
SULUH NUSA, LEMBATA – SEORANG pemuda Lembata yang menjadi Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Jentera Indonesia Jakarta berangkat ke New York, 15 September 2022 dan akan berada di sana sampai tanggal 23 September 2022. Dia akan berbicara di forum tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa.
Dia adalah Yoris Wutun, 21 tahun, satu-satunya aktivis muda asal Indonesia yang akan berbicara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Dia akan berbicara tentang pendidikan di masa darurat dan akan terlibat dalam forum Global Feminist Coalition for Gender Transformative Education, pada 20-21 September 2022 di New York.
Awalnya, Gregorius Yosep Laba terpilih menjadi salah satu anggota Global Youth Panel atau panelis muda Plan Internasional Inggris bersama dengan peserta dari negara Ekuador, Lebanon, Malawi, Mali, Zimbabwe, Amerika Serikat dan Inggris.
Ia berasal dari desa Paubokol, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Yoris merupakan anak dari pasangan John Heribertus Rea dan Maria Yasinta Siba. Orangtuanya berprofesi sebagai petani ladang di Belobatang, sebuah desa yang tak jauh dari desa Paubokol. Namun, sejak kecil alumnus SMP Katolik Santo Pius Lewoleba itu tinggal bersama om kandungnya yang bernama Wens Muga Wutun, seorang pensiunan guru di desa Paubokol.

Kepada media Sabtu, 17 September 2022, Yoris mengungkapkan, dalam kegiatan Global Feminist Coalition for Gender Transformative Education di New York, dia akan bergabung dengan para aktivis muda dari negara lainnya.
Mereka akan saling berbagi informasi situasi di daerah masing-masing tentang kesetaraan gender di sekolah, apakah ada barometer yang akurat untuk meningkatkan kesetaraan antara anak laki-laki dan perempuan.
Yoris dan para aktivis muda ini juga akan menentukan lima kerentanan gender yang dihadapi anak laki-laki dan anak perempuan di negara mereka masing-masing.
Setelah masalah-masalah itu dijabarkan, mereka akan memetakan solusi dan mempresentasikan lima prioritas secara tematik dan apa rekomendasi mereka untuk Menteri Pendidikan, tim Pendidikan PBB dan lembaga-lembaga dunia yang fokus menangani masalah pendidikan.
Selama di Lembata, Yoris juga aktif membuat karya-karya fotografi dan videografi bersama para youtuber seperti Aldino Bediona, Alfred Ike Wurin, Ama Lamak, Andri Atagoran, Dominikus Karangora, Teddi Lagamaking, Broin Tolok, Bung Wahon dan Rian Naur.
“Kami bangga Yoris bisa berbicara di forum internasional. Sejak awal, dia memang sosok pemuda yang berbakat,” pungkas Andri Atagoran.+++kristina