LABUAN BAJO-suluhnusa.com- Dari Potensi Sumberdaya Alam, Sektor pariwisata merupakan salah satu industri ramah lingkungan dan berperan besar bagi pendapatan wilayah jika dapat dikelola secara baik. Kabupaten Manggarai Barat memiliki banyak potensi Pariwisata yang beranekaragam dan tersebar di beberapa wilayah Kecamatan.
Salah satu yang mendominasi bidang pariwisata di Kabupaten yang saat ini dipimpin oleh Drs. Ch Dulla dan Gasa Maksimus itu adalah Obyek Wisata Alam . Hingga kini objek wisata alam merupakan andalan pariwisata Manggarai Barat, khususnya dengan obyek dan daya tarik wisata (ODTW,red) Satwa Komodo (varanus komodoensis) yang terletak didalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
“ Kawasan Taman Nasional Komodo meliputi Pulau Komodo (33.937 hektar), Pulau Rinca (19.625 hektar), dan Pulau Padar (2.017 hektar), serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Di Kawasan ini selain menawarkan eksotisme satwa komodo, juga menawarkan obyek wisata perairan yang tak kalah menarik, yakni kehidupan bawah laut yang indah, baik ragam terumbu karang dan fauna bawah laut yang indah, merupakan pemandangan menarik bagi wisatawan. Diving dan snorkling juga menjadi wisata andalan di kawasan ini. Mengingat Manggarai Barat memiliki 264 pulau kecil, hal itu merupakan obyek wisata bahari yang potensial” papar Gusti, yang saat ini kembali bertarung dalam kanca Pilkada Manggarai Barat periode 2015-2020 itu.
Masih Gusti, selain Taman Nasional Komodo yang merupakan obyek wisata alam sebagai obyek wisata andalan/utama, Kabupaten Manggarai Barat juga memiliki obyek wisata alam lain yang cukup menarik diantaranya, pertama Kawasan Mbeliling sebagai kawasan hutan hujan dataran rendah menyimpan berbagai potensi wisata seperti 3 jenis burung Endemic Flores yang hanya terdapat di hutan ini yaitu Serindit Flores, Gagak Flores dan Kehicap Flores serta panorama hutan alam yang masih alami.Kedua, Obyek wisata air terjun/cunca, Danau Vulkanik Sano Nggoang, Istana Ular, Danau Dolat, Wisata Hutan Pantai Nanga Nae dan Terang (sebagai Mangrove Center).
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla, dalam pemparannya kepada Media ini terkait isu-isu strategis yang terdapat di Kabupaten Manggarai Barat diantaranya, pertama, Pengembangan sector pariwisata sebagai sektor unggulan untuk kedepannya, mengingat potensi alam dan budaya di Manggarai Barat dapat dijadikan sebagai potensi pengembangan di sektor ini (mengembangkan konsep agrowisata,red). Kedua, Mempertahankan adat budaya masyarakat setempat sebagai salah satu daya tarik bagi kegiatan wisata. Ketiga, Pelesatarian dan pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki sebagai potensi utama sektor pariwisata.
Selain Gusti, Maksimus Gasa, Wakil Bupati Manggarai Barat menjelaskan bahwa dalam Visi Dan Misi Pembangunan di Manggarai Barat hal utama yang harus diperjuangkan adalah, Terwujudnya masyarakat Manggarai Barat yang Sejahtera melalui optimalisasi pemanfaatan potensi daerah yang berbasis masyarakat dan berwawasan lingkungan.
Pengertian visi tersebut menurut Gasa diantaranya, Pertama, sejahtera, salah satu tujuan pembangunan adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Sejahtera dalam hal ini menjadi pengharapan akan kondisi daerah dan masyarakat Manggarai Barat yang mampu hidup layak, mandiri dan dapat memenuhi berbagai kebutuhannya sendiri. Kedua optimalisasi yaitu merupakan sebuah usaha dalam rangka memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal. Ketiga potensi daerah, merupakan sumberdaya yang dimiliki oleh Kabupaten Manggarai Barat baik sember daya alam maupun sumber daya manusia. Potensi sumber daya alam Kabupaten Manggarai Barat yang sangat besar ada pada sektor pariwisata, pertanian, dan kelautan.
Pariwisata merupakan sektor unggulan yang apabila sektor ini maju akan mendorong majunya sektor – sektor lain di Kabupaten Manggarai Barat terutama sektor pertanian dan kelautan” ungkap Maksimus.Keempat berbasis masyarakat, merupaka suatu kebijakan pemerintah daerah dalam rangka mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunanan. Berwawasan lingkungan artinya, setiap usaha atau kegiatan pembangunan di Kabupaten Manggarai Barat harus memperhatikan daya dukung lahan/ruang dan kelestarian lingkungan.
Sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Manggarai Barat, maka uraian aspek yang akan kembangkan menurut Maksimus adalah
- Terbentuknya struktur ruang kegiatan perkotaan yang berwawasan lingkungan dengan memelihara kawasan berfungsi lindung yang terhindar dari pembangunan fisik.
- Pengembangan sektor pariwisata sebagai leading factor guna memicu perkembangan sektor lainnya. Sektor ini dapat mendukung program investasi dalam negeri dan luar negeri sehingga akan memberikan multiplier effect terhadap sektor lainnya.
- Dikembangkannya kegiatan-kegiatan yang menjadi potensi bagi Kabupaten Manggarai Barat sebagai penunjang sektor pariwisata yaitu sektor kelautan dan pertanian.
- Berkembangnya Kota Labuhan Bajo yang berada di wilayah Kabupaten Manggai Barat yang memiliki peran disamping sebagai ibukota kabupaten juga menjadi kawasan strategis/Pusat Kegiatan Wilayah (RTRW Provinsi Nusa Tenggara Timur), kawasan wisata, sarana dan prasarana umum
- Meningkatkan kegiatan perekonomian seperti peningkatan produktifitas dan keterkaitan antar sektor.
- Meningkatkan intelektualitas, keterampilan, dan derajat kesehatan masyarakat guna mendukung pengembangan di berbagai sektor.
Ica Tulis: Jangan Heran…Itu Hanya Teori. Buktikan!
Salah Seorang aktivis Lingkungan dan Pariwisata Perempuan , Ica Tulis, kepada Wartawan suluhnusa.com, di Labuan Bajo, Jumaat(8/5) mengungkapkan bahwa Pariwisata sebagai leading sector hanya sebuah slogan popularitas pejabat terkait.Output sama sekali tidak sejalan.
“Taman Nasional Komodo adalah satu-satunya kebanggaan masyarakat Manggarai Barat yang diakui oleh Dunia keberadaanya. Namun sejalan dengan gelar itu, TNK sebetulnya bukan Potensi Pariwisata yang bisa mensejahterakan rakyat Manggarai Barat. Terbukti Saat ini kawasan tersebut sudah dizoonasi tanpa mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang berada disekitarnya” tegasnya.
Ironisnya lagi, lanjut Ica, Kawasan Taman Nasional Komodo, sebagianya sudah menjadi daerah khusus oknum tertentu, yang hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri.” Privatisasi TNK tidak boleh dibiarkan.Apalagi jika dalam area kekhususan itu dibangun resort,vila ataupun hotel. Dampaknya sangat signifikan yakni berubahnya fungsi TNK sebagai Objek Wisata andalan Bumi Manggarai Barat menjadi milik oknum yang tidak bertanggungjawab. Akibatnya pasti akan terjadi kerusakan terhadap ekosistem laut ,serta keindahan dari suatu bentuk pulau tersebut”Tuturnya.
Terhadap fenomena ini, Kami para aktivis lingkungan dan Pariwisata Manggarai Barat, dengan tegas menentang dan menolak privatisasi pada zona-zona yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pariwisata. Jika masih dibiarkan, Kepada Bapak Presiden Jokowi, kami tegaskan bahwa TNK bukan milik Konglomerat,tetapi itu milik Masyarakat Manggarai Barat, Khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.” Harus segera melakukan langkah hukum terhadap Oknum Kementerian Kehutanan maupun Kementerian Pariwisata yang sudah dengan terang-terang memberikan izin guna privatisasi pada zonasi TNK.Privatisasi adalah bentuk tindakan eksploitasi yang secepatnya harus segera dicegah” tegasnya.
Memang tak terpungkiri lagi bebera titik zonasi sudah menjadi milik pribadi beberapa oknum. Sebut saja Pulau Mauwang.Tebaran pasir putih dan pasir merah sepanjang pantai seluas 40 hektar bakal diklaim oleh Alam Kulkul menjadi miliknya. Disekitar Pulau Mauwang terdapat beberapa suguhan objek pariwisata yang menjadikan Wisatawan merasa Nyaman dan betah melakukan perkemahan atau kemping. Kenapa tidak, disekeliling Pulau yang hampir tiap hari dikunjungi Wisatawan tersebut terdapat beberapa titik Diving dan Snorkereling yang tentunya membuat para Divers sungguh menikmati keindahan dan eksotismen ekosistem bawah laut.Hanya dengan menempuh perjalanan dua jam para wisatawan sudah mulai dimanjakan dengan keindahan Pulau Mauwang.
Seorang Tour Operator, Erlina mengungkapkan hal tersebut kepada Wartawan di Pulau Mauwang Jumaat(8/5). Kepada Wartawan Erlina mengaku Pulau Mauwang sangat disenangi Wisatawan untuk kegiatan Diving dan Snorkerling. Selain itu, menurut Erlina, Wisatawan juga bisa menikmati sunset menemani suasana kempingnya Wisatawan.” Disini tempat yang nyaman bagi Wisatawan untuk menikmati perjalanan Wisata mereka. Mereka selalu minta kepada Guide ataupun tour operation untuk kegiatan Diving, snorkerling dan menikmati sunset. Namun jika ini menjadi milik Alam Kulkul berdasarkan papan nama yang terpasang diatas itu, tentunya Wisatawan akan merasa kehilangan terhadap keindahan Pulau Mauwang” jelasnya.
Kami berharap, ungkap Herlina, agar pihak Balai Taman Nasional Komodo segera melakukan tindakan konkret terhadap pihak ketiga yang hendak memprivatisasi Pulau Mauwang. Jika dibiarkan, sangat berdampak buruk terhadap kepuasan para Wisatawan.” Secepatnya ditindak, demi keutuhan Taman Nasional Komodo” tegasnya.
Dari pantaun Media ini Jumaat (8/5), saat ini, Pulau Mauwang bakal menjadi milik Alam Kulkul Group. Hal ini terlihat jelas dari papan nama yang terpajang diatas tanah, sekitar 20 meter dari garis pantai Pulau Mauwang. Ironisnya, papan nama tersebut ternyata sudah lama terpajang disana. Kendatipun Petugas BTNK sering melakukan patroli disekitar Pulau Mauwang, namun papan nama yang berdiri kokoh tersebut tak dicabut juga.
Terkait kepemilikan Pulau Mauwang, Presiden Direktur Alam Kulkul H. Faisal menegaskan bahwa dirinya adalah pemilik sah sebagian dari Pulau tersebut.” Saya bukan penyerobot. Saya punya bukti yang kuat atas kepemilikan sebesar 3 hektar lahan di Pulau tersebut. Atas dasar itu, saya melakukan pemancangan papan nama pada daerah tersebut. Saya berharap agar pihak TNK tidak semena-mena melakukan pencabutan papan nama kami didaerah tersebut.Kami siap berhadapan dengan hukum jika dipandang perlu” tuturnya. Richard Kandy.