suluhnusa.com – Pelatihan pengembangan media komunitas yang digelar di aula kantor Camat Atadei di Kalikasa, Kamis (30/11) dibuka Camat Atadei Petrus Peka Soge. Pelatihan menghadirkan tiga narasumber yakni Sekretaris Camat Atadei Lambertus Charles Odel, wartawab HU Victory News Hiero Bokilia, dan guru Bahasa Indonesia Jimmy Making.
Sekcam Atadei Lambertus Charles Odel dalam materinya memaparkan, menulis merupakan upaya membangun potensi di dalam diri. Menulis juga merupakan upaya menghindri kematian dan menulis merupakan proses kreatif memindahkan gagasan gagasan ke dalam bentuk tulisan.
Mengutip Maria A Sarjono, ia mengatakan, dengan menulis dapat melakukan banyak hal, memberikan informasi, membuka cakrawala, mengeluhkan keprihatinan, membagikan keindahan, menghibur, membangkitkan semangat dan daya pikir, juga melakukan kritik sosial dan proltes.
Dalam menulis, lanjutnya, terdapat aspek menulis yakni adanya maksud dan tujuan yang hendak dicapai dan adanya gagasan yang hendak dikomunikasikan atau ditulis.
“Tujuan kita menulis adalah untik menceritakan sesuatu, menulis memberikan petuniuk atau pengarahan,” jelasnya.
Melalui tulisan, dapat mebginformasikan potensi-potensi yang ada di desa gang kemudian dapat dilirik oleh pemerintah melalui otganisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan investor. Sehingga, potensi-potensi yang ada dapat diberdayakan.
Sementara itu, Hiero Bokilia, wartawan HU Victory News di awal pemaparannya menjelaskan terkait keberadaan provesi jurnalis dan tugas-tugas jurnalistik mengumpulkan bahan, menulis, dan menginformasikannya melalui media, baik cetak, elektronik, maupun media online. Dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik, lanjut Bokilia, seorang jurnalis dibekali kode etik jurnalistik.
Kepada para peserta, ia juga menjelaskan terkait berita yang layak ditulis dan tak layak ditulis oleh seorang jurnalis. Ia juga mengingatkan kepada peserta agar menulis sesuatu tidak mengada-ada tetapi harus berdasarkan fakta karena menurutnya fakta itu suci.
“Jangan bapak mama hanya dengar gosip yang belum tentu benar lalu langsung buat berita tanpa tanya lagi ke orang yang digosipkan. Itu tidak boleh,” katanya.
Ia juga menjelaskan terkait proses memperoleh informasi dan data dari narasumber serta proses mewawancarai narasumber. Ketika meliput, lanjutnya, seorang wartawan tidak hanya melihat peristiwa yang muncul tetapi juga harus mencari tahu lebih dalam terkait persoalan tersebut termasuk memperkaya sumber informasi dengan mewawancarai lebih banyak orang di tempat kejadian.
Sementara terkait metode penulisan, Bokilia memaparkan penulisan berita yang memenuhi unsur 5W+1H serta metode penulisan dengan piramida terbalik di mana menempatkan unsur berita atau informasi paling pebting di bagian atas dan isi di bagian tengah dan informasi tambahan pada bagian paling bawah berita terutama dalam menulis brita strike news.
Pada kesempatan itu, ia juga meminta para peserta membuat berita aktivitas di desanya masing-masing yang ditanggapi begitu antusias oleh para peserta pelatihan.
Leonardus Boli, Sekretaris Desa Ile Kimok, salah satu peserta pelatihan mengatakan, secara pribadi ia sangat senang bisa mendapatkan pelatihan yang mampu membuka pikiran agar ke depan informasi-informasi dari desa dapat disebarluaskan dan bisa diketahui orang lain di luar desa. Sebab, lanjutnya, selama ini sangat jarang informasi dan kegiatan di desa terekspos je media. Jika nanti target menghasilkan media buletin desa terwujud maka informasi pembangunan dan aktivitas desa bisa terekspos.
Dia kuga mengharapkan agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin agar mereka semakin memahami dan mampu melaporkan setiap aktivitas pembangunan di desa untuk bisa diekspos media. “Kami juga minta kalau bisa bapak wartawan sering-sering turun ke desa untuk liput aktivitas kami di desa,” harapnya.
Fasilitator Kecamatan Program Generasi Sehat Cerdas (GSC) Kecamatan Atadei Adrianus Sawar mengatakan, pelatihan tersebut goalnya adalah menerbitkan buletin desa yang mengangkat potensi-potensi di desa serta aktivitas masyarakat dalam kaitan dengan program GSC.
Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu membuat tulisan-tulisan terkait aktivitas mereka di desa terutama yang berhubungan dengan Program GSC.
Dari prlatihan ini ditargetkan dapat diterbitkan buletin desa uang mengangkat tulisan tulisan potensi di desa dan kegiatan GSC.
Dijelaskannya, GSC merupakan program unggulan pemerintah melalui pola pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan pendidikan dasar pada Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Program yersebut diharapkan dapat meningkatkan keberdyaan, kemandirian, dan menguatkan kapasitas masyarakat untuk mengambil peran lebih aktif dalam rangka peningkatan kualitas layanan dasar khususnya bidang pendidikan dan kesehatan. (*/sandrowangak)