Senja di matamu mulai memerah
Sebentar lagi rembulan
Menemani istrhat malammu
Kamu terlelap dengan calon bunga tidur
Aku cemburu karena mungkin bukan aku yg kau temui
Secangkir kopi hitam kucumbui
Disepertiga malam ,ku melukis rasa
Disaksikan oleh kabut juga angin
Yang menghantam dinginnya badanku
Sejak saat itulah ku menyadari
Aku mencintaimu dibalik sepiku
Sepi yang mengajarkan untuk tetap tenang ketika kau di cumbui amarah
Sepi yang mengajarkan untuk tetap
Bahagia mengecupMu dalam setiap doa
Aku tak sempat memberitahumu
Karena kadang kau tak mengerti maksud hati yang sebenarnya.
Itulah kamu lelaki yang lahir dari rahim mama…
Yang nantiNya pelengkap dari ketidaksempurnaan ini
Menyebutmu setiap kata hati
Mengeja rindu di setiap doa doaku
Kamu yang selalu ku Semogakan
Kamu yang adalah titipan terlangka
Dari Tuhan untukKu.
KamuKu abadikan aku .
Aku perinduMu yang sebenarnya
Pahamilah ini..
I”am yours.
(perempuan penyeduh kopi)