Negeri Ini Gelap

suluhnusa.com – manusia dalam gelap dengan pakaian serba hitam gelap. Gambar kegelapan akan hidup kaum muda di Negeri Gelap.

Oh langit,…oh Bumi…Datanglah berbaris sejurus…merampas dendam lakna yang bertumpah seribu abad di bukit ini…junjunglah dia ke negeri seribu damai tanpa kata permisi…

Teater karya Ansel Atasoge ini digubah oleh orang muda katolik Lewokemie, Desa Sandosi, Paroki Witihama disesuaikan dengan tema orang muda dalam keberagaman atas persetujuan penulisnya dan dipentaskan di Aula Yessin, saat malam kebersamaan penuh iman ketika Kunjungan OMK Hinga ke Paroki Witihama.

Teater yang sarat kritikan sedikit horor ini mengangkat kisah tentang kehidupan orang muda zaman ini yang ditindih beban lantas dilema.

Bagaimana tidak, disana-sini brankas kehidupan yang berisi kertas putih penuh nilai-nilai luhur kehidupan telah dinodai. Disana-sini banyak ditemukan wajah gelap orang-orang yang suka mancing di air keruh dan suka tertawa kalau ada orang menangis. Negri ini sedang gelap karena mental kaum muda yang konsumtif dan apatis lantaran diseret arus digital. Ditambah lagi politik negri ini kadang membingungkan dan semakin panas.

Teater ini mengkritisi kehidupan di hari-hari belakangan ini. Melalui teater ini orang muda katolik stasi St. Darius Lewokemie (Sandosi) mencoba menyadarkan kaumnya agar cerdas dalam menyikapi setiap problem yang menjadi pesona menyilaukan dewasa ini agar tak digiring masuk dalam pertikaian.

“Kita satu dalam keberagaman, oleh karena itu kita harus yang kritis” ungkap Riky Lawang, pemuda Horinara, Witihama sesaat setelah pementasan.

Selain cerdas, orang muda harus menjiwai panggilannya sebagai nabi yang berani berbicara jika ada yang salah tandas Ama Tokan.

 

Melalui teater ini, ada pesan, orang muda berani melihat cahaya terang benderang dari salib agar mampu menjadi cahaya lain yang mampu menerangi gelapnya dunia ini saat ini. Orang muda harus mampu menghidupkan hidup dengan hidup.

Dan agar hidup dengan hidup orang muda membutuhkan peran aktif dari orang tua yang peduli terhadap nasib orang muda yang kian hari kian mencemaskan. Orang tua yang bijaksana memberi solusi terhadap persoalan-persoalan pelik yang dihadapi kaum muda saat ini. Peran para pemerhati orang muda adalah cara terbaik mengantar orang muda untuk keluar dari parade gelap di negri ini yang kian membingungkan.

“Harapan pementasan teater ini adalah agar orang muda menonton tidak hanya dengan mata tetapi dengan cekikan hati yang memerdekakan,” ungkap room moderator OMK Paroki Witihama, Samuel Beraona diaula Yessin, saat kunjungan OMK Hinga ke Paroki Witihama, 3 Februari 2018 lalu.

Bengan Tupen

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *