suluhnusa.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA),Yohana Yembise, turut berduka cita atas musibah tragedi kemanusiaan yang terjadi di Surabaya.
Menteri Yohana menilai perempuan mesti melihat potensinya sebagai aset negara yang harus diberdayakan untuk pembangunan.
“Perempuan sebaiknya fokus pada hal positif untuk mengembangkan potensinya, supaya jadi perempuan mandiri dan terlibat dalam semua aspek pembangunan,” ujar Menteri Yohana di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Pelibatan anak dalam tindakan terorisme dan radikalisme, kata Menteri Yohana, dapat dikenakan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Mama Yohana menghimbau, pentingnya membangun ketahanan keluarga serta kepekaan terhadap lingkungan agar mengantisipasi keluarga tidak terpengaruh atau terbawa radikalisme.
Dalam hal ini, kata Menteri Yohana, kepala keluarga juga berperan penting terhadap perlindungan keluarganya.
“KemenPPPA siap berikan bantuan pendampingan trauma healing bagi para korban yang membutuhkan melalui UPTD dan P2TP2A di daerah,” kata Menteri Yohana.
Kementerian PPPA, menurut Menteri Yohana, mengecam dan mengutuk keras kejadian peledakan bom yang kembali terjadi di Surabaya.
“KPPPA mengutuk keras segala bentuk tindakan Terorisme dan Radikalisme, keprihatinan pula sebab perempuan dan anak-anak dilibatkan sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri,” tegas Mama Yohana.
BACA JUGA :
https://suluhnusa.com/humaniora/20160918/toleransi.html
Karena itu, tegas Mama Yohana, Kementerian PPPA meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan mendukung #KamiTidakTakut, #BersatuLawanTeroris.
“KPPPA meminta semua pihak bersabar, tidak terprovokasi, membangun komunikasi positif dan tetap meningkatkan waspada,” tambah Menteri Yohana. ***
Siaran Pers Kemen PPPA