SULUH NUSA, LEMBATA – Kondisi jaringan internet menjadi salah satu kendala oleh petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, khusus di desa yang terjauh dan terluar.
Pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih kali ini, tak hanya dilakukan secara manual, tapi juga dilakukan melalui online berbasis sistem elektronik atau disebut e-coklit.
Kendala ini pun harus disiasati petugas Pantarlih dengan melakukan penginputan di kawasan yang tersedia jaringan internet usai melakukan pencoklutan manual.
Hal ini disampaikan Komisioner KPU Lembata, Paulus Djuang, 4 Juli 2024, ketika dimintai tanggapan terkait proses pencoklitan di Lembata.
DJuang menjelaskan, proses pencoklitan sudah berjalan selama 11 (Sebelas) hari dan tidak menemui kendala yang berarti.
“Untuk sementara tidak ada kendala. Sekarang sudah hari ke 13 coklit, di Lembata sudah ada beberapa desa yang sudah selesai coklit”, ungkap Djuang.
Meski demikian, Djuang mengakui, karena pencoklitab kali ini berbasis online maka jaringan internet menjadi kendala karena ada beberapa wilayah yang belum tercover jaringan internet secara baik.
“Kendala yang dialami beberapa desa di Lembata itu soal akses komunikasi (jaringan) sehingga teman-teman Pantarlih harus berjibaku ke temapat-tempat yang ada signal untuk melakukan sinkronisasi data hasil coklit manual ke asplikasi e-Coklit”, jelas Djuang, Mantan Ketua Panwascam Atadei ini.
Untuk proses pencoklitan secara keseluruhan, sebanyak empat kecamatan mendekati 100 persen yaitu Kecamatan Omesuri, Kecamatan Nubatukan, Kecamatan Lebatukan dan Kecamatan Atadei.
Sementara Kecamatan lain sedang proses penginputan tetapi ada beberapa desa yang sudah selesai.
“Sedangkan desa desa yang belum 100%, Petugas Pantarlih terus melakukan coklit sehingga dalam waktu dekat dipastikan progres akan meningkat”, tutur Djuang.
“Kecamatan Ile Ape Timur, Desa Todanara, Desa Bao Lali Duli dan Desa Lamau. Kecamatan Buyasuri, Desa Atulaleng, Desa Bareng, Desa Bean dan Desa Tubung Walang. Ini desa desa yang sudah selesai penginputan masuk ke aplikasi e coklit”, tandas Djuang.
Selain itu, Kecamatan Wulandoni baru satu desa yang sudah selesai proses pencoklitan dan penginputan yaitu Desa Tapobali, Kecamatan Ile Ape, juga baru satu desa yang sudah selesai yakni Desa Petuntawa Kecamatan Nagawutun, Desa Baobolak dan Ile Boli.
Djuang mengungkapkan pihaknya terus mendorong sekaligus mendampingi Pantarlih di lapangan untuk tetap bekerja sehingga dirinya optimis proses pencoklitan akan selesai sesuai tahapan yang sudah ditetapkan.
Dia juga meminta agar masyarakat juga ikut aktif dalam membantu proses pencoklitan sehinga tahapan pilkada bisa berjalan dengan baik.
Dia menyampaikan selama memenuhi syarat, masyarakat jangan takut tak masuk dalam daftar pemilih.
“Di tahapan selanjutnya sebelum penetapan daftar pemih tetap (DPT), KPU juga akan meminta tanggapan dan masukan masyarakat pada 18-27 Agustus 2024”, ungkap Djuang. +++sandro.wangak