Seketika aku tersentak
Malam buta dengan hawa mendesak
Angin dingin menembus tulang
Terjaga dengan asa yang malang
Ku kirimkan sepucuk harap
Kata demi kata malam senyap
Menimbun air mata memeluk potret mu
Ayat-ayat cinta mu merubah hidup ku
Sebelum aku bisa memikat dunia
Engkau telah membuatku mengerti
Segala restumu tak terhitung di nadi
Engkau pria terhebat ku
Ke mana jiwamu ku raih
Agar terbangun lagi asa berkali-kali
Ayah…, Lewat bintang yang bertabur
Bibir ini menggumamkan doa
Semoga jiwamu abadi.
Pada potret mu yang ku peluk
Meski sepedih ini menerpa
Kau selalu jadi suluh
untuk hidupku terus berarti.
Ditulis oleh Hipo Making