suluhnusa.com – Ratusan umat Paroki Kristus Raja Wangatoa, Lewoleba kabupaten Lembata menggelar aksi 1.000 lilin untuk Adelina Sau, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang meninggal karena disiksa majikannya di Malaysia.
Aksi yang digagas Seksi Pastoral Migran dan Perantau Paroki Kristus Raja Wangatoa melibatkan remaja masjid, pemuda Kristen Solafide dan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Lewoleba di halaman Gereja Kristus Raja Wangatoa Lewoleba, Minggu (25/2/2018) malam.
Ketua Seksi Pastoral Migran dan Perantau, Paroki Kristus Raja Wagatoa, Elias Making mengatakan, aksi seribu lilin ini sebagai ungkapan kepedulian kepada Adelina dan doa bagi semua TKI yang saat ini berada di Malaysia.
“Malam hari ini kita tidak hanya menyatakan kepedulian kita kepada Adelina Lisau saja tetapi juga kepada semua TKI asal NTT di Malaysia,” kata Elias.
Ketua Dewan Paroki Kristus Raja Wangatoa Karolus Kumbala dalam sambutan mengajak umat yang hadir untuk memberi rasa hormat untuk Adelin, korban kekerasan yang bengis dan tragis, yang akhirnya meregang nyawa di tangan majikannya.
“Lilin kita nyalakan untuk Adelin, sekaligus mengingatkan kita bahwa deretan kisah pilu yang menimpa saudara-saudara kita, maka kita harus dengar sadar sebagai komunitas umat menjadi yang terdepan di setiap pergumulan kita karena kita terpanggil untuk peduli terhadap sesama, ujarnya.
Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa Rm. Wenseslaus Herin, Pr dalam renungan malam 1000 lilin untuk Adelin mengajak umat menyalakan lilin untuk Adelin pada masa Prapaskah ini sebagai ungkapan solidaritas, juga sebagai pernyataan tegas untuk menolak berbagai perilaku tidak manusiawi oleh siapun terhadap buruh migran dan perantau.
“1000 lilin untuk Adelin, mengingatkan para buruh migran dan perantau agar merantau secara cerdas, punya perencanaan yang baik, dan mengetahui hak dan kewajiban sebagai buruh dan pekerja, serta merantau secara legal dengan dokumen yang lengkap, dan keterampilan yang mendukung kerja,”ujarnya.
Sepanjangan dua bulan pertama 2018 ini, tercatat ada 10 pekerja migran asal NTT yang meninggal dunia, salah satunya Adelina Sau. Tahun 2017 lalu, jumlah yang meninggal mencapai 64 orang dan 2016 sebanyak 52 orang.
(fince/ona/sandrowangak)