suluhnusa.com – Sekolah Dasar St. Theresia merupakan sekolah dibawa naungan yayasan Gabriel Manek yayasan pendidikan milik Tarekat Putri Renya Rosari.
Sekolah ini merupakan saalah satu skolah favorit bagi masyarakat Lembata khususnya masyarakat kota Lewoleba.
Dalam mendukung kegiatan ekstrakulikuler sekolah selalu berusaha menciptakan kegiatan yang akan membantu anak-anak dalam perkembangannya, seperti laskar jentik nyamuk.
Adalah Leosia Lazar, Seorang pengajar yang diberi tanggungjawab untuk membimbing anak-anak SD St. Theresia yang terletak di Lamahora-Lewoleba dalam kegiatan Laskar Jentik Nyamuk.
Leoisa menuturkan bahwa Laskar Jentik Nyamuk ini sebagai suatu proses pembelajaran kepada anak-anak didik tentang lingkungan yang sehat bersih dan indah serta lingkungan yang terhindar dari segala jenis penyakit terkhusus malaria.
Di sela-sela kesibukannya, Miss Leon begitu sapaan untuk Leonsia Lazar,mengatakan bahwa di setiap kelas memiliki laskar jentik nyamuk yang beranggotakan 30 anak dan sebagai penanggungjawab adalah ketua kelas dari masing-masing kelas.
Laskar jentik nyamuk memiliki peran dalam memilah sampah seperti sampah kering, sampa cair dan sampa daur ulang serta membersihkan kamar mandi dalam hal ini menguras air. Untuk sampa daur ulang, diproses kembali yang akan dibimbing oleh guru matapelajaran kesenian. Dalam kegiatan ini anak-anak sekolah SD St. Theresia sangat antusias sebab lingkungan sekolah kelihatan tetap bersih dan rapi.
Diketahui bahwa menjadi sasaran dalam pengendalian populasi nyamuk yang berperan sebagai vaktor penyakit menular melalui nyamuk, seperti malaria dan demam berdara degue. Untuk itu anak-anak diajarkan tidak hanya untuk cerdas secara intelektual melainkan cerdas secara spritual, dan juga diajarkan untuk hidup sehat, kata miss leon guru yang mengasuh matapelajaran bahasa Inggris ini.
Sebagai guru yang diberikan tanggungjawab dalam kegiatan ini, saya tentu memiliki kiat dan tretegi tersendiri agar anak-anak SD ini tidak bosan-bosannya bertindak sebagai Laskar Jentik Nyamuk tidak hanya di sekolah tetapi sangat diharapkan dapat ditularkan di rumah mereka dan juga di tengah masyarakat.
Sementara itu Sr. Alfonsa, PRR kepala sekolah SD St. Theresia ini, menyatakan kebanggannya karena siswa dan semua pengajar telah mendukung dia sebagai kepala sekolah. Suster Alfonsa akan mengerahkan seluru energi yang dimilikinya untuk kemajuan sekolah yang lebih baik.***
[yoseph yoneta motong wuwur]