suluhnusa.com – Heboh informasi terkait pasutri asal Lembata yang lama tinggal di Inggris dan datang berlibur dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat RSUD Lewoleba, meresahkan warga. Sebab kebenara informasi bahwa pasangan suami istri ini masih sebagai pasien dalam perawatan oleh tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba. Semantara Informasi yang menyebutkan kedua pasangan suami istri ini sudah terpapar virus corona, adalah tidak benar.
Hal ini bukan saja meresahkan warga tetapi membuat keluarga Pasien Dalam Perawatan menjadi kecewa. Sebab informasi yang disebarkan oleh berbagai oknum melalui media sosial baik Facebook dan WhatsApp dengan menyebutkan asal desa juga alamat tempat tinggal kedua pasien.
“Kami dari pihak keluarga merasa kecewa dengan pemberitaan yang tersebar di media sosial facebook da WAG yang menyebutkan anggota keluarga kami terpapar corona. bahkan dengan asal desa dan alamat jelas,” tegas seorang wanita yang diketahui sebagai keluarga pasien dalam perawatan, kepada wartawan saat mengantar kedua pasien untuk dirujuk ke Maumere, 14 Maret 2020 di Pelabuhan Jeti Lewoleba.
Keluarga yang meminta namanya tidak ditulis ini, menceritakan kedua pasangan suami istri yang merupakan pasien dalam perawatan itu, sejak pulang tiba di Indonesia baik di Jakarta dan Lembata sudah memberikan pemahaman kepada keluarga yang lain terkait virus corona dengan menjaga jarak termasuk menggunakan masker selama mereka berada di rumah maupun berada di luar rumah.
“Sejak mereka tiba di Lembata, keduanya sudah jelaskan ke kami soal virus corona ini. Dan meminta kami untuk tidak bersentuhan langsung dengan mereka saat berkomunikasi bahkan menggunakan masker selama mereka berada di rumah. Ketika mereka beraktivitas di luar rumah pun keduanya tetap menggunakan masker. Mereka datang dari luar negeri sudah melewati beberapa pemeriksaan bahkan sampai di Lembata juga mereka menginformasikan kepada semua keluarganya untuk menjaga jarak dengan mereka. Sebab mereka sadar bahwa mereka baru datang dari luar negeri.,” ungkap wanita muda itu.
Keluarga lainnya yang ikut mendampingi mempertanyakan, Apakah peralatan di RSUD Lembata ini sudah mampu mendeteksi pasien ini menderita corona ? Sehingga oknum tenaga kesehatan menyebar informasi bahwa keluarga kami terkena corona ?
Terkait penyebaran informasi di media sosial Facebook dan WAG,Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur langsung menegur Oknum ASN yang dengan terang terangan menyebarkan informasi salah terkait suami istri yang menjadi Pasien Dalam Pengawasan.
Sunur langsung meminta Kepala Dinas yang bersangkutan sebagai atasan menegur keras oknum ASN yang menyebar informasi secara detail termasuk alamat tempat tinggal dan asal desa Pasangan Suami Istri, Pasien Dalam Perawatan itu.
“Itu tidak boleh, apalagi informasi itu simpang siur, tidak melihat langsung dari sumber yang lain, saya sudah minta atasan untuk tegur secara keras, tidak boleh diulangi lagi, semua postingan dihapus,” ungkap Bupati Sunur usai mengikuti acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Perpustakaan di Lewoleba, Sabtu (14/3/2020).
BACA JUGA: Pasangan Suami Istri Dari Inggris Diisolasi di RSU Lewoleba
Pada kesempatan itu Bupati Lembata langsung menunjuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata sebagai juru bicara perihal virus corona yang bisa memaparkan persoalan ini secara teknis dari sisi medis.
Hal ini dilakukan mencegah kesalahan informasi dan berimbas keresahan warga, karena salah seorang ASN yang juga Pejabat kesehatan setingat Pusat Pelayanan Masyarakat (Puskesmas) diduga menjadi biang penyebar informasi yang salah itu.
Lebih jauh Sunur menegaskan, pihak pemerintah tidak akan menutup nutupi informasi terkait virus corona termasuk perkembangan kedua pasien yang sudah dirujuk ke Maumere tersebut.
“Pasien dalam pengawasan yang dirujuk ke Maumere dan hasilnya seperti apa akan kita sampaikan secara terbuka. kita tidak akan tutup tutupi terkait informasi virus corona. Masyarakat harus tau agar bisa meningkatkan kewaspadaan,” ungkapnya
Sebagai bentuk proteksi terhadap virus ini, Bupati Lembata langsung berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi NTT agar kedua pasien ini dirujuk di RS. TC Hillers Maumere. Dan tepat pkl. 16.30 wita KM. Banawa Nusantara 109, kapal milik pemerintah Kabupaten Lembata bertolak dari pelabuhan Jeti Lewoleba menuju Larantuka dan selanjutnya dengan perjalanan darat menuju Maumere.
Sebelum berangkat KM. Banawa Nusantara 109 disterilkan oleh sekitar enam orang tenaga medis dari Rumas Sakit Umum Lewoleba. Usai steril KM. Banawa Nusantara siap diberangkatkan membawa dua orang pasien, satu tenaga medis sebagai pengantar dan juga satu orang Kapten, 1 orang KKM dan satu orang ABK.
“Ini bukan tindakan proteksi yang berlebihan tetapi kita semua menjaga agar tidak ada kasus corona di Lembata. Oleh karena itu semua petugas medis termasuk keluarga pasien juga Kapten Kapal, KKM dan ABK akan dipantau kesehatan secara terus menerus dalam periode waktu tentu,” tegas Sunur.
Untuk itu, sebagai Bupati, Sunur meminta kepada semua warga Lembata agar tidak panik akan informasi yang menyebar. Pemerintah akan tetap berupaya untuk memcegah virus corona atas dukungan dan doa semua masayarakat Lembata sembari menjaga kesehatan lingkungan, perilaku sehat, pola makan, pola hidup dan ketahanan tubuh. ***
sandro wangak