suluhnusa.com – Untuk meningkatkan pelayanan dan tuntutan JKN, Rumah Sakit Bukit (RSB) Lewoleba terus berbenah. Pembenahan pelayanan medis termasuk pembangunan sarana dan pra sarana terus dilakukan.
Rumah Sakit Bukit Lewoleba hari ini, Sabtu (2/6/2018) merayakan misa syukur pemberkatan enam Ruangan kelas satu dan dua ruangan VIP, perayaan ekaristi dipimpin Deken Lembata, Rm Sinyo da Gomez, Pr didampingi Pater Niko Strawn dan Ketua Yayasan Papa Miskin Keuskupan Larantuka, Rm Kristo Soge, Pr.
Ruangan baru yang mulai dibuka Senin (4/6/2018) tersebut diberkati dalam perayaan misa yang dipimpin
Perayaan misa sederhana di depan ruangan yang diberi nama Ruangan Kristoforus tersebut diikuti dokter, perawat dan seluruh karyawan RSB. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Lembata.
Rm Kristo Soge, Pr sesaat sebelum penutupan perayaan misa mengatakan terima kasihnya atas dukungan uskup, deken, dokter dan paramedis serta seluruh karyawan sampai dengan para tukang sehingga ruangan tersebut bisa dibangun.
“Juga Kadis Kesehatan Lembata dan semua pihak yang selalu memberi suport dan dukungan untuk pengembangan rumah sakit Bukit Lewoleba,” ujar Rm Kristo.
Mengutip injil dalam perayaan misa, Romo Kristo menekankan seluruh keluarga besar RSB agar menjauhi sikap iri hati, benci dan cemburu.
Hal yang sama diungkapkan Rm Sinyo da Gomez. Deken berharap RSB terus mendapat point positip.
“Untuk semua pelayanan, memberi hati dan ketulusan yang sudah dilakukan semua pihak untuk mengabdi di RSB, saya menyampaikan terima kasih,” ujarnya.
Dikatakan, kehadiran romo, pater dan para suster memberi warna sendiri bagi pastoral kesehatan.
“Menyentuh hati orang dalam proses penyembuhan pasien sangat penting selain sarana dan pra sarana yang mendukung. Ada kekurangan tetapi bukan jadi halangan untuk melayani,” ujar Rm Sinyo.
Dalam kotbahnya, Rm Sinyo da Gomes, Pr juga mengingatkan agar menjauhi sikap yang bisa merusak persatuan dan kesatuan. Seperti dikisahkan dalam injil, sifat iri hati, benci dan cemburu yang dimiliki para pemuka bangsa Yahudi itulah yang membuat mereka mempertanyakan kekuasaan yang dimiliki Yesus.
Dalam kehidupan bersama, sifat seperti itu juga ada diantara sesama dan hal ini bisa menganggu relasi antar sesama. Dalam pelayanan pada pasien dan siapapun hal yang menggangagu relasi seperti itu harus dijauhi.
“Seperti Yesus, kita diajak tidak frontal menanggapi tetapi sabar, memberi nasihat dan menegur. Berdoa juga dilakukan untuk menyadarkan orang lain, ” ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini Rumah Sakit Bukit Lewoleba sudah terakreditasi. Melayani pasien BPJS. RSB memiliki fasilitas kelas 3, sebanyak 2 ruangan, kelas 2 sebanyak 4 ruangan. Ruang anak sebanyak 6 tempat tidur. Ruang kebidannan kelas 1 sebanyak 2 ruangan, kelas 2 sebanyak 1 ruangan dan kelas 3 sebanyak 1 ruangan.
RSB memiliki dua dokter umum, spesialis anak dan spesialis kandungan. Spesialis penyakit dalam sedang diupayakan. Sementara ruang radiologi sudah diaktifkan kembali. Untuk poli anak dan poli kandungan, dibuka setiap hari Rabu dan Sabtu.
Dalam kaitan dengan pastoral kesehatan, Rm Kristo menyebutkan selain pastor dan suster juga dari Kemenag Lembata.***
*/sultan ali geroda