
JAYAPURA – Setidaknya 46 guru dan tenaga kesehatan dievakuasi dari Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan usai serangan KKB Organisasi Papua Merdeka (OPM) belakangan ini. Evakuasi tersebut dilangsungkan pada Sabtu, 22 Maret 2025 dan Minggu, 23 Maret 2025.
Evakuasi para guru dan tenaga kesehatan dilakukan menggunakan pesawat dan helikopter. Mereka dievakuasi ke Wamena dan Sentani, Kabupaten Jayapura.
Langkah evakuasi dilakukan setelah OPM menyerang guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Yahukimo, Jumat (21/3). Satu orang dilaporkan tewas dan enam terluka akibat serangan tersebut.
Para korban dikabarkan bertugas di SD Yayasan Pendidikan Kristen dan Puskesmas Anggruk.
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menjelaskan bahwa pada Jumat 21 Maret 2025, pihaknya menerima informasi mengenai penyerangan yang dilakukan KKB terhadap para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk.
“Sabtu 22 Maret 2025 kemarin cuaca kurang baik, sehingga belum dilakukan evakuasi”, ungkap Didimus.
Namun, Minggu 23 Maret 2025 cuaca sangat baik dan cerah, sehingga semua kekuatan dikerahkan, baik TNI dengan tiga helikopter dan lima pesawat sipil untuk melakukan evakuasi para guru dan tenaga kesehatan,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima wartawan.
Didimus menambahkan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpun Pemda Yahukimo, terdapat tujuh guru dan tenaga kesehatan yang mengalami kekerasan di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) dan Puskesmas Anggruk.
“Informasi yang kami terima, satu orang guru meninggal dunia, tiga guru dan tenaga kesehatan luka berat, serta tiga guru dan tenaga kesehatan lainnya luka ringan,” ungkapnya.
Didimus juga mengklarifikasi berita yang beredar sebelumnya mengenai enam orang guru dan tenaga kesehatan yang tewas akibat penyerangan KKB.
“Sebelumnya kalau ada enam atau tujuh guru dan nakes meninggal dunia, semuanya terbantahkan. Kebenarannya seperti itu, setelah dilakukan evakuasi di Distrik Anggruk,” katanya.
Guru Rosalia Berkeinginan Lanjut S2, Keluarga Minta Jenasanya Dipulangkan
Sementara itu Kasatgas Hubungan Masyarakat (Humas) Satgas Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, mengonfirmasi bahwa tujuh orang guru dan tenaga kesehatan telah dievakuasi dari Distrik Anggruk ke Jayapura.
“Sudah dievakuasi dari Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo ke Jayapura,” ungkapnya saat dihubungi wartawan melalui pesan WhatsApp.
Yusuf menjelaskan bahwa tujuh korban kekerasan oleh KKB telah tiba di Jayapura dan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Sudah dibawa ke Rumah Sakit Marthen Indey di Kota Jayapura, Papua,” ujarnya.
Ia juga mengonfirmasi bahwa dari tujuh orang yang menjadi korban kekerasan KKB, satu orang dinyatakan meninggal dunia.
“Ada tujuh orang korban. Salah satu meninggal dunia dan enam orang lainnya luka-luka,” katanya.+++SN/viktor.binsi


