“No. Sepertinya bukan launching, tetapi kaya presentase biasa. Video dipersembahkan dari orang Lembata dan yang nonton dan dengar orang Lembata sendiri. Kebanyakan dari Pemda Lembata saja. Tidak ada target pemasaran. Tidak tepat sasaran. Kegiatan jalan santai pun seperti fashion show untuk sales promotion girl,” Dion Oldani, Praktisi Pariwisata Asal Lembata Tinggal di Bali.
suluhnusa.com – Sebagai sebuah even tahunan dan destinasi primadona pariwisata Lembata, pemda setempat gencar melakukan promosi. Sejak digelar tahun lalu, Festival 3Gunung ditetapkan menjadi event tahunan pemda Lembata. Dan tahun 2019, Festival3Gunung di Launching di Lippo Mall Kuta, Jalan Kartika Plaza, Banjar Segara Kuta Bali.
Dalam realese yang diterima suluhnusa.com, MICE dan EVENT ORGANIZATION 2017 selaku EO acara tersebut menjelaskan kegiatan ini berlangsung selama sehari didahului dengan Jalan santai dari Central Park menuju lokasi acara di Lippo Mall Kuta Bali.
Dihadiri sekitar 300 undangan dan melibatkan Dinas Pariwisata Badung, Dinas Priwisata Propinsi Bali, Launching F3G dibuka dengan pagelaran musik Tatong dan Tarian khas Kedang. Dalam realese tersebut ditulis, Kabupaten Lembata merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki banyak potensi wisata yang unik dan menarik baik wisata alam maupun keanekaragaman budayanya. Sejalan dengan RPJMN dan RPJMD Provinsi NTT, RPJMD Kabupaten Lembata Periode Tahun 2017-2022 juga menempatkan sektor Pariwisata sebagai sektor utama/leading sector.
Salah satu langkah strategis untuk menyatukan dan menggerakan masyarakat pelaku usaha di bidang pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan daya jual pariwisata di Kabupaten Lembata adalah dengan menggelar suatu produk event wisata yang bertajuk “Festival Tiga Gunung (F3G)”.
Festival Tiga Gunung (F3G) adalah suatu paket kemasan produk wisata Lembata yang berisi rangkaian event yang diselenggarakan dengan tujuan mendorong pertumbuhan dan pengembangan destinasi pariwisata Kabupaten Lembata sebagai daerah tujuan wisata baru nasional dan dunia guna mendorong kemandirian ekonomi daerah menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. Produk wisata Kabupaten Lembata Festival Tiga Gunung ini telah diperkenalkan dan mulai dilaksanakan pertama kali pada tahun 2018.
Pada tahun 2019, Festival Tiga Gunung Lembata memasuki tahap pemasaran dalam rangka mendapatkan nilai ekonomi guna mendorong kemandirian ekonomi daerah menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dilakukan promosi dan pemasaran secara langsung kepada pelaku pasar wisata.
Salah satu Pelaku Pariwisata Bali yang juga putra Lembata, Dion Oldani, saat menghubungi suluhnusa.com menilai launching F3G yang dilakukan Pemda Lembata di Bali tidak efektif dan efisien.
“No. Sepertinya bukan launching, tetapi kaya presentase biasa. Video di persembahkan dari orang Lembata dan yang nnton dan dengar orang Lembata sendiri. Kebanyakan dari pemda Lembata saja. Tidak ada target pemasaran. Tidak tepat sasaran. Kegiatan jalan santai pun sperti fashion show untuk sales promotion girl,” ungkap Dion kepada suluhnusa.com, 25 April 2019.
Dion menyayangkan Pemerintah Lembata melalui Dinas Pariwisata Lembata lebih memilih Sales Promotion Girl ketimbang praktisi pariwisata Bali yang tergabung dalam Permata Bali. Padahal orang orang Lembata dan NTT yang ada di Bali ada pelaku dan praktisi pariwisata yang handal dan profesional.
“Terus pihak Dispar tidak melibatkan Permata Bali. Pada hal kita punya banyak orang Lembata yang berkecimpung di bidang pariwisata. Bupati Lembata juga pernah menunjuk bahkan MOU dgn Permata Lembata. Namun akhirnya tdk ada kejelasan dri pihak Dispar Lembata. Penari pun di bawa dari lembata kaya mau lomba tarian kabupaten tingkat propinsi. Jika mau menghemat dan pemasarannya tepat sasaran, ya harus pangkas semua biaya biaya yang tidak perlu. Kenapa tidak bawa banya beberapa team dari dispar saja? Kan sdh ada EO nya. Datang tinggal tau bersih,” ungkap Dion.
Seperti dalam reales beragam aktivitas di dalam F3G Tahun 2019 dengan puncak Event tanggal 26-31 Agustus 2019 (one product, ten activity, hundred reward) yang meningkat setiap tahunnya, antara lain meliputi Festival Nale, Wisata Religi Bukit Doa, Tun Kwar, Rewa Ika, Lamalera Whale Catching, dan Adventure ke Tobu Namafata, Iegerek, Misa Arwah, Misa Leva, Leva Nuang, Visit Barter and Night Market, Gala Desa, Land Tours and Travel Village, Semarak Menuju Puncak F3G.
Sementara itu Main Events yang dikemas dalam Blue Mountain Tours adalah Lembata International Heritage Walk, NTT Fashion Carnival, Festival Paralayang Internasional, Sport Tourism (lomba dayung), Lembata Youth Music and Film Festival, Lembata Sunset Trail Family Fun Running Race, Festival Sole Oha, Koreografi Tarian Adat/Atraksi Asli Daerah Lembata, Pentas Seni Budaya, Land Tours and Travel Village, Nuhanera dan Hukung Dive, Pameran Produk Kerajinan dan Kuliner Asli Lembata, Lamalera Whale Catching Demonstration, Lembata International Documentary Festival, Festival Payung Nusantara, Ile Lewotolok Eksebitihion Volcano FootBall, Atraksi Ahar dan Hadok.
Setelah blue mountains tours ada kegiatan lain yang akan digelar yakni Festival Literasi, Expo Budaya Uyelewun Raya, Reka Uta, Land Tours and Travel Village. ***
kresia.w
penulis suluhnusa.com Badung