
suluhnusa.com – “Islam merupakan agama yang senantiasa menghadirkan kesejukan , kelembutan dan semangat hidup toleran ditengah perbedaan dan kemajemukan. Disadari saat ini muncul perpecahan, disintegrasi dan dekadensi moral. Karena itu, moment MTQ mesti membawa perubahan perilaku hidup sejuk dan toleran”, ujar Sunur.
Betempat di lapangan sepak bola desa Lamau Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata lebih kurang 1500 orang menantikan bunyi beduk dan kembang Api pertanda acara Pembukaan MTQ Tingkat Kabupaten Lembata tanggal 17 April tahun 2018 dimulai dan dibuka Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur S.T.
Camat Ile Ape Timur, Drs.Yos Raya Langoday selaku tuan rumah mengatakan, masyarakat Ile Ape Timur yakin hajatan ini bukan hajatan umat muslim semata. Tetapi ini merupakan hajatan kemanusian, hajatan orang-orang beriman. Hal ini bisa terlaksana, berkat keterlibatan orang –orang beriman. Peserta MTQ dari 8 Kecamatan yang ditargetkan 480 orang namun sampai dengan acara ini berlangsun g peserta yang hadir adalah sebanyak 430 orang. Yang nantinya mengikuti 5 nomor perlombaan yaitu : Tilawah Al-quran ,Fahmil Al-Quran,Syaril Al-Quran Thafid Al-Quran dan Kath Al-Quran.
Ketua LPTQ Kabupaten Lembata Zaid Kopong S.Sos, M.Si. dalam sambutan mengatakan penyelenggaraan MTQ yang ke IX tingkat kabupaten Lembata ini merupakan MTQ yang pertama kali diselenggarakan di Ile Ape Timur di desa Lamau.Kita berharp seluruh kegiatan MTQ ini berjalan lancar dan sukses demi memperkaya iman dan ketaqwaan umat muslim di wilayah ini serta memperkokoh toleransi kerukunan umat beragama.
Menurut Said Kopong, MTQ kali ini merupakan MTQ I (Pertama) di era duet kepemimpinan Bupati Lembata Eliazer Yantji Sunur dan Wakil Bupati Thomas Ola. Karena itu, tidak berlebihan jika seluruh komponen umat beragama mendoakan semoga melalui tangan dingin bapak berdua Lembata dibawa semakin maju berdaya saing untuk kesejahteraan rakyat berkelanjutan. adapum Tema MTQ ke IX Tingkat Kabupaten tahun 2018 adalah : “Dengan MTQ kita perkokoh Iman dan takwa untuk membangun persaudaraan sejati menuju Satu Lembata, Satu NTT, Satu Indonesia, Aku Lembata”.
Kepala Kementrian Agama Kabupaten Lembata Isak Sulaiman S.Ag mengatakan, MTQ merpakan momentu tahunan untu memperteguh iman dan taqwa. Nilai-nilai Alquran harus membumi dan tidak kehilangan roh. Orientasi hisup kita juga harus dirobah. Jangan suka prasangka buruk,mencari kesalahan orang , tidak jujur dan merusak tatanan hidup social.
Ditegaskan Izak Sulaiman, bahwa dalam perspektif Ilmu sesungguhnya Alquran dijadikan sumber ilmu yang tak habis-habisnya untuk digali dan dikaji. Jika ikan kamu jadikan tintah dan daun-daun kamu jadikan buku untuk menulis ayat-ayat Tuhan. Kajian-kajian alquran perlu dibiarkan dilingkungan masyarakat kita untuk dipahami secara utuh. Terpenting adalah keteladanan orang tua pada anak-anaknya. Keteladanan Guru di dekolah,dan keteladanan pemimpin yang memberi pengaruh kepada masyarakat.
Ketua DPRD Kabupaten Lembata Ferdinandus Koda S.E. dalam sambutan tertulisnya yang dibacaka oleh anggota DPRD, Hasan Baha mengatakan, MTQ ini merupakan hal yang sangat istimewa dan bukan sekedar lomba. Tetapi menjadi ajang uji coba membaca,memahami, menghayati dan melaksanakan ajaran Al-Quran. Momentum MTQ ini juga haruslah dipandang sebagai forum untuk merekatkan tali persaudaran dan semangat kekeluargaan diantara kita karena semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh menjadi modal utama yang sangat berharga dan dapt didayagunakan untuk memacuh laju pembengunan daerah dan kesejatraan masyarakat Lembata yang kita cintai ini.
Bupati Lembata Eliazer Yantje Sunur, ketika membuka MTQ tingkat Kabupaten Lembata di Lemau, Kecamatan Ileape baru-baru ini mengatakan MTQ merupakan agenda Tahunan dan melekat dalam kultur masyarakat dan bangsa kita yang mana penuh dengan pesan dakwa. MTQ menjadi kesempatan memperbaharui niat uutuk beribadah. Karena yang dimusabahkakan adalah kalam dan firman Allah Shubanawata Allah. MTQ diarahkan untuk munumbuhkan kecintaan dan membedakan masyarakat untuk senantiasa mempelajari dan memahami Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup ini secara paripurna.
“Kita tahu, daerah sekarang semakin maraknya kegiatan bisa mendatangkan disintegrasi dan intoleran terhadap sesama kita. Ujungnya terjadi degradasi sampai muncullah dekadensi moral. Karena itu, pada kesempatan ini saya mengajak mari kita sama-sama larut dan meningkatkan kualitas uquwa kita baik uquwa islamiah dan uquwa wataniah,”ujarBupati Sunur.
Dikatakan, MTQ tidak dapat dilihat dari syiarah agama tetapi harus dimaknai dengan lebih khoperensif dengan nilai-nilai maanfaat kemaslatan yang menyertainya. Pemahaman dan kesadaran inilah yang perlu dibangun dalam Nurani dan pikiran setiap umat Islam. MTQ tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinas serimonial semata tetapi menjadi momentum strategis dalam mewarnai pembangunan dan perlaku kehidupan masyarakat sehari-hari dengan nilai-nilai Al-Qurani. MTQ harus mampu membumikan Al-Quran sehingga lebih dipahami dan dilaksanakan umat islam.
Menurut Bupati Sunur, MTQ tidak hanya untuk mengejar prestasi. Namun lebih utama lagi adalah siar dan dakwah, bagaimana membumikan Al-Quran dan Al-Quran harus menjadi napas dan pegangan hidup hakiki. Sekarang ini masih ada banyak orang yang mudah mencelah, mengumpat, merendahkan dan mudah menjelekan orang lain dengan memaanfatkan media sosial.
“Saya mengajak kita semua hentikan perilaku seperti itu. Mari kita semua saling merapatkan barisan dengan melaksanakan kearifan lokal dalam sopan santun dalam komunikasi, “ harap Sunur sembari meminta untuk tidak mempercayai berita hoax.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur menegaskan Islam merupakan Agama yang menghadirkan kesejukan, kelembutan,dan toleran dalam mengahadapi perbedaan. Saya mengajak seluruh elemen umat islam didaerah ini, untuk mengembangkan sikap yang mengembangkan penuh toleransi, kasih sayang dan saling menghormati sebagaimana yang diajarkan Islam. Seperti sejuknya saat melafalkan Al-Quran kita pun ingin kehidupan berbangsa dan bernegara juga sejuk,damai dan indah. Mari kita jaga optimisme kita dalam mengadapi tantangan yang semakin sulit kedepan, Jadikan MTQ momentum untuk meningkatkan penghayatan kecintaan dan pengamalan ajaran islam yang Ramatambil Alamin.
saya yakin, kata Sunur, semua umat islam di Lembata memiliki semangat ini. Maka, pembangunan daerah ini kedepan akan semakin mudah. Sebab, berbagai tantangan akan dapat kita lewati dengan irama dan langkah yang sama. Sebagaimana Visi pembangunan kita : terwujudnya Lembata yang produktif, dan berdaya saing untuk kesejatraan rakyak berkelanjutan bisa tercapai.
Turut hadir Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola, Pimpinan Forkopinda Kabupaten Lembata, ,Ketua MUI, Haji Hidayatullah Sarabiti, Romo Deken Lembata, Rm. Philipus Sinyo Da Gomez, Pastor Paroki Tokojaeng, Rm. Agus Guna, Pr , Kepala OPD, para camat dan Kepala Desa serta undangan lainnya.***
Nikolaus Hayu,S.I.Kom
Dinas Kominfo Lembata