suluhnusa.com_ Terkait di PHKnya para karyawan PT Tiga Dara Karya Sejahtra(TDKS) Fredik Talesu.
Kabid Naker, Johana M. Baleare, menjelaskan bidang tenaga kerja disini sebagai wadah untuk mempertemukan kedua pihak yang mana para karyawan dan pengusaha terkait untuk mencari musyawara dan mufakat bagi yang bermasalah untuk mendapatkan solusi.
Baleare, mengungkapkan usaha yang dilakukan ini belum menemukan titik terang. Sehingga kesepakatan kedua belah belum ada.
Karena itu, Baleare mengungkapkan pihaknya sudah melakukan konsultasi ke Dinas tenaga kerja Provinsi NTT, tetapi belum mendpat jawaban.
“Kami masih menunggu jawaban dari Dinas Nakertrans NTT,” ungkap Baleare.
saat ini Kepala Dinas Naketran Kabupaten Alor, Soleman Blegur, sudah menandatangani surat berkas terlampir sesuai penyataan dari kedua belah pihak dan sudah dikirim ke Dinas Tenaga Kerja Propinsi Kupang,
“Kami disini bersifatnya menunggu jawaban dari tingkat propinsi yang dapat memberikan jawaban yang ada berdasarkan peraturan. Memang kami selalu melakukan hal ini dan sesuai peraturan yang di tentukan dan apabila kami di kabupaten tidak bisa menyelesaikan persoalan maka sesuai ketentuan akan ditindaklanjut ke tingkat yang lebih atas,” ungkap Baleare.
Baleare juga mengakui dirinya sudagh menyampaikan hal tersebut juga secara terbuka para karyawan tersebut yang mendatangi kantor beberapa waktu lalu.
Pelatihan Bagi Anak Jalanan dan Ibu Rumah tangga
sementara itu dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan ekonomi masyarakat, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Alor menggelar kegiatan pendidikan dan pelatihan teknologi tepat guna bagi ibu – ibu rumah tangga.
Selain ibu ibu rumah tangga pelatihajn ini juga pelatihan diberikan bagi anak terlantar, termasuk anak jalanan, dan anak nakal.
Untuk kegiatan pelatihan teknologi tepat guna diikuti oleh peserta dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Teluk Mutiara yang mengutus 7 orang, Kecamatan Alor Barat Laut 2 orang dan Kecamatan Alor Tengah Utara 1 orang.
Sementara untuk pelatihan ketrampilan las dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar dan anak jalanan berasal dari kecamatan Teluk Mutiara yang telah lulus seleksi oleh Dinsosnakertrans sebanyak 8 orang.
Dalam sambutannya pada saat membuka kegiatan tersebut di ruang rapat Kantor Bupati Alor, Bupati Alor, Drs. Amon Djobo mengatakan bahwa saat ini angka kemiskinan di Alor masih sangat tinggi, yakni mencapai 21,98%.
sementara angka pengangguran meningkat menjadi 35%, dan kecamatan yang paling tinggi tingkat pengangguran berada di Kcamatan Teluk Mutiara.
Menurutnya alasan utama Kecamatan Teluk Mutiara memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi disebabkan oleh membludaknya urbanisasi masyarakat dari desa ke kota, sehingga menumpuk para penganggur baru setiap tahunnya.
Untuk itu ia menilai bahwa dengan diadakannya kegiatan seperti ini tentunya sangat membantu masyarakat pencari kerja.
“Kita tidak boleh jadikan diri kita sebagai perantau di negeri sendiri. Kita adalah pemilik negeri ini untuk itu kita harus berusaha untuk mandiri” tegas Djobo.
Lebih lanjut Djobo juga mengatakan bahwa daerah yang tidak memiliki kemandirian merupakan daerah yang harga dirinya sangat ringan.
Untuk itu kepada semua peserta, ia berharap agar dapat memanfaatkan momentum ini dengan baik.
Pada kesempatan itu ia juga berjanji bahwa tahun 2015 akan meluncurkan sebauh program khusus bagi pemuda yang menganggur yakni program Kelompok Pemuda Mandiri. Kepada setiap peserta ia juga meminta agar selalu belajar dari orang – orang yang sudah pernah sukses.
Sekedar informasi bahwa pada kesempatan tersebut juga Djobo secara resmi menerima tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Alor berjumlah 33 orang yang sukses meraih juara 1 pada ajang Bakti Sosial Tagana tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 21 Juni 2014 di Desa lidi, Kecamatan Rame Mese, Kabupaten Manggarai Timur. (iwankamaleng)