajuan lewotanah. Pemuda sebagai ujung tombak generasi penerus dalam membangun masa depan lewotanah (kampung). Hal ini menjadi suatu bukti adanya kearifan lokal yaitu kerja sama yang baik dari berbagai komponen masyarakat, saling mendukung demi kemajuan lewotanah”, urai Pa Guru Anton, mantan Guru SDI Riang Duli dan telah pensiun pada jabatan terakhir sebagai Kepala Sekolah SDK Wua One desa Redontena kecamatan Kelubagolit.
Menurut Anton, dalam berorganisasi, ada tantangan dan kendala, namun mari duduk bersama dan saling mendengarkan untuk mencari solusi agar tidak menimbullkan masalah.
“Anak muda jangan menang sendiri, namun perlu mendengar orang tua sebagai pemangku lewotanah. Jangan juga melupakan budaya daerah karena dihimpit oleh arus perkembangan jaman modern”, harap Pa Guru Anton.
“Saya sangat bersyukur, karena sejak masa muda hidup dan berbhakti cukup lama di Honihama dan menempah pribadi menjadi lebih dewasa. Saya bergaul dengan semua orang tua untuk mendapat nasihat dan saya berkomitmen untuk berbhakti dengan tulus iklas untuk lewotanah Honihama” ungkap Anton dari lubuk hati terdalam.
Dalam hal musik, menurut Anton, merupakan hal yang sangat membahagiakan. Diharapkan anak muda yang punya bakat dan hobi untuk menggeluti dunia musik, dibarengi dengan kemauan dan komitmen di samping dukungan peralatan musik yang memadai.
“Dulu organisasi Kadiare sangat komplit memilikinya, sehingga Kami bisa mengaktualisasikan bakat dan potensi di bidang musik melalui Sinar Remaja band”, ungkap Anton dengan bangga.
Yoseph Gede berpendapat sekarang ini perkembangan musik sangat maju, namun jangan hanya mendengar musik lalu berdansa tetapi anak muda yang punya bakat bisa berkreasi untuk mengembangkan musik dan lagu.
“zaman dulu dengan segala keterbatasan, group band tampil begitu memukau, apalagi dewasa ini dengan segala kemudahan?” tantang Yos Tokan. Lanjutnya, “Kami dulu hanya mendengar lagu melalui radio dan kaset pita dan kadang baterei low, sehingga berusaha mencas dan juga mencari baterei bekas untuk digunakan, dari situ Kami bisa belajar musik dan lagu, apalagi sekarang ini, dengan HP android bisa mendengar dan belajar musik”, ungkap Yos mengenang masa lalu yang serba susah.
Suatu pertanyaan refllektif di usia emas Kadiare, apatah bisa muncul Sinar Remaja band yunior? Apa bisa ada alokasi dana desa untuk pengembangan musik melalui pengadaan peralatan band dengan suatu komitmen, band bisa menciptakan sumbangan pendapatan melalui penyewaan band atau penampilan personel band untuk mendapatkan keuntungan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat? Apatah ada regulasi yang bisa mendukung? Semoga letupan pendapat berseliweran ini bisa didengar.
Akhhirnya, Yos mengajak para penggemar SRB dulu untuk bisa menyaksikan pemformance para legenda SRB pada acara puncak pada tanggal 30 Juni 2024 di basa Lewolein Tuwagoetobi. “Mudahan Wens Kopong mempunyai kesempatan untuk tampil bersama”, pungkasnya sekaligus menyampaikan bahwa Yos juga mengundang Wens untuk tampil bareng. Kita tunggu performance para legend SRB nantinya. +++Simon Kopong Seran/Orang Honihama di Kupang