suluhnusa.com_Guru adalah pahlawan tanpa jasa. Itulah kalimat klasik yang dipredikatkan pada profesi seorang guru.
Penyematan yang dialamatkan kepada guru ini karena, jasa tanpa pamrih yang ditunjukan oleh guru dalam memanusiakan manusia. Kerja yang tulus untuk sebuah pengabdiaan.
Untuk sebuah pengabdiaan, adalah seorang putra Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frumensius Putra Ngawang alumnus Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang memilih untuk mengikuti seleksi Penerimaan guru Sarjana Mengajar Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T), yang mana Guru SM-3T untuk Nusa tenggara Timur sudah dillakukan penerimaan sejak tahun 2012.
Frumensius Putra Ngawang atau yang sering disapa Frumen melalaui seleksi Tahun 2012 kemudiaan mendapat tugas mengabdi di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) tepatnya di SMP Negeri 2 mentarang desa long- pada kecamatan Sungai tubu kabupaten malinau kalimantan utara, sebuah daerah yang sangat jauh dari pusat keramaiaan kota juga akses transportasi yang sulit.
Sebuah kesempatan, bertemu dengan Frumensius Putra Ngawang di Asrama Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Kupang mengaku mengikuti seleksi SM-3T karena ingin memberikan sebuah pelayanan dengan tidak kompromi akan waktu dan tempat.
“Saya setelah tamat di Undana Kupang langsung mengikuti Seleksi. Seleksi kami diselenggarakan secara online yang difasilitasi oleh Universitas Negeri Undana. Ada dua (2) tahapan seleksi untuk bisa diterima menjadi Guru SM-3T Yakni tahapan seleksi administrasi, dan tes akademik,” ungkapnya.
Lanjut Frumen, ketertariknnya untuk menjadi Guru SM-3T karena ingin mencari pengalaman mengajar di wilayah lain dari NTT. Saya awalnya tertarik untuk masuk menjadi guru SM-3T karena ada keinginan untuk mencari pengalaman mengajar diluar wilayah NTT.
Sejak dinyatakan lulus, bersama dengan teman –teman lain, kami diberangkatkan ke tempat tugas kami masing – masing sesuai dengan tempat tugas yang dibagikan. Saya mendapat tugas mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 2 Mentarang Desa Long Pada Kecamatan Sungai Tubu Kabupaten Malinau Kalimantan Utara.
Kepada WEEKLYLINE.NET Frumen berceritra tentang suka duka menjadi Guru SM-3T. Dari sisi trasportasi mental saya sudah mulai diuji karena dari pusat Kota Malinau menuju ke tempat tugas (baca: SMP Negeri 2 mentarang desa long- pada ) harus ditempuh selama empat (4) hari melalui jalur aliran sungai dengan menggunakan ketinting, yang merupakan alat transportasi lokal di daerah tersebut.Disisi lain misalnya penerangan masih menggunakan lampu pelita.
“Demikian juga tempat tinggal kami disediaan rumah pendudukan yang darurat dengan perlengkapan seadaanya. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, cuci dan Mandi kami harus mengambilnnya dikali dengan jarak tempuh yang tidak dekat. Keadaan ini memacu semangat saya untuk berjuang ditengah situasi yang serba kekurangan,”Ungkap Frumen.
Sementara itu, menurut Siska Febridin Lusiana Mangngi yang juga adalah guru SM-3T mengaku bahwa walau melewati berbagai rintangan dalam mengembang tugas di daerah yang terpencil, tetapi baginya bahwa melalui program Sarjana Mengajar Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) sangat membantu sekali mengatasi kekurangan tenaga pengajar di daerah 3T,
“Harapannya, semoga program ini terus dipertahankan dan juga menambah quota tenaga pengajar yang mengikuti program SM-3T,”kata Febri.
Lanjutnya, Untuk Guru SM-3T angkatan Pertama tahun 2012 dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengajar di luar Wilayah NTT, saat ini sementara menyelesaiakan pendidikan Profesi guru di Universitas Nusa Cendana Kupanag Selama satu Tahun.
Setelah menamatkan pendidikan Profesi Guru mereka berhak mendapatkan Sertifikat Guru dan bisa ditugaskan kembali mengajar di sekolah – sekolah sesuai dengan basic ilmu dan kebutuhan di sekolah – sekolah. Guru SM-3T yang sementara menjalankan pendidikan Profesi guru mendapat fasilitasi tempat tinggal khusus di sekitar lokasi kampus Undana, tepatnya Rumah susun Mahasiswa Undana. *(Agustinus Baptista Tanggur)
*Penulis Pemula, Guru SM-3T Angkatan Pertama dari NTT Tahun 2012 yang bertugas di Kalimantan Utara. Tepatnya di SMPN 04 Krayan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan. Saat ini, sementara menyelesaikan pendidikan profesi Guru di Undana Kupang.