SULUH NUSA, LARANTUKA – Program Pendidikan Guru Penggerak adalah salah satu program unggulan Kemendibudristek dalam rangka menciptakan transformasi pendidikan di Indonesia. Untuk masuk dalam program ini, para guru harus terdaftar dalam Dapodik dan wajib mengikuti beberapa tahap seleksi yang diadakan oleh panitia P4TK Kemendikbudristek. Dan kalau sudah menjadi guru penggerak lalu apa yang bergerak ?
Kabupaten Flores Timur mendapatkan kesempatan di angkatan kedua skala nasional. Dari 51 Guru Flores Timur yang mengikuti seleksi angkatan II, hanya 15 guru yang lolos seleksi tahap akhir dari kuota yang disediakan untuk Kabupaten Flores Timur di angkatan II adalah 38 orang. Setelah pengumuman kelulusan seleksi, 2 guru mengundurkan diri dengan alasan pribadi sehingga tersisa 13 orang Calon Guru Penggerak yang harus menempuh pendidikan selama 9 (sembilan) bulan sesuai ketentuan.
Dalam proses pendidikan dan pelatihan guru penggerak, banyak hal baru yang diserap melalui alur pembelajaran MERRDEKA (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata). Pembelajaran melalui 2 moda. Moda daring bersama fasilitator pada alur Ruang Kolaborasi dan instruktur dalam alur Elaborasi Pemahaman. Sedangkan moda luring bersama masing-masing pengajar praktik dalam kegiatan pendampingan individu ke sekolah masing-masing Calon Guru Penggerak, dan Lokakarya yang wajib dilakukan setiap bulan terpusat di kabupaten.
Awal sebuah gerakan perubahan memang selalu sulit dirasakan. Hal ini juga dialami oleh para Calon Guru Penggerak angkatan perdana Kabupaten Flores Timur. Mulai dari masa adaptasi dalam program baru, jaringan internet yang kurang menunjang, deadline tugas yang terlalu mepet, mengatur waktu sebaik mungkin dengan tugas pokok di sekolah, kurangnya dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat, dan masih banyak hal lain yang membutuhkan resiliensi tingkat tinggi dari ke-13 CGP.
Dalam proses pendidikan,alur terakhir pembelajaran setiap modul yang harus dilakukan adalah aksi nyata. Dalam aksi nyata, masing-masing CGP dituntut untuk membuat perubahan di sekolahnya masing-masing sesuai isi modul pembelajaran yang telah dipelajari dalam beberapa alur pembelajaran sebelumnya. Proses yang sangat baik tentunya, namun jika tidak mendapat dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat, maka para CGP akan mengalami kesulitan karena minimnya spirit kolaborasi di komunitas sekolah. Puji Tuhan, sebagian besar CGP mampu mengatasi tantangan yang satu ini.
Pada bulan ke 8, November 2021 ini, para CGP menapaki Lokakarya 7 sekaligus festival panen raya hasil aksi nyata. Momentum ini digunakan untuk memamerkan dan memaparkan berbagai hasil aksi nyata di masing-masing sekolah CGP. Sejak awal, para CGP telah terbagi dalam 3 kelompok, didampingi oleh masing-masing Pengajar Praktik hebat, Maksimus Masan Kian, Frans Berek dan Yustina Uran. Para pendamping dan CGP mempersiapkan segala sesuatu untuk persiapan Festival Panen Raya Aksi Nyata Lokakarya 7 PGP dan puji Tuhan semuanya berjalan dengan baik pada Jumad-Sabtu, 12-13 November 2021 di Aula SMANSA Larantuka.
Kegiatan ini dihadiri oleh Panitia P4TK Penjaskes/BK Kemendikbudristek, Plt. Kepala Dinas PKO Kabupaten Flores Timur, Ketua Yapersuktim Flores Timur, Mantan kepala dinas PKO, Kepala Bagian Dikdas, Kepala Bagian Kurikulum, para pengawas Dikdas, 9 kepala sekolah CGP, ketua FTBM Flotim, para pegiat literasi Flotim, 3 Pengajar Praktik, dan 13 Calon Guru Penggerak angkatan 2 Kab. Flores Timur.
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Guru Penggerak, serta doa. Setelah acara pembukaan dan pemaparan konten Pendidikan Guru Penggerak oleh koordinator festival, para undangan diberi waktu untuk menyaksikan tayangan video profil CGP dan perjalanan PGP selama 7 bulan berjalan, kemudian dilanjutkan dengan pameran hasil aksi nyata pada 3 stand kelompok CGP, yang berisi hasil penerapan budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial emosional, dan program sekolah yang berdampak pada murid. Setelah pameran, para undangan diarahkan untuk masuk pada kelas berbagi untuk mendengarkan penjelasan perwakilan CGP tentang materi esensial pada masing-masing jenjang. Kegiatan lalu ditutup oleh Plt. Kadis PKO.
Dalam sambutannya, Plt. Kadis PKO Flores Timur menyatakan kesan positif akan program pendidikan guru penggerak ini dan berharap agar proses perubahan tidak terhenti walaupun masa pendidikan hampir di titik finis. Demikian pula para undangan lain yang diberi kesempatan memberikan kesan dan pesan yang dipandu oleh pemandu acara, mengemukakan harapan yang sama untuk proses transformasi pendidikan Flores Timur yang lebih baik ke depannya, khususnya proses pengimbasan kepada rekan guru lain sekaligus memantik para guru untuk turut mengikuti seleksi PGP di angkatan ke 6, yang menjadi angkatan terakhir untuk Flores Timur di awal 2022 nanti.
Harapan para Calon Guru Penggerak angkatan perdana Kabupaten Flores Timur ini tidak banyak. Semoga setelah selesai masa pendidikan ini, para CGP dapat diakomodir oleh dinas PKO untuk bergerak bersama menuju transformasi pendidikan Flores Timur yang lebih baik. Artinya, ke 13 CGP bersedia membangun bersama dalam bidang pendidikan dengan mendapat dukungan penuh melalui program lanjutan terkait dari dinas PKO. Flores Timur tidak kekurangan aset guru. Sangat disayangkan jika program pendidikan sebagus ini tidak memiliki rencana program tindak lanjut dari daerah.++++Mariagoreti Peni, Guru Honorer, Calon Guru Penggerak
Terus Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan.
Dari para Guru Lamaholot, untuk Generasi Lamaholot.
Sekedar Informasi
- Rekan guru sekabupaten Flores Timur yang ingin mengikuti seleksi Pendidikan Guru Penggerak di angkatan 6, pantau terus info di akun SIMPKB masing-masing dan siapkan diri dari sekarang.
- Angkatan perdana Flotim ini belum ada guru SD yang lolos. Semoga banyak rekan guru SD yang mau mengikuti seleksi karena materi pendidikannya sangat cocok diterapkan di SD.
- Program Pendidikan Guru Penggerak bisa diikuti oleh guru PNS dan Honorer.
- Tetap semangat untuk perubahan pendidikan demi generasi Lamaholot.