Bacapub Edang Belum Mengerucut, PKB Beri Sinyal Koalisi Dengan PDIP

 

SULUH NUSA, LEMBATA – SUDAH menjadi budaya politik Partai Kebangkitan Bangsa untuk mengusung kader sendiri dalam kontestasi politik Pilkada, termasuk di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Karena itu, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lembata menyiapkan dua orang kadernya bersaing dalam Pilkada 2024. Simeon Lake Odel, Ketua PKB Lembata disiapkan menjadi Calon Bupati dan Wilhelmus Patal Ola Kedang, Sekretaris PKB digadang gadang jadi Calon Bupati dari PKB.

“Kecil kemungkinan PKB ambil orang (untuk pilkada). PKB komitmen pada kader sendiri,” ujar Andreas Baha Lasar, Wakil Ketua DPC PKB Lembata,  ditemui di Lewoleba, dilansir PosKupang awal Maret 2024.

Andreas mengatakan PKB punya rekam jejak mendorong kader sendiri pada setiap  perhelatan pemilihan bupati dan wakil bupati.

Gerak politik PKB Lembata juga serupa. Mereka mendorong kader sendiri dengan modal tiga kursi DPRD.

Agar Koalisi terbentuk untuk mengusung Paket Calon, Ketua PKB Lembata, Simeon Lake Odel, mendatangi sekretariat DPC PDIP Lembata. Ia mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati Lembata. Berkas pendaftaran Simeon Lake Odel diantar Vinsen Benidau, kader PKB dan aktivis asal Edang.

Kedatangan Simeon Lake Odel ke PDIP Lembata di hari terakhir pendaftaran memberi sinyal PKB sedang mendekati PDIP untuk berkoalisi.

“Kita memang sedang menjalin komunikasi dengan PDIP. Sejauh ini sudah mengerucut. PKB komitmen, tergantung PDIP. Sejauh ini kita sudah menjalin komunikasi intens. Sinyal Koalisi itu ada, tergantung komitmen PDIP”, ungkap Odel, kepada SuluhNusa, 1 Mei 2024.

Lebih jauh Mon Odel yang dikenal konsisten dalam sikap politik kerakyatan ini, menegaskan, selain PDIP dirinya juga membuka komunikasi dengan Partai lain, Gerindra dan PAN.

“Ya, kita mendaftar ke beberapa partai  menjajaki komunikasi koalisi. PKB konsisten membangun Koalisi kerakyatan bersama partai yang memiliki pemahaman sama”, tegas Odel.

Sayangnya, langkah taktis Ketua PKB Lembata membangun komunikasi dengan PDIP ini, disinyalir mendapat tantangan dari elit PDIP yang memiliki kepentingan lain.



Sebagai informasi, DPC PDIP saat konsolidasi pilkada bersama anggota DPR RI, Andreas Hugo Parera memutuskan untuk mengakomodir kader sendiri dalam pilkada Lembata.

AHP kepada wartawan usai tatap muka, mengungkapkan akan ada kejutan di Pilkada Lembata.

Bagi AHP, PDIP akan tampil sebagai Partai pengusung bersama Koalisi bukan sekedar sebagai pendukung.

Bacapub Edang Belum Mengerucut

Keluarga Edang Lewoleba kembali menggelar pertemuan bersama para bacabup asal Edang yang tengah bersaing dalam tahapan pilkada Lembata 2024.

Hadir dalam pertemuan pada Minggu, 28/4/2024 itu antara lain bacabup Simeon Lake Odel, Imo Wulakada, Apol Mayan Bokilia dan Kanis Tuaq, sementara Tarsisius berhalangan hadir.

Di hadapan sejumlah orang tua yang duduk betkumpul di ebang Murin Uri, Rayuan Kelapa, masing masing bacabup menggambarkan sejauh mana proses yang mereka lalui sesuai mekanisme partai politik.

Bacapub Simeon Odel mengaku telah mendapat restu dari induk partainya untuk diusung sebagai bacabup. Ketua PKB Lembata ini mengatakan dalam waktu dekat ia akan menerima rekomendasi dari DPP PKB untuk melakukan upaya kerjasama membangun koalisi dengan partai lain.

Meski ia memiliki peluang menjadi bacabup dari PKB namun partainya tetap membuka pintu bagi figur lain yang hendak berniat mengendarai partainya.

“PKB tetap membuka peluang bagi kandidat lain untuk menggunakan kendaraan kami”, kata Mon Odel. Untuk mengakomodir kandidat lainnya, PKB membuka pendaftaran bacabup bacawabup sejak tgl 29/4 sampai dengan 7/5/2024.

Sementara itu, Imo Wulakada yang juga adalah anggota DPRD partai Demokrat mengaku tidak mendaftar sebagai bacabup pada partainya sendiri maupun partai lainnya. Meski demikian ia menyatakan diri siap menjadi bacabup bila diperintahkan partainya. “Saya ini petugas partai yang siap mengamankan perintah partai”, kata Imo.

Ditanya kriteria figur yang bakal mendampinginya, Imo menghendaki figur muslim atau figur selatan menjadi cawabup.

Bacabup lainnya, Apol Mayan Bokilia mengaku telah mendaftar pada partai PAN dan akan mendaftarkan diri pada PKB.

Begitu juga bacabup lainnya Kanis Tuaq mengaku telah mendaftarkan diri pada PDIP, PAN dan PKS dan akan mendaftar pada PKB.

Tuaq menjelaskan ketika mendaftar pada PDIP, ia pun sempat dimintai klarifikasi tentang berbagai isu miring yang dituduhkan kepadanya.

“Saya jelaskan semuanya dan sudah clear”, katanya singkat.

Ia pun mengaku telah mendapat restu dari istrinya untuk bersaing dalam pilkada Lembata.

“Misi saya adalah menjadi bupati bagi petani dan peternak”, kata Kanis. Kadis pertanian dan Peternakan Lembata ini berharap akan diakomodir oleh PDIP sebagai kandidat calon bupati Lembata.

Sementara bacabup Tarsisius Apelabi yang berhalangan hadir mewakilkan suaranya pada adiknya Parman Amuntoda.

Parman menjelaskan bahwa Tarsius sudah mendaftarkan diri pada partai Golkar, PAN, PDIP dan Gerindra serta akan mendaftar pada PKB.

“Meski demikian, Tarsisius juga tengah melakukan upaya lain dengan mengumpulkan KTP dari masyarakat sebagai bentuk dukungan calon perseorangan atau independen. “KTP yang sudah kami kumpulkan sekitar tiga ribuan”, kata Parman.

Menanggapi penjelasan para bacabup tersebut, sejumlah tokoh Edang yang hadir menilai apa yang dicapai para bacabup itu baru pada tingkat awal, karena itu perlu dilakukan upaya maksimal untuk memcapai tingkat yang lebih meyakinkan.

Selain itu muncul pula usulan agar pertemuan ini dapat merekomendasikan bacabup tertentu untuk didukung oleh komunitas masyarakat Edang.

Atas usulani ni, fasilitator pertemuan Alwi Uri Murin mengatakan bahwa pertemuan keluarga Edang ini tidak dimaksudkan untuk menentukan bacapub unggulan.

“Kita ini bukan parpol. Kita ini berkumpul sebagai keluarga Edang sebatas untuk memfasilitasi para bacabup ini berjuang bersama memenangkan seorang figur Edang menjadi bupati Lembata”, tegasnya.

Lebih jauh Alwi Murin menjelaskan, ia menginisiasi pertemuan ini untuk mencegah orang lain memanipulasi identitas Edang hanya sebagai komoditi politik demi merebut kekuasaan semata, seperti yang sudah-sudah. “Kita ingin menghadirkan pemimpin yang lahir dari budaya Edang sesungguhnya”, kata Alwi.

Menjawab harapan agar para bacabup Edang dapat mengerucut menjadi satu bacabup yang diunggulkan, Alwi Murin mengatakan proses mengerucut itu tergantung pada para bacabup tersebut.

“Idealnya muncul satu orang cabup dari Edang. Tapi kalau mereka tidak bisa bersepakat, maka tentu keluarga Edang harua bersepakat untuk tidak sepakat”, kata Murin, sambil mencontohkan pilkada Lembata 2011 ketika muncul tiga figur Edang yang saling betarung yakni Ande Liliweri, Sius Amuntoda dam John Lake, dimana ketiganya dikalahkan oleh cabup dari Bekasi, Yance Sunur.

Dalam pertemuan Edang ini terungkap pula ada figur Edang lainnya yang juga telah mendaftarkankan diri pada parpol sebagai bacabup, yakni Dr. Zebra Al Ikhsan Rauf.

Dengan demikian bacabup asal Edang bertambah menjadi enam orang yang tengah bersaing merebut pintu partai.

Meski keluarga Edang bertekad mendukung figur Edang menjadi bupati Lembata, namun muncul pula kekhawatiran bilamana tak satupun dari keenam orang bacapub itu lolos menjadi cabup Lembata.

Untuk mengantisipasi dinamika politik yang terus bergulir, keluarga Edang merekomendasikan figur Edang lainnya yang dianggap layak dijual sebagai bakal calon wakil bupati, antara lain anggota DPRD Demokrat Anton Leumara, anggota DPRD Golkar Abubakar Sulang, kader partai Golkar Rusman Benidau dan tiga anggota DPRD Lembata periode sebelumnya yakni Haji Motong, Suleman Syarif dan Alwi Murin.

Hadir dalam pertemuan ini para tokoh atau tualahar Edang yakni wakil bupati Lembata 2006-2011 Ande Liliweri, mantan Sekda Lembata Sius Amuntoda, anggota DPRD Lembata 2009-2014 Suleman Syarif, guru Eman Mara Belukobi, guru Endi Nema Buyanaya, bapak Frans Sili Leuweheq serta puluhan pemuda Edang lainnya.

Sementara tokoh Edang lainnya Muhidin Isak yang meski berhalangan hadir namun menitipkan pesannya agar Edang tetap bersatu memenangkan pilkada Lembata 2024.+++sandro.wangak

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


ADVERTISEMENT