Coret Coret Itu Budaya Buruk

Beranda » Seni Budaya » Coret Coret Itu Budaya Buruk

suluhnusa.com_Semua kita mencintai keindahan. Flores timur sebuah kabupaten memiliki banyak keindahan.

Obyek-obyek wisata yang masih terbenam di perut ibu pertiwi Larantuka mulai dikenal banyak orang melalui postingan para pecinta keindahan di beberapa media sosial.

Di Larantuka ibu kota kabupaten Flores Timur, Taman kota sudah menjadi salah satu lokasi rekreasi untuk masyarakat Larantuka, baik disiang hari, maupun pada malam hari saat mereka ingin menikmati makanan yang disiapkan pada stan-stan di taman kota.

Di taman kota ada beberapa fasilitas olaraga seperti lapangan bola futsal, papan seluncur, jalur untuk bermain sepeda, Lopo –lopo, dan terdapat pula sebuah panggung berukuran 20 x 10 m yang biasa dimanfaatkan untuk show, pergelaran musik, lomba pidato, lomba cerdas – cermat, lomba musik, seni dan berbagai aktivitas anak muda lainnya.disamping panggung ini, terdapat sebuah lapangan futsal.

Secara kebetulan saat diskusi santai bersama beberapa teman di salah satu lopo di kompleks ini, sontak, kosentrasi kami digelitik dengan pemandangan didepan kami, terlebih pada panggung yang biasannya dimanfaatkan untuk menumpahkan kreatifitas anak- anak muda Flotim. coretan menganga di sana –sini.Bangunan yang sebelumnya utuh dihancurkan, kaca –kaca pada dinding dilempar, kacanya hancur berantakan. Dinding bangunan hancur yang meninggalkan lubang yang menganga.

Bangunan yang memberikan nilai positif tadi, kini tinggal kenangan. Miliaran rupiah yang telah Negara keluarkan untuk biaya pembangunan ini, kini hanya tinggal ceritra. Tempat ini, jika digunakan lagipun harus menelan rupiah untuk rehap. Nasib, nasib, nasi sudah menjadi bubur.Salah siapa..?

Sebuah panggung permanen yang sesungguhnya menjadi sebuah daya tarik dirajai coretan yang semakin menambah kesan semrawrut komplek taman kota.

Kompleks yang tidak dikitari pagar dengan penerangan yang minim ini membuka peluang terjadinya aksi coret –coretan, dan bahkan lebih dari itu.

Warga Flores Timur Edmon Lein yang juga anggota Komunitas Wisata Menulis Flotim, mengatakan “coretan yang tidak bertanggungjawab ini dikarenakan oleh tidak ada pagar dan mengelilingi kompleks ini sehingga anak muda mudah untuk masuk dan menyalurkan hobinya pada tempat yang kurang tepat.

Kita berharap, Pemda Flores Timur dapat memaksimalkan tempat ini sebagai pusat kegiatan anak muda dengan menempatkan petugas yang secara rutin bisa merawat lokasi Taman kota.

Benediktus Lanan,
Warga Pohon Bao Kec. Larantuka,
Hp: 0823 0182 8022

Bagikan:

Sandro Balawangak
Sandro Balawangak

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *