suluhnusa.com – Elisabet mengungkapkan rasa syukurnya sesaat setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di halaman Gereja Paroki Kristus Raja Wangatoa, Mingu (2/12/2018). Elisabet merupakan satu di antara 200-an penyandang difable yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis ini.
“Sangat bersyukur, karena selama ini saya tidak pernah melakukan pemeriksaan. Setelah periksa di sini baru saya tahu penyebab keluhan saya selama ini,” kata Elisabeth dalam kegiatan yang diinisiasi Forum Peduli Kesejahteraan Difable dan Keluarga (FPKDK) Kabupaten Lembata ini.
Ia berharap pemeriksaan kesehatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyongsong peringatan hari difable internasional setiap tanggal 3 Desember.
Kegiatan ini juga melibatkan para dokter dan tenaga kesehatan lainnya di Kabupaten Lembata. Dokter Jimy di sela-sela kegiatan ini mengatakan ke depannya, forum ini membentuk beberapa tim untuk terjun langsung ke rumah-rumah penyandang difable.
“Sebaiknya kita terjun langsung ke rumah mereka karena agak susah mereka begerak ke fasilitas kesehatan terdekat. Dan ini bisa rutin dilakukan tiap bulan asal ada komunikasi yang intensif dengan para tenaga kesehatan,” kata dr Jimy.
Ketua FPKDK Kabupaten Lembata, Katarina Mudapue mengatakan selama ini kaum difable di Kabupaten Lembata kesulitan melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan karena kondisi fisik mereka.
Bahkan dalam beberapa kasus, penyandang difable enggan memeriksakan kesehatan mereka karena mengangap itu hal biasa sejak lahir.
“Kadang kita harus benar-benar perhatian kepada mereka yang berkebutuha khusus seperti ini,” kata Mudapue.
Oleh karena itu, Mudapue mengajak semua masyarakat Lembata agar selalu peduli denan kaum difable di sekitar mereka.
“Marilah kita peka, karena sekali mereka mengeluh seoal kesehatan mereka sangat sulit bagi mereka untuk mewujudkan pemeriksaan kesehatan,” kata Mudapue.
FPKDK Kabupaten Lembata sendiri mencatat, hingga akhir 2016 terdapat 1448 penyandang difable di Kabupaten Lembata.
“Itu data tahun 2016, kami belum update lagi hingga saat ini karena masih banyak juga yang terdapat di pelosok. Diperkirakan hingga saat ini bisa menembus angka 2000an dari berbagai kategori,” kata Mudapue.
A.A.Goran