
Komitmen pemerintah Kota Denpasar dalam melakukan pembenahan dan peningkatan mutu pelayanan Pasar Tradisional benar-benar dibuktikan. Tidak tanggung-tanggung pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp. 5 milyar dari APBN untuk revitalisasi salah satu pasar Tradisional di Denpasar yakni Pasar Nyaneggelan-Panjer serta dana stimulus untuk tiga pasar lainnya dari 34 pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar.
Sebuah komitmen yang dibarengi dengan perjuangan tanpa henti. Komitmen dan perjuangan ini demi peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat Kota Denpasar. Bukti dari komitmen Pemkot Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar dalam memperjuangkan program revitalisasi pasar melalui dana APBN tahun 2013. Untuk tahun 2013, Pasar Naynggelan di Panjer mendapatkamn dana revitalisasi pasar, senilai 5 Milyar. Sementara untuk mtahunm 2014, sedang diperjuangkan untuk pasar Poh Gading, nilai RAB senilai Rp. 13 milyar.
Dan benar. “Program revitaliasi pasar tradisional ini untuk tahun 2013 ini proposalnya sudah kami kirim sejak tahun 2011 lalu. Akan tetapi baru direalisasikan pada tahun ini untuk pasar Nyanggelan. Dan fisiknya sedang dikerjakan. Sementara tahun 2014, sedang kami perjuangkan untuk pasar Poh Gading,” tutur kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangtan Kota Denpasar, I Wayan Gatra, M.Si kepada suluhnusa.com, di ruangan kerjanya, 21 Oktober 2013.
Gatra menjelaskan, kepercayaan pemerintah Pusat dalam menggelontorkan melalui program revitalisasi pasar sampai dengan tahun ini sudah berjumlah lima pasar. Sebelumnya, Pasar Agung yang pertama kali mendapat program ini dan berhasil.

“Keberhasilan pasar agung itulah membuat pemerintah pusat percaya dengan kami sehingga tahun ini mereka kembali memberikan dana melalu program revitalisasi pasar tradisional. Ada empat pasar yang mendapat program ini,” ungkap Gatra.
Lebih jauh, Gatra mengungkapkan, tiga pasar tradisional yang mendapat dana revitalisasi dari APBN tahun 2013 adalah pasar Nyanggelan, Pasar Poh Gading, Pasar Padang Sambian dan Pasar Waringin Sari.
Dengan pembagian, Pasar Nyanggelan, mendapat dana sebanyak Rp. 5 milyar untuk revitalisasi fisik, sementara tiga pasar yang lain mendapat kebagian dana stimulus lima ratus juta rupiah.
Program ini menurut Gatra, bukan sekedar uji coba tetapi merupakan tanggungjawab atas kepercayaan yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat.
“Ini taruhannya. Kalau pasar Nyanggelan tidak berhasil mengelolah dana ini, maka jangan harap bantuan untuk pasar lainnya. Walau itu hanya sebatas dana stimulus,” ungkap Gatra.
Untuk pasar yang bukan pasar percontohan, revitaliasi dilakukan hanya untuk perbaikan fisik. Sementara untuk pembinaan pedagang, peningkatan kapasitas pedagang dan pengelolah menjadi tanggungjawab daerah.
Sedangkan pasar tradisional yang mendapat dana stimulus lima ratus juta rupiah, diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan pengembangan semakin hari semakin baik. Dan bisa bersaing dengan pasar tradisional yang lain.
“Saat ini pengerjaan fisik pasar Nyanggelan sudah hampir rampung. Targetnya akhir Tahun sudah selesai,” ungkap Gatra.
Sementara itu, Kepala Pasar Poh Gading, Made Suparta, yang ditemui suluhnusa,net dikantornya menjelaskan, saat ini pengerjaan fisik bangunan di pasar Poh Gading dari dana stimulus tersebut sudah selesai.
Pihak Dinas Perindustiran dan Perdagangan sudah datang mengecek fisik bangunan. Lewbih jauh Made Suparta, mengungkapkan saat ini pihaknya bersama Forum Pasar Tradisional Kota Denpasar sedang sudah merancang proposal revitalisasi untuk pasar Poh Gading yang akan di perjuangkan ke Pusat pada APBN 2014 mendatang.
“Gambar sudah selesai, perhitungan RAB juga sudah. Nilainya sekitar 13 milyar lebih. dan proposal ini sudah kami kirim ke Kementrian Perindustrian dan perdagangan di Jakarta,” ungkap Suparta.
Sekedar informasi, Pasar Poh Gading adalah salah satu pasar tradisional dari 34 pasar yang tergabung dalam Forum Pasar Tradisional Kota Denpasar. Luasnya sekitar 80 are dengan jumlah pedagang 108 pedagang dan pendapatan labah bersih tahun 2012 hampir mencapai 1 Milyar. (sandro wangak)