suluhnusa.com – Lembata, memiliki keunikan sendiri yang tidak dimiliki oleh wilayah lain di Indonesia. Salah satunya adalah Gunung Api.
Memiliki beberapa gunung api yang sampai dengan saat ini masih aktif. Sebut saja misalnya, Gunung Ile Ape atau lebih dikenal dengan Gunug Ile Lewotolok dibagian Utara Lembata.
Gunung Batu Tara yang mengapung ditengah laut juga merupakan gunung api aktif yang meletus setiap 20 menit secara terus menerus.
Dan juga Gunung Api Ile Werung Kecamatan Atadei, Bagian Selatan Lembata. Pemandangan ketiga gunung api ini sangat indah. Masih alami. Surga bagi para petualang.
Lalu karena seperti surga, Pemerintah Lembata pun mempromosikan ketiga Gunung Api unik ini melalui Festival Tiga Gunung. Ibarat Surga Diatas Tungku Neraka. Pemerintah Lembata gencar mempromosikan menjadi keunggulan Destinasi Wisata di Lembata.
Berbagai Event terkait pengembangan pariwisata Lembata telah dilakukan Pemda Kabupaten Lembata. Tercatat Pemda Lembata pernah menggelar Festival Bahari. Festival Nuhanera dan yang agak fenomenal adalah Green Of Road.
Di tahun 2018 Lembata kembali gelar sebuah festival yang dinamakan Festival Tiga Gunung. Tiga gunung yang dimaksud adalah Gunung Batu Tara yang terdapat di tengah laut yang memiliki keunikan mengeluarkan lahar panas setiap 20 menit sehingga ketika di malam hari semburan lahar ini tampak sangat menakjubkan. Gunung Batu Tara telah tercatat sebagai destinasi wisata unik terpopuler tahun 2017.
Gunung kedua yang tak kalah menarik adalah Gunung Ile Lewotolok. Gunung ini terletak di Ileape dengan topografi yang cocok untuk melakukan tracking. Yang menarik adalah gunung ini memiliki luas kawah yang luar biasa besarnya dan pemda setempat sudah mengagendakan ada pertandingan bola di puncak gunung tersebut. Tracking ke gunung ini sudah pasti akan memberi sensasi tersendiri.
Gunung ketiga yang akan dipopulerkan Pemda barisan pegunungan di Atadei yang dinamakan Ile Werung. Ile Werung dikenal juga dengan nama Ile Adowajo. Kawasan perbukitan dan pucak Ile werung memilki pemandangan eksotis sampai ke bibir pantainya.
Thomas Ataladjar, Wartawan dan Peneliti Asal Atadei-Kabupaten Lembata yang saat ini berdomisili di Jakarta dalam berbagai tulisannya menggambarkan Atadei sendiri memiliki keunikan soal kegunungapian.
Dari aspek vulkanologi Tanjung Atadei yang kecil itu, punya gunung gemunung. Di sana berdiri perkasa Gunung Mauraja dan Ile Adowajo sebagai gunung agung bagi orang Atadei. DIanggap agung karena terus menerus beranak pinak memunculkan Gunung Paugora, Gunung Kawanora dan Gunung Ili Monyet. Bahkan tahun 1870 kawah Ile Adowajo meletus lalu membentuk kubah Gunung Ile Werung. Kemudian muncul kubah-kubah lava Ile Lusitobe dan Ile Penutuk. Pada tahun 1948 muncul kerucut-kerucut baru di lereng selatan dekat laut yakni Ile Gripe dan Ile Petrus. Dan terakhir Gunung Hobal yang merupakan gunung api di bawah laut.
Ketiga gunung fenomenal diatas menjadi titik fokus promosi pariwisata Lembata mulai tahun 2018, seturut Bupati Lembata Eliaser Yentji sebagaimana sering diungkapkan dalam berbagai kesempatan, yang unik di Lembata adalah tiga gunung. Potensi Lembata yang lain tidak dimiliki juga oleh daerah lain.
“Kita memiliki uang yang sangat terbatas sehingga kita harus membuat event-event yang dapat mengundang perhatian Pemerintah Pusat agar dapat membantu kita. Potensi-potensi lain seperti di bidang pertanian dan perkebunan dimilki juga oleh kabupaten lain. Yang tidak dimiliki daerah lain adalah tiga gunung yang fenomenal ini. Karena itu kita harus buat event atas kelebihan. Kita buat festival tiga gunung untuk menarik perhatian pemerintah pusat kesini.” Ungkap Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, dalam jumpa pers di Kuma Resort, 4 Mei 2018.
Yentji Sunur juga mengugkapkan bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait agar presiden berkesempatan hadir pada festival tiga gunung yang rencana akan dilaunching di Jakarta, 7 Mei 2018.
“Kita doakan semoga Presiden bisa hadir pada Festival tiga yang akan kita buat. Saya telah berkoordinasi dengan kementerian terkait. Semoga saja Presiden bisa datang ke Lembata”, ungkap Sunur.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lembata, Apol Mayan ketika dikonfirmasi media ini di Kupag menjelaskan, saat ini sedikitnya 100 wisatawan sudah menyatakan siap berkunjung ke Kabupaten Lembata dan meramaikan Festival Tiga Gunung yang diselenggarakan pemerintah kabupaten Lembata.
Ia bereyakinan jumlah ini tentunya akan terus bertambah, karena pemerintah selalu melakukan berbagai cara untuk menarik wisatawan berkunjung ke Lembata. Apalagi promosi pariwisata Lembata, juga tak henti-hentinya dilakukan oleh berbagai pihak.
“Sekarang ini sudah terdaftar sedikitnya 100 wisatawan. Mereka akan datang ke Lembata dan mengunjungi semua obyek wisata yang ada di daerah ini. Karena kita sudah menyusun dalam paket tour selama satu minggu mereka berada di Lembata,” ujar Apol Mayan.
Ada beberapa destinasi wisata yang dikunjungi adalah menyaksikan dari dekat aktivitas gunung api Batutara, menikmati keindahan alam bawah laut di Nuhanera, tracking ke kawah gunung api Ile Lewotolok, hadiri pesta makan kacang di Ile Ape dan lainnya.
“Tentu mereka akan melewati beberapa kampung tradisional di sana, misalnya Jontona, Lamawolo, Lamatokan, Lewotolok. Dan masayarakat dilibatkan dalam festival ini,” ungkapnya.
Wisatawan juga akan tracking ke puncak gunung api Ile Werung di Kecamatan Atadei, menyaksikan jejeran lima bukit kembar, mengunjungi salah satu desa Lamanunang dengan pelbagai ragam peninggalan masa lalu.
“Setelah puas di Lamanunang, wisawatan juga akan menyempatkan diri menyaksikan dari dekat aktivitas dapur alam di Watuwawer, melanjutkan perjalanan ke Atawolo di Lusilame sebagai Desa Budaya di Atadei.” Tutur Apol Mayan.
Dari puncak Atawolo, lanjut Apol, wisatawan akan menikmati indahnya panorama alam pantai selatan Lembata, lantas mengunjungi Pasar Barter Wulandoni dan mendatangi desa dengan tradisi penangkapan ikan paus di Lamalera.
“Ini hanya sebagian dari tour wisatawan yang datang ke Lembata nanti. Sedangkan tour wisata ke lokasi wisata lainnya, seperti bukit doa dan bukit cinta, akan dilakukan sendiri selama wisatawan berada di daerah ini. Karena puncak kegiatannya dilaksanakan di Bukit Cinta, Waijarang. Ada paralayang dan terjun payung juga,” ujarnya.
sandro wangak