SULUH NUSA, LEMBATA – Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung memberikan pesan-pesannya kepada masyarakat Lamagute yang mengungsi di Parek Blota di Kecamatam Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT.
Hal ini disampaikan oleh Uskup Fransiskus saat khotbah dalam Misa Penyerahan dan Pemberkatan Rumah Bantuan dari Caritas Indonesia, sebuah lembaga kemanusian Gereja Katolik di Indonesia.
Lokasi ini disebut dengan nama Pemukiman Bukit Indah saat misa pemberkatan dipimpin oleh Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung, PR dan Uskup Emeritus Mgr. Aloysius Sudarso, S.C.J., Uskup Agung Palembang bersama puluhan imam keuskupan Larantuka.
Hadir juga Direktur Yayasan Caritas Nasional Rm. Fredy Rantetahu, Deken Lembata, Rm. Sinyo Dagomes, Ketua DPRD Lembata, Piter Gero dan Penjabay Bupati Lembata, . Matheos Tan.
Dalam khotbahnya, Uskup Fransiskus menyampaikan masyarakat Lamagute harus membangun kembali kehidupannya.
“Kita harus bangkit kembali membangun kehidupan kita. Tidak boleh kita berlama-lama meratapi lagi hari kemarin,” jelas Fransiskus.
Lanjutnya, ada cahaya baru dihadapan kita. Walaupun saat ini masih samar tapi orang beriman harus punya harapan, pasti esok akan lebih baik.
“Tuhan kita setia. Ia setia mendampingi jalan hidup kita, sampai saatnya dia akan mempertemukan kita dan mempersatukan kita di dalam kerajaan abadinya,” ungkap Fransiskus.
“Di bukit indah ini kita telah membangun rumah-rumah kita, tempat kita ini tempat kita tinggal tempat kita hidup,” sambungnya.
Uskup Fransiskus pun mengajak masyarakat Lamagute untuk menata bukit perumahan ini agar menjadi indah dan semakin indah.
“Mari kita menata rumah kita walaupun kecil dan sederhana tetapi kan bisa lebih indah lebih nyaman dan lebih menyenangkan,” ujarnya.
Lanjut Fransiskus, kita hidup di dalam persaudaraan saling tolong menolong dan berdoa bersama. Intinya kita membangun hidup dalam persekutuan.
“Di bukit ini, Tuhan hadir sebagaimana iya datang ke rumah Zakheus dan meminta menumpang,” jelas Fransiskus.
“Mulai hari ini, Yesus tidak menumpang sesaat tapi dia datang tinggal di rumah-rumah kita dibukit ini. Kita akan diubah dan menjadi manusia baru penuh iman, penuh kasih,” kata Fransiskus.
Di akhir khotbahnya, Fransiskus pun mengingatkan agar masyarakat Lamagute harus peka terhadap bencana yang akan dialami oleh orang lain.
“Kita harus tergerak hatinya untuk membantu sesama kita yang dilanda bencana nantinya,” tutupnya.