suluhnusa.com – Namanya Kelas Filial SDK Waibreno, di Desa Baya, Adonara Tengah. Sekolah ini didirikan secara swadaya gotong royong oleh warga Waibreno yang merupakan sebuah dusun terpencil di Desa Baya, Kecamatan Adoanara Tengah, Kabupaten Flores Timur.
Selasa, 01 Agustus 2017 Bupati Flores Timur meresmikan pemakaian gedung kelas SDK Filial Waibreno di Desa Baya Kecamatan Adonara Tengah.
Hadir dalam kegiatan ini Kadis PPO Flores Timur, Romo Thomas Labina selaku Ketua YAPERSUKTIM, Camat Adonara Adonara Tengah Valentinus Basa dan Kepala BRI Cabang Larantuka Stefanus Juarto, para Kepala Desa Se- Kecamatan Adonara Tengah, Tokoh Adat, Tokoh Agama.
Yohanes Soge dalam lapaoran Panitia Pemabangunan Ruang Kelas menyampaikan bahwa latar belakang hadirnya Kelas Filial SDK Waibreno di Waikela ini karena masyarakat merasa membutuhkan pelayanan pendidikan.
Soge yang juga seorang guru SDK Waibreno ini juga mengatakan sejak tahun 1997 ada sekelompok masyarat Waikela telah mengadakan pelayanan pendidikan di dusun tersebut, lantaran tidak memperhatikan aspek legal formalnya sehingga akhirnya niat mulia itu mandek dan menjadi sukses yang tertunda.
“Kemudian pada bulan Februsri 2012, di bentuklah Panitia dan selanjutnya melakukan komunikasi dengan kadis PKO Flotim Bernadus Beda Keda, M.Ap untuk melakukan visitasi terhadap lokasi. Setelah lokasi di nyatakan memenuhi syarat, maka secara gotong royong masyarakat mendirikan dua bangunan darurat sebagai ruang kelas,” Sogen mengisahkan.
Dan pada tanggal 27 Juli 2013 secara resmi kegiatan KBM dibuka oleh KABID SD yang di dampingi oleh ketua DPR sekaligus melakukan dialog. Dalam dialog tersebut Ketua DPR flores Timur juga menyampaikan bahwa setelah kegiatan belajar mengajar terus berjalan dengan baik walau dalam keterbatasan.
Hingga pada 19 Desember 2016 atas bantuan Kadis PKO, BRI Peduli menyerahkan bantuan pembangunan ruang kelas sebesar 250 juta rupiah yang juga disaksikan oleh Kepala Dinas PKO Flores Timur Bernadus Beda Keda, M.Ap.
“Sumbangan sebesar Rp. 250.000.000 ini merupakan rasa peduli dari BRI, selain ini masih banyak kegiatan sosial yang kami berikan, diantaranya rumah ibadah, pembangunan gereja di Witihama, kapela Tuan meninu di Larantuka, dan Pondok pesantren, intinya kami ingin berperan aktif di kegiatan sosial, meskipun kami bukan lembaga sosial, kami ingin tetap terlibat dalam segala hal,” ungkap Kepala Cabang BRI Larantuka, Stefanus Juarto.
Bupati Flores Timur, Anton Hadjon dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa jalan sendiri dalam mengurus pendidikan, pemerintah harus bekerjasama dengan berbagai steakholder agar penyelenggaraan pendidikan di lewotanah menjadi lebih baik, Pemerintah bertekad membangun pemdidikan seutuhnya, nilai karakter dan kecerdasan harus di kedepankan.
Senada dengan itu, Romo Thomas Labina Ketua YAPERSUKTIM menyampaikan bahwa untuk menciptakan generasi yang handal dan agar Lewotanah Flores Timur ini menjadi baik para guru harus memeberi keseimbangan antara aspek psikomotorik dan aspek afektif serta kognitif. (arytoekan)