ALOYSIUS ABA, S.Pd
ABSTRAK
Keberhasilan dan efektifitas sebuah lembaga pendidikan sangat di tentukan oleh kerjasama
semua stakeholder yang secara terus menerus merasa konsen untuk membangun manusia yang berkualitas. Hal ini sangat penting karena pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia yang berkarakter. Efektifitas dan keunggulan sekolah merupakan tolok ukur dari keberhasilan pemimpin lembaga pendidikan dalam mengelolah pendidikan itu sendiri. Pada era komptetisioner ini, begitu banyak metode yang digunakan untuk menjadikan lembaga pendidikan sebagai lembaga yang berkualitas dan berdaya saing. Model Manajemen Mutu Terpaduh (Total Quality Manajemen) adalah strategi yang paling tepat dalam mengembangkan sekolah.
Persoalan pendidikan selama ini yang menjadi momok bagi para pebelajar adalah semata – mata karena kurikulum dan bukan karena strategi pengembangannya. Padahal telah menjadi pemahaman umum bahwa masalah manajemen pendidik dan kependidikan jauh lebih penting dari pada masalah kurikulum dan komponen pendidikan lainnya. Pernyataan ini memberikan gambaran bahwa masalah pendidik atau guru memang belum sepenuhnya mendapatkan perhatian yang memadai oleh para praktisi pendidikan apalagi para pengambil kebijakan di bidang pendidikan. Kualitas atau mutu para pendidik harus harus senantiasa ditingkatkan, disamping kesejahteraan dari sisi material juga harus mendapat perhatian yang serius. Dengan begitu mereka dapat bekerja maksimal dalam meningkatkan kualitas pendidikan, tanpa harus memikirkan hal – hal yang terkait dengan kebutuhan hidup mereka.
Upaya pengembangan lembaga pendidikan tidak hanya pada aspek input dan output semata, namun yang lebih penting adalah aspek proses. Dalam dimensi strategi pengembangan lembaga pendidikan ini, pengambilan keputusan yang tepat di masa – masa sulit, pengelolaan perogram berkelanjutan, proses pengelolaan kelembagaan, proses belajar mengajar dan proses monitoring dan evaluasi harus mendapat perhatian sentral dengan itikad bahwa proses belajar mengajar merupakan substansi dasar dari seluruh proses yang dilaksanakan.
Kesadaran akan kualitas dalam lembaga pendidikan tergantung kepada sikap manajemen tingkat atas terhadap kualitas jasa pendidikan. Pencapaian tingkat kualitas bukan hasil penerapan pada waktu yang singkat untuk meningkatkan daya saingnya, melainkan melalui implementasi Total Quality Manajemen (TQM) yang mensyaratkan kepemimpinan yang kontinyu dan melibatkan semua stakeholder. Penerapan TQM bukan sekedar program manajemen yang bertujuan sebagai pelengkap pada salah satu kegiatan di lembaga pendidikan atau instansi tetapi memang merupakan suatu kebutuhan untuk meningkatkan kualitas produktivitas kerja. Manajemen Mutu Terpadu ini harus berorientasi pada tujuan agar kinerja organisasi lebih efektif.
Dalam bidang pendidikan tentunya, TQM harus bertujuan meningkatkan kualitas, daya saing bagi output (lulusan) dengan indikator adanya kompetensi baik intelektual maupun skill serta kompetensi sosial siswa/lulusan yang maksimal. Dalam mencapai hasil tersebut maka implementasi TQM pada bidang pendidikan perluh dilakukan dengan sebenarnya dan tidak dengan setengah hati. Dengan memanfaatkan semua entitas kualitas yang ada dalam organisasi maka pendidikan pada umumnya tidak akan berjalan di tempat. Pada lembaga SMA Negeri 1 Ile Ape, telah dilakukan dan dikembangkan beberapa strategi sebagai upaya pengembangan kualitas pendidikan seperti: Peran budaya sekolah, sosialisasi budaya sekolah, membangun budaya mutu, menciptakan budaya cerdas berkarakter.
Kata Kunci: Strategi, Total Quality Management (TQM), Mutu berkarakter
DOWNLOAD: