
suluhnusa.com_Persoalan tentang Ijasah Paket di Dinas PPO belum selesai. Ratusan peserta ujian paket nasional ingin bertemu Kepala Dinas PPO. Sayangnya, walau sebatas bertemu dan dialog dari hati, butuh surat izin dari pihak keamanan. Walauhalam..!
Menurut rencana Jumat 25 Juli 2014 ratusan peserta Ujian Nasional Paket (UNPK) paket A, setara SD paket B setara SMP dan Paket C setara SMA/SMK di Kota Kupang akan melakukan dialog dengan Kadis P dan K NTT Drs Petrus Manuk.
Dialog ini guna mendapat kejelasan terkait surat tanda lulus atau ijasah yang hingga satu tahun ini belum disalurkan kepada Peserta UN yang dinyatakan lulus.
Hal ini disepakati dalam rapat Forum PKBM Kota Kupang yang berlangsung dua hari berturut-turut Rabu 23 Juli 2014 dan Kamis 24 Juli 2014 di ruang rapat Bidang PLS Dinas PPO Kota Kupang.
Aram Kolifai, SH Ketua Forum PKBM Kota Kupang dalam itu mengatakan, agenda yang akan dibawa dalam dialog bersama Kadis P dan K NTT yakni, membawa anak-anak binaan dari sejumlah PKBM yang telah dinyatakan lulus dan melanjutkan pendidikan di sejumlah sekolah maupun perguruan tinggi dan di beberapa perusahaan swasta di Kota Kupang.
“Kita ke sana hanya akan dialog dengan membawa anak-anak kita untuk mengutarakan apa yang mereka alami saat ini dan juga kita minta kejelasan ijasah yang sampai sekarang ini belum di kirim ke kabupaten/kota,” Ungkap Kolifai.
Kolifai juga mengharapkan, agar dialog ini bisa berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan aman, karena itu ia mengingatkan kepada semua PKBM yang akan membawa dengan anak binaan untuk di daftarkan sehingga suasana tenang dapat terjadi selama dialog nanti.
Sebab menurutnya momentum esok nanti merupakan kesempatan kepada peserta ujian untuk menyempaikan kondisi yang mereka alami selama ini. Karena berdasarkan catatan yang diperoleh dari beberapa PKBM menyebut, ada sejumlah anak binaan yang tidak bisa melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan karena belum mengantongi tanda lulus yang dibuktikan dengan Ijasah.
Menanggapi permintaan tersebut, Drs Simon Klau selaku Penilik PLS Dinas PPO Kota Kupang meminta kepada forum untuk melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak keamanan agar suasana dialog bisa dipantau.
Berita Itu Jadi Perbincangan
Pengalaman sebagai pekerja pers selama empat belas tahun belakangan penuh dengan cerita unik yang mungkin tak akan pernah terlupakan. Terkadang untuk mengungkap sesuatu fakta ke area pubik tidaklah mudah, bahkan nyawa menjadi taruhannya.
Banyak fakta mmbuktikan sekian banyak sahabat-sahabatku seperjuangan (pekerja pers) yang mati sia-sia hanya karena ingin menyuarakan kebenaran.
Belum lama ini suluhnusa.com sebuah situs on line di Denpasar-Bali melansir berita dengan judul “GERGAJI NTT Minta Piter Manuk Lepas jabatan” dengan narasumber Goris Takene ketua GERGAJI (Gerakan Rakyat Tagih Janji) sebuah komunitas masyarakat sipil terdiri dari masyarakat fakir miskin dan anak terlantar berkumpul untuk menyuarakan apa yang menjadi kendala dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Berita yang dilansir ini, beberapa pekan kemudian diklarifikasi oleh Kepala Seksi PAUDNI Dinas P dan K NTT dan dimuat kembali oleh media yang sama.
Sayangnya berita GERGAJI melalui pemberitaan di suluhnusa.com, rupanya membuat seluruh pimpinan pada instansi tersebut tidak tenang. Menjadi bahan perbincangan dikalangan staf di Dinas PPO Kota Kupang.
Bahkan Selasa 22 Juli 2014 Ketua Forum PKBM Kota Kupang Aram Kolifai terlibat diskusi dengan salah seorang rekannya membahas persoalan yang terjadi yang menurut Kolifai seharusnya media yang melansir melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak pengelolah.
Terlepas dari persoalan pemberitaaan yang sudah ada menurut hemat saya (penulis) fakta yang terjadi hingga hari ini Rabu, 23 Juli 2014 ratusan peserta Ujian Nasional Paket C yang dinyatakan lulus belum mendapatkan ijasah.
Akibatnya ada diantara mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi maupun tidak bisa mencari pekerjaan. Sahabat sahabatku seprofesi marilah terus berjuang mengungkap fakta yang tak terungkap. Salam (Goris Takene)


