SULUH NUSA, KALABAHI – SIMEON Th. Pally menjadi sosok yang dirindukan masyarakat Alor. Sekalipun diterpah isu miring karena pernah terpidana kasus korupsi, cinta masyarakat Alor kepada Simeon Pally tak luntur.
Ribuan masyarakat menggunakan ratusan kendaraan roda dua dan empat menjemput pasangan Simeon Th. Pally dan Sri Inang Ananda Enga di Bandara Mali lalu konvoi masuk Kota Kalabahi, 4 Agustus 2024.
Saat masuk Kota Kalabahi warga yang berada di kantor kantor dan rumah berbondong ke jalanan sembari melambaikan tangan. Bahkan ibu ibu di pasar Kadelang dan Pasar Lipa yang sedang berjualan ikut bergoyang dengan irama lagu dan yel yel Paket Simpati.
Antusias warga Alor menyambut kedatangan Paket Simpati adalah bukti kerinduan.
Konvoi ratusan kendaraan ini sebagai tanda syukur atas dukungan DPP PKB dan PDIP kepada pasangan Simeon Pally – Sri Inang Ananda Enga, atau paket Simpati.
Ketua DPC PKB Kabupaten Alor, Paulus Buche Brikmar, saat memberikan sambutan politik di kediaman Mopally, sebelum menyerahkan SK DPP PKB, mengungkapkan sosok Simeon Pally dan Sri Inang adalah pemimpin yang rendah hati dan membawa berkat bagi Kabupaten Alor.
Karena melihat sosok Simeon Pally sebagai pemimpin yang memiliki tangan berkat, Buche tanpa ragu ragu mendukung dan berjuang agar PKB memberikan keputusan mengusung Simon Pally dan Sri Inang.
Buche bahkan meminta simpatisan dan semua keluarga besar SIMPATi untuk tidak terprovokasi dengan isu bahwa PKB mengusung narapidana korupsi.
“Ya. Mereka yang menyebut Bapak Simeon Pally sebagai mantan narapidana Koruptor itu yang pada pilkada periode lalu membawa mereka ke gunung gunung dan lembah lembah di seluruh Alor. Yang mereka sebut sebagai Mantan Narapidana Korupsi inilah yang berhasil membangun sekolah sekolah di pelosok dan menaikan harga komoditi bagi rakyat kecil. Simeon Pally adalah Bapak pendidikan dan Bapak komoditi untuk Kabupaten Alor. PKB konsisten mendukung Simeon Pally dan Sri Inang. Kita pasti menang”, ungkap Buche.
Simeon Pelly dan Sri Inang Enga diusung PDIP dan PKB menjadi paket pertama yang mendapat restu dari Partai pengusung masing masing maju bertarung di Kabupaten Alor, 27 November 2024.
“Nanti setelah tanggal 26 Agustus kuta pelantika anggota DPRD terpilih. Dan besoknya tanggal 27 Agustus kita ramai ramai mendaftar paket SimPATI di KPU Alor bersama Partai PKB dan PDIP. PKB sebagai pemenang legislatif memperoleh empat kursi dan PDiP dua kursi dan sudah memenuhi syarat. Akan ada partai lain yang ikut bergabung untuk membentuk Koalisi besar”, tegas Buce.
Menurut Buce, dukungan terhadap Paket Simpati juga akan datang dari partai lain yang memiliki kursi di DPRD Alor hasil pileg 2024.
“Empat sampai lima partai akan bergabung dan mendukung paket Simoati. Dan Atas nama paket Simpati, kuta semua berdoa untuk paket lain yang sedang berjuang untuk mendapatkan SK dari partai pengusung agar menjadi tiket dalam pertarungan politik 2024 secata serentak”, ungkap Buche.
Doa ini, menurut Buce disampaikan karena semua paket yang berkehendak maju di pilkada Alor memiliki niatan sama, untuk membangun Alor.
Buche meminta agar keluarga Besar Paket Simpati mengawal proses demokrasi ini dengan sehat, baik dan benar.
“Pemilu ada adalah pesta, kenapa ada sindiran dan hujatan.? Semua keluarga besar paket Simoati agar lalui pesta Demokrasi ini dengan riang dan gembira. Perjuangan politik yang harus kita menangkan. Saya bisik ibu Eny, Ketua DPC PDIP Alor bahwa kita menang”, tegas Buce. +++sandro.wangak