suluhnusa.com – Mengutuk keras aksi teroris yang terjadi beberapa hari belakangan, pimpinan dan kader Partai Nasdem NTT, melakukan pengibaran bendera merah putih setengah tiang. Pengibaran Merah Putih setengah tiang ini, sebagai pesan ‘Indonesia sedang berduka’.
Partai NasDem NTT mengibarkan bendera setengah tiang dalam apel siaga di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem di Jalan Frans Seda Kupang, Senin (14 Mei 2018. Pengibaran bendera setengah tiang ini sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap aksi terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua Depok dan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Apel siaga dipimpin Ketua DPW Partai NasDem NTT, Raymundus Sau Fernandez didamping Sekretaris Partai NasDem Alex Taek Ofong dan sejumlah pimpinan partai dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Apel siaga ini ditandai dengan pembacaan manivesto oleh Ketua Liga NasDem NTT.
Selain itu, hadir pula organisasi sayap Partai NasDem Garda Pemuda, Liga Mahasiswa, Garnita Malahayati, Petani NasDem dan BAHU Partai NasDem, Alumni Akademi Bela Negara NasDem.
Ray mengatakan, apel siaga Partai NasDem dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia sebagai bentuk solidaritas terhadap kasus kekerasan di Mako Brimob dan sejumlah gereja di Surabaya, Jawa Timur. Menurut Ray Fendandes, Partai NasDem akan tetap bersama pemerintah dan dibelakang Presiden RI, Joko Widodo.
“Sikap kita berada di belakang Presiden dan mendukung sepenuhnya terkait restrukturisasi dan reposisi terkait untuk mengambil tindakan cepat, cegah dan tegas terhadap pelaku terorisme di Indobesia,” kata Ray.
Dia mengatakan, alat negara harus hadir dan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga negara. Menurutnya, siapapun agama di Indonesia harus bebas untuk melaksanakan ibadah, karena telah dijamin oleh undang-undang.
Sementara itu, Sekretaris DPW Partai NasDem NTT, Alex Taek Ofong mengatakan, apel siaga dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan Partai NaDem NTT. Menurutnya, Partai NAsDem mengutuk segala bentuk terorisme maupun aksi radikalisme.
“NasDem mengutuk bentuk terorisme maupun setiap aksi radikalisme yang merusak kerukunan, persaudaraan dan kekeluargaan di antara komponen bangsa khususnya antar umat beragama di Indonesia dan mengajak segenap rakyat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokok alat di seluruh Nusantara agar tidak takut dan berani melawan, mencegah serta menggagalkan aksi terorisme dan radikalisme dalam bentuk apapun juga,” ungkap Alex Ofong saat membacakan pernyataan sikap Partai Politik Partai NasDem terkait aksi terorisme dan radikalisme di tanah air.
Selain itu, lanjutnya, dalam pernyataan politik Partai NasDem menolak segala bentuk aksi terorisme dan radikalisme sebagai suatu tindakan yang secara nyata maupun prinsip bertentangan dengan ideologi pancasila yang adalah filosofi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, bertentangan dengan nilai keagamaan dan budaya bangsa dan bertentangan HAM yang dijunjung bersama sebagai komitmen kemanusiaan universal.
Alex mengatakan, Nasdem berada digaris depan mendukung pemerintah khususnya aparat Polri/TNI, BIN dan BNTP bertindak sigap, cepat dan tegas dalam mencegah serta memberantas aksi terorisme dan radikalisme untuk menjamin kehadiran negara dalam melindungi bangsa dan segenap Rakyat Indonesia.
“Nasdem mengutuk tindakan keji, aksi brutal dan teror baik di Mako Brimob maupun terhadap umat beragama yang sedang melaksanakan ibadah Hari Minggu di tiga gereja di Surabaya, yang mengakibatkan korban luka dan korban jiwa, baik aparat negara maupun masyarakat sipil dan anak-anak, mengajak segenap masyarakat untuk berdoa semoga korban luka segera sembuh dan para korban yang meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” ujar Alex Ofong.
Ia menambahkan, Partai NesDem mendukung presiden untuk mengambil kebijakan strategis, melakukan restrukturisasi dan reorganisasi fundamental atas semua lembaga negara terkait untuk memastikan usaha pencegahan dan pemberantasan aksi terorisme dan radikalisme dapat dilakukan secara efektif.***
sandro wangak