suluhnusa.com_ Karena batas desa merupakan salah satu indikator alokasi dana yang bakal meluncur ke desa di tahun 2015.
Bupati Lembata, Eliasir Yetji Sunur, ST menitipkan pesan pelantikan kepada Kepala Desa Todanara terlantik Nikolaus Lewa Domaking untuk segera membangun koordinasi antara semua pihak termasuk tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda baik yang ada di Desa Todanara dan Desa Jontona untuk segera menyelesaikan tapal batas desa antara Desa Jontona dan Desa Todanara yang selama ini sedang “disengketakan”.
Karena batas desa menurut Bupati Yenti Sunur merupakan salah satu indikator alokasi dana yang bakal meluncur ke desa di tahun 2015.
“Saya mendengar bahwa di dua desa ini masalah batas desa belum diselesaikan secara persuasive, tugas kepala desa terlantik adalah mengkomunikasikan dengan baik agar persoalan batas desa bisa diselesaikan dengan bijaksana,”tegas Sunur.
Karena jika batas desa tidak diselesaikan maka bisa jadi dana tersebut tidak akan diberikan kepada Desa Todanara. Bupati mengingatkan dalam memimpin, seorang kepala desa harus bisa mengambil peran sebagai seorang “hamba” yang siap dan bersedia melayani warga Desa Todanara dengan tetap bekerja sama dengan mantan kepala desa untuk secara berkesinambungan membangun Desa Todanara.
Karena itu dibutuhkan aparatur pemerintah desa yang cerdas, berdedikasi, loyalis dan memiliki komitmen karena ke depan nanti akan ada banyak dana yang mengalir dan dikelola langsung di tingkat desa.
“Kepala Desa harus memilih aparat pemerintah seperti Kaur Pemerintahan dan Bendahara Desa yang tau dan mengerti betul alur pengelolaan keuangan dan manajemen pemerintahan desa agar jangan sampai begitu banyak dana yang terserap ke desa tetapi karena admnistrasi pendukungnya tidak dikelola dengan baik maka kepala desa bisa masuk bui,” tegas Sunur.
Yantji Sunur juga mengingatkan bahwa kepala desa di zaman ini tidak hanya mengurus desanya saja tetapi juga berintegrasi dengan desa lain untuk hal-hal social lainnya.
Sementara untuk sekretaris desa, Bupati Lembata sedang mengkaji agar sekretaris desa bisa ditempatkan orang dari luar desa tersebut.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Lembata Yoseph Meran Lagaur pada kesempatan itu dalam sambutannya mengingatkan bahwa proses suksesi kepala desa sampai melahirkan Nikolaus Lewa sebagai Kepala Desa yang dilantik 03 Februari 2014 merupakan tahapan demokrasi yang diwarnai dengan dinamika antara kelompok-kelompok tertentu, ada kelompok pendukung dan kelompok yang tidak mendukung, ada juga kelompok yang memilih dan ada juga kelompok yang tidak memilih.
Selaku pimpinan DPRD, Yoseph Meran mengingatkan agar kepala desa terlantik untuk tidak boleh menerapkan pola kempimpinan balas jasa dan balas budi, karena jika ini diterapkan maka bakal terjadi sikut-sikutan.
“Dan kami DPRD sudah cape urus orang berkelahi,” tegas Yos Meran. Hendaknya proses demokrasi itu menurut Yos Meran sama seperti pertandingan bola kaki, bertanding secara “fair play” dan menerima kekalahan dan kemenangan dengan jiwa besar sama seperti pertandingan sepak bola.
Pelantikan kepala desa Todanara Kecamatan Ile Ape Timur itu dihadiri juga wakil bupati Lembata Viktor Mado Watun, Camat Ile Ape Timur Stef Talu Tukan, Kepala BPMD Lembata Said Kopong, S. Sos, Babinsa Ile Ape Timur Aloisius dan sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten Lembata. (sultan de grod-vinsen kerong)