suluhnusa.com – Pemerintah Kabupaten Lembata akan melakukan proses penyelesaian atas protes warga terkait pembangunan Jeti Apung dan Kolam Renang di Pulau Siput. Proses penyelesaian ini akan dilakukan secara persuasif. Tidak ada tindakan yang saling merugikan. Juga tanpa melibatkan aparat kepolisian dan satuan Tentara Nasional Indonesia. Sebab yang melakukan aksi demonstrasi di laut adalah masyarakat Lembata juga.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday kepada wartawan di Kantor Bupati Lembata, 28 Januari 2019.
Menurut Wabup Langoday, Proses pembangunan kolam apung dan jembatan titian (jeti) apung di Pulau Siput Awololong dihadang massa pada 24 Januari 2019 lalu akan tetap dilanjutkan dengan cara cara persuasif.
Walau proyek pariwista Pemda Lembata ini juga menuai protes dari Aliansi Masyaakat Lembata Menggugat (ASTAGA) dan juga Kelompok Nelayan Pesisir.
“Tetap dilanjutkan sesuai perencanaan, penganggaran pelaksanaan monitoring dan evaluasi,” kata Wabup Langoday saat ditemui di Kantor Bupati Lembata, Senin, 28 Januari 2019.
Wabup Langoday menegaskan Pemerintah Kabupaten Lembata tetap konsisten dengan tahapan pembangunan yang ada.
Terkait aksi protes yang dilakukan masyarakat ia menerangkan Pemda Lembata akan terus melakukan pendekatan persuasif untuk meyakinkan masyarakat.
Ia juga menjelaskan pihak kontraktor pelaksana akan terus melakukan pengerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam kontrak kerja ini.
“Kontrakor pelaksana atau mitra kita akan mengerjakan sampai bulan Maret 2019 sesuai dengan kontrak kerja dia,” kata Wabup Langoday.
Lebih jauh Wabup Langoday menegaskan, kelompok warga yang melakukan protes tersebut, silakan datang dan berdialog dengan pemerintah. Wagub Langoday juga menegaskan pihak pemerintah tidak akan membuka ruang kepada kelompok masayarakat untuk melakukan aksi protes melalui demontrasi.
“Silakan datang dan kita berdialog dalam ruangan. Kita siapkan ruangan di kantor bupati ini untuk kita berdialog jika ada masyarakat yang ingin mengetahui manfaat dari pembangunan Jeti Apung di Awalolong. Saya juga mau menegaskan dalam nomenklatur tidak ada pembangunan Hotel Apung yang ada Jeti Apung. Jeti itu Jembatan Titian Apung, dan kalau mau dialog silakan. Kita terbuka. Tapi untuk demontrasi saya menutup ruang untuk itu. Kami tidak terima yang demonstrasi”, tegasnya. .
Wagub Langoday juga menyinggung soal manfaat pembangunan Jeti Apung di Awalolong atau pulau siput. Ada manfaat ekonomi. Ada juga manfaat pengetahuan budaya dan pengetahuan bahari.
“Saya membayangkan Pulau Siput itu suatu saat akan menjadi tempat unuk riset. Bagaimana orang datang melakukan penelitian soal Siput yang ada di Awalolong selain itu juga orang bisa bewisata bukan saja bahari tetapi juga wisata budaya,” ungkapnya.***
BACA JUGA :
Anggaran 80 Persen Sudah Cair untuk Bangun Jety Apung Bukan Hotel Apung
sandro wangak