suluhnusa.com – Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur di periode kedua kepemimpinan memfokuskan kerjanya untuk peningkatan pendapatan masyarakat.
Target ini dikerjakan dengan memulai pembentukan klaster dan desa pertumbuhan secara tematik. Yang diinginkannya adalah setiap kecamatan memiliki klasifikasi peta potensi yang jelas. Di dalam satu kecamatan harus ada pemetaan potensi atau sektor unggulan untuk masing-masing desa.
Setelah masing-masing kecamatan punya peta potensi maka selanjutnya harus dibuat Klaster dimana beberapa desa yang punya sektor dan produk unggulan yang sama harus ‘digabungkan’. Penggabungan ini dimaksudkan untuk memberi ciri pertumbuhan bagi sebuah klaster. Di dalam sebuah klaster harus ada satu desa yang dijadikan desa cepat tumbuh yang akan membantu pertumbuhan desa lain yang ada dalam klaster.
Menurut Bupati Sunur, Klaster dan desa cepat tumbuh ini menjadi hal penting untuk memacu percepatan pertumbuhan ekonomi guna peningkatan pendapatan masyarakat karena dengan memberi ciri atau label pertumbuhan yang jelas untuk masing-masing desa maka akan memudahkan intervensi program dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
Bagi Sunur, percepatan pertumbuhan ekonomi hanya dapat dipacu apabila masing-masing desa dan kecamatan pandai mengenal, mengolah, memperkenalkan serta adanya intervensi program yang tepat dari pemerintah.
Baru-baru ini di Balauring dan Lera Gere, dalam kunjungan kerjanya, Bupati Sunur kembali menekankan pentingnya pembentukannya klaster dan desa pertumbuhan. Dalam arahannya, camat dan para kepala desa diharapkan harus sesegera mungkin menerjemahkan arah program dan kebijakan pembangunannya.
Untuk kecamatan Lebatukan misalnya, Bupati Sunur mengatakan bahwa Desa Hadakewa dan beberapa desa pesisir di sekitar dijadikan satu klaster dengan sektor unggulan perikanan. Desa Hadakewa dijadikan pusat atau desa cepat tumbuh dengan produk unggulannya adalah ikan teri.
“Kalau mau memekarkan kecamatan Lebatukan, maka yang harus dibuat adalah sektor unggulannya dulu. Misalnya di Hadakewa kita sudah sepakat produk unggulannya adalah ikan teri. Saya sudah liat produknya dan saya akan coba tawarkan untuk beberapa restoran. Tapi bukan Hadakewa saja, desa-desa lain disekitar juga harus ikut. Bisa dibentuk BUMDES bersama, dengan beberapa desa sekitar. Silahkan bentuk BUMDES untuk mendorong produk ini, baik untuk pengolahan maupun pemasarannya”. Demikian Yentji Sunur dalam sambutannya di Lera Gere, awal Nopember 2017 lalu.
Di Balauring, Kecamatan Omesuri Kedang, hal yang sama juga disampaikan Eliaser Yentji Sunur dalam kunjungan kerjanya. Menurut Sunur, untuk cepat berkembang, Lembata harus dibagi dalam klaster-klaster sehingga para camat dan kepala desa diarahkan untuk sesegera mungkin membentuk klaster dan desa cepat tumbuh sesuai sektor dan produk unggulan masing-masing. Pertumbuhan ekonomi baru dapat berkembang cepat apabila klasifikasi ini jelas”, kata Sunur.(Humas Setda Lembata/adv)