Revitalisasi Peran PGRI Sebagai Organisasi Profesi dan Penggerak Dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul Untuk Indonesia Maju
Suluh Nusa, Wulanggitang – PGRI merupakan organisasi profesi yang mewadahi seluruh guru di Nusantara. Dilansir dari laman resmi PBPGRI, organisasi ini berdiri setelah seratus hari proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Dengan dijiwai semangat proklamasi 17 Agustus 1945, para guru menyelenggarakan kongres di Surakarta tanggal 24-25 November 1945. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Dan semuanya bersatu dalam satu wadah Persatuan Guru Republik Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar pasal 3, PGRI adalah organisasi profesi, perjuangan dan ketenagakerjaan. Karena itu PGRI bersifat unitaristik tanpa memandang perbedaan tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan, gender, dan asal usul; Independen yang berlandasakan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak; dan non partisan, bukan merupakan bagian dari dan tidak berafiliasi kepada partia politik (pasal 4 ayat 1).
Sebagai organisasi profesi, keberadaan PGRI tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Secara organisatoris struktur pengurus PGRI mulai dari tingkat nasional berkedudukan di ibu kota negara. Pengurus propinsi yang berkedudukan di propinsi.
Pengurus kabupaten berkedudukan di kabupaten/ kota. Pengurus cabang berkedudukan di kecamatan. Pengurus ranting berkedudukan di kelurahan atau desa.
PGRI Cabang Wulanggitang merupakan bagian dari organisasi PGRI berkedudukan di Boru, ibu kota Kecamatan Wulanggitang. Walau memiliki kepengurusan aktif, organisasi ini tidak berjalan. Guna menggerakkan roda organisasi, perlu dilakukan pembenahan kepengurusan. Untuk itu diadakan konferensi cabang.
Sebagaimana disampaikan Ketua Panitia konfercab Linus Lalun, S.Pd dalam sambutannya saat konfercab bahwa kegiatan yang dilakukan pada Sabtu, 06 Maret 2021 ini diawali dengan koordinasi antara pengurus cabang dengan ranting untuk membenahi kepengurusan organisasi.
Kemudian diikuti dengan pembentukan panitia pada bulan Januari. Sejak saat itu panitia bersama pengurus cabang melakukan pesiapan walau dalam keterbatasan dan penuh tantangan di tengah pandemic Covid-19.
Peserta yang hadir dalam konfercab dengan tema “Revitalisasi Peran PGRI Sebagai Organisasi Profesi dan Penggerak Dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul Untuk Indonesia Maju” ini terdiri dari unsur forkompimcam Wulanggitang, Pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, Pengurus Cabang, Pengurus Ranting, dan undangan.
Wakil Ketua Cabang PGRI Wulanggitang, Emauel Ola Sanga, S.Pd, SD dalam sambutannya menggambarkan perjalanan organisasi PGRI Cabang Wulanggitang saat ini. Pengurus aktif saat ini masa bhaktinya 2016-2019 yang terbentuk pada konferensi cabang di SMPN 3 Wulanggitang, Hewa tahun 2016. Di mana Yosep Libu Sili terpilih sebagai ketua dan Eman Ola sebagai wakil. Namun dalam perjalanan, pak Yos memasuki masa purna tugas sebagai guru dan kembali ke kampung halamannya di Adonara. Eman Ola lalu melanjutkan estafet kepemimpinan PGRI Wulanggitang hingga kini.
Menerima dan menjalani tanggungjawab ini dengan jiwa besar Eman Ola menyatakan bahwa selama periode kepemimpinannya PGRI bagai hidup enggan mati tak mau. Karena tidak ada kegiatan yang dijalankan selain upacara bendera memperingati hari guru dan mengikuti acara pemakaman secara protokoler kedinasan apabila ada guru yang meninggal, serta memenuhi undangan rapat PGRI di tingkat kabupaten.
Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian, yang hadir bersama pengurus saat konfercab dalam sambutannya mengatakan konferensi cabang merupakan forum tertinggi di tingkat cabang. Dan setelah diadakan konferensi kabupaten tanggal 16 Desember 2021, PGRI Kabupaten Flores Timur mendorong dilakukan konfercab guna membenahi kepengurusan di tingkat cabang. Sejauh ini, dari 19 cabang sudah ada enam cabang yang melaksanakan konferensi.
Lebih jauh Maksi menjelaskan kegiatan yang dilakukan pengurus PGRI Kabupaten setelah terpilih. Hal pertama yang dilakukan adalah pendataan anggota PGRI. Karena itu PGRI Kabupaten melaksanakan sensus guru yang telah dirilis 13 Februari hingga 2 Mei 2021 secara online melalui aplikasi mobile PGRI Flores Timur.
Kegiatan lain adalah penataan kesekretariatan, pendampingan bagi guru yang akan mengikuti test PPPK, dan webinar penulisan karya ilmiah. Serta ke depan akan diadakan perlombaan edukatif menjelang Hardiknas.
Sementara Camat Wulanggitang, Drs. Fredy M. Moat Aeng dalam sambutannya ketika membuka konfercab memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Sebagai organisasi yang melekat dengan figure guru, PGRI adalah wadah untuk memperjuangkan nasip guru. Karena sebagai tenaga pendidik guru adalah pemimpin baik bagi diri maupun masyarakat.
Akhirnya kegiatan konferensi yang dilaksanakan di aula SMPN 1 Wulanggitang, Boru ini memilih pengurus harian cabang PGRI Wulanggitang di mana Eduardus Pope Ana Sayang, S.Pd sebagai ketua, Linus Lalun, S.Pd sebagai wakil ketua, Gerardus Kuma, S.Pd, Gr sebagai sekretaris, Emanuel Tupen Bara, S.Pd sebagai wakil sekretaris dan Kristina Sabu Punang, S.Pd sebagai bendahara. Pengurus harian ini dibantu oleh tiga belas sekretaris bidang.***
Gerardus Kuma Apeutung
Sekretaris PGRI Cabang Wulanggitang