suluhnusa.com – Gunung Berapi Ile Lewotolok, Di Kecamatan Ile Ape, kabupaten Lembata, NTT, berstatus waspada atau level II. Status waspada gunung berapi yang menjadi lokus perlombaan trekking dalam even pariwisata Festival Tiga Gunung (F3G), 26 hingga 31 Agustus 2019, ternyata tidak menyurutkan niat penyelenggara untuk menggelar lomba trekking ke puncak gunung itu.
Yeremias Kristian Pugel, petuga Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, menuturkan, hingga saat ini status gunung Ile Lewotolok belum diturunkan ke level normal.
“Sampai saat ini, Gunung Ile Lewotolok berstatus waspada atau level II. Gunung dengan ketinggian 1423 mdpl ini direkomendasikan oleh BVMBG Bandung untuk tidak didekati dalam radius 2 Kilometer dari puncak /pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok, pengunjung/pendaki dilarang mendekati zona bahaya dalam radius 2 Km dari puncak,” ujar Yeremias.
Sementara itu, Polikarpus Bala, Panitia Lomba Trekking ke puncak ile Lewotolok menuturkan ada 20 tim pendaki yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia telah mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba mendaki gunung ke puncak Ile Lewotolok.
“Masing-masing tim terdiri dari 5 orang. Panitia sudah menyiapkan jalur pendakian yang bermula dari kampung lama Lewohala, kemudian akan turun di kampung Ohe. Jadi jalur pendakian dari arah Timur dan turunnya kearah Barat,” ujar Polikarpus Bala, kepada Media Indonesia, Senin (26/8).
Menurut Bala, pihaknya terus berkoordinasi dengan pos pemantau Gunung Ile Lewotolok guna mengantisipasi memburuknya situasi Gunung.
“Kami tetap jalankan lomba. Sebentar acara pelepasan dilaksanakan di Bukit Cinta usai acara pembukaan Festival Tiga Gunung oleh Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur. Kami berharap keadaan aman terkendali,” ujar Polikarpus.
Taahun 2019 ini, Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa tenggara Timur, Senin (26/8) menggelar puncak festival Tiga Gunung. Festival serupa telah dihelat Pemerintah Kabupaten Lembata pada tahun 2018 lalu.
Serangkaian Kegiatan telah digelar pemkab Lembata, beberapa hari sebelumnya seperti lomba literasi, pawai, karnaval budaya serta perlombaan nyanyi.
Even tahun kedua yang digelar Pemerintah Kabupaten Lembata itu menampilkan even utama yakni lomba trecking ke Gunung Ile Lewotolok, Gunung Ile Werung dan Gunung Batu Tara. Ketiga Gunung Berapi tersebut kini dijadikan icon pariwisata Lembata, Selain kampung nelayan Lamalera yang sudah dikenal dunia.
Dengan digelarnya Festival Tiga Gunung ini, memantapkanciri khas Lembata yang memiliki icon wisata adventure atau wisata minat khusus di Indonesia.
Ketua panitia pelaksana Event festival Tiga Gunung, Wenseslaus Ose, Senin (26/8) menjelaskan, Festival Tiga Gunung menjadi icon bagi pagelaran even-even lain yang juga digelar dalam pagelaran yang sama. Pagelaran yang melibatkan 6 even organizer itu dipadati berbagai aktivitas yang diharapkan menarik kunjungan wisatawan baik local, domestic maupun macanegara.
“Kita berpengalaman menggelar festival tiga gunung yang digelar tahun lalu,sehingga diharapkan dalam festival kali ini, kita dapat memberikan warna berbeda dari festival serupa yang digelar tahun lalu. Semua stakeholder, dalam hal ini, Dinas, EO, wartawan, dan para peserta festival tiga gunung, serta masyarakat Lembata pada umumnya harus bahu membahu menyukseskan event tahunan ini. Karena ini adalah cara kita membangun tanah Lembata yang kita cintai ini,” ujar Wenseslaus.
Sementara itu, Apol Mayang, Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Lembata, Kepada Media Indonesia menjelaskan, puncak kegiatan festival tiga gunung akan digelar selama enam hari yakni pada 26 sampai 30 Agustus 2019.
“Ada serangkaian Kegiatan Puncak Festival tiga gunungantara lain, lomba trekking ke Gunung Ile Lewotolok dan ke Puncak Gunung Ile Werun, NTT Fashion carnaval, lomba layang-layang, melukis payung, Parade komunitas motor dan sepeda, parade Sole Oha dengan peserta asal Adonara dan Lembata, Tarian Kolosal Lembata Helero, pameran kuliner dan kerajinan UKM, pameran music kebudaan dan parade drum band.
“Jadi selama enam hari itu, semua kegiatan dibawah kendali EO menjalankan 6 kegiatan utama. Para petualang yang ingin mengikuti lomba trecking ke Puncak Gunung Ile Lewotolok diharapkan mendapatkan kesan yang baik kemudian menceriterakan kepada khalayak tentang kenapa penting berwisata adventure di Lembata. Selain itu, pagelaran NTT Fashion show dan Carnaval diharapkan Lembata dapat menjadi tuan rumah dalam pagelaran fashion show yang digelar para desainer local, domestic maupun internasional, Pemerintah Pusat, ataupun Pemerintah Provinsi,” ujar Kadis Pariwisata, Apol Mayang. Disebutkan, seluruh event-event akan digelar di bukit Cinta, Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan.
hosea/sandrowangak