Dibunuh Rindu

Beranda » Sastra » Dibunuh Rindu

 

Dipersimpangan jalan ku berdiri

Bersama kerlap kuning lampu jalan

Berdialog tanpa suara,mata mulai basah

Kabut malam menumpuk di dada

 

Stop..

Dan aku katakan

Hatiku sakit

Aku dibunuh rindu

 

Rindu pada jujurmu

Dimana kau tak lagi mengidam

Alasan yg penuh keculasan

Jika kau tau bahwa separuh ragaku

Rapuh ketika menyusui ketentuanmu

Yang tak jelas

 

Apakah patah hatiku

Tak lagi peduliMu?

Apakah arti dari rindu

Jika kau mencacinya dengan

Keberadaanmu  yang tak jelas

 

Kau adalah kata-kata yang kutulis

Sekaligus rindu yg tak sempat di gamblang

Rindu terbunuh mendung malam

Hambar….

 

Jika tak sempat bertemu

Setidaknya kecup aku dalam setiap kabar yg kau berikan untukKu..

Itu saja..

 

 

 Indrha Gamur

Perempuan Penikmat Kopi

 

Share your love
Suluh Nusa
Suluh Nusa

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur.?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *