Aku melayangkan pandang ke gunung gunung
Merasakan aroma embun yang meresap di setiap tarik nafas
Wangi bau tanah mengilas balik tentang pepohonan yang kian meranggas
Menanti tetes air mengaliri nadi
Dan daun daun layu seakan memanggil mendung, berteriak padanya sekuat kerontang yang
mengganas
Aku melayangkan pandang ke gunung gunung
Menatap awan dengan liur yang kering
Tengadah tak lagi bermakna, sebab gulita telah menyengat mimpi
Dan hujan masih menjadi angan di kesunyian
Yang menemani gelegar semu di liang telinga
Aku melayangkan pandang ke gunung gunung
Mencari jawab gundah yang menggeliat di setiap tanya
Mencari nyiur yang memanggil di lintasan sepi
Mencari tapak suram di kegelapan
Mencari jawab dari tanya yang tak terjawabkan
Aku melayangkan pandang ke gunung gunung
Mengorek makna di setiap hentak kata
Menari bersama gending , berkisah tentang masa yang terdahulu
Menanti senja lalu melumat geram; melihat tanah habis terjarah
Fanny J. Poyk