suluhnusa.com – Badan Sar Nasional (Basarnas) menggelar rapat kordinasi dan pelatihan se-daratan Flores dan Lembata NTT, untuk menyamakan persepsi demi meningkatkan komitmen koordinasi dan sinergitas antara Basarnas dengan potensi pencarian dan pertolongan. Kegiatan ini untuk menunjang kegiatan penyelengaraan tugas-tugas pencarian dan pertolongan, terutama pada peristiwa bencana alam.
“Inilah kunci sukses dalam menangani kejadian kecelakaan dan bencana, perlu ada kerja sama semua soliditas dan intitusi yang terlibat dalam operasi pencarian. Kekuatan ini dihimpun dalam satu sistim operasi, ini yang dimanfaatkan untuk menjawab tantangan dalam tugas,” papar Direktur Operasi Basarnas, Brigjend TNI Marinir, Budi Purnama dalam rakor Senin (24/6/2019) siang di Hotel Capa Maumere.
Budi menjelaskan, kunci sukses penanganan suatu kejadian kecelakaan dan bencana adalah, kerja sama soliditas setiap institusi dan organisasi yang terlibat dalam sebuah operasi pencarian dan pertolongan. Kegiatan ini juga untuk melihat kemampuan dan kekuatan yang dimiliki, kemudian dihimpun oleh sebuah sistem operasi, sehingga dapat dimaksimalkan untuk menjawab tantangan tugas dilapangan.
Kerjasama dalam sistem operasi itu lanjut Budi, sebaiknya sudah terjalin dengan baik diantara potensi SAR yang terjadi pada suatu kecelakaan transportasi, bencana, dan kondisi yang membahayakan manusia. Sehingga tugas pertolongan sudah memiliki pemahaman yang sama dalam satu komando.
“Kerjasama dalam pelaksanaan tugas harus sudah terjalin dengan baik dalam setiap potensi SAR pada setiap kecelakaan transportasi, bencana atau kondisi yang membahayakan manusia.” ungkap Budi.
Menurutnya, sesuai UU nomor 29 tahun 2014, Basarnas selaku instansi pemerintah, wajib hadir dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang SAR dan merupakan aset daerah untuk mendukung dunia usaha pariwisata. Dalam pelaksanaan operasi SAR, lanjut Budi, Basarnas dapat melibatkan para potensi pencaian dan pertolongan serta dukungan dan peran serta masyarakat untuk membantu pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.
“Sesuai perintah UU nomor 29 tahun 2014 Basarnas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat melibatkan para potensi pencarian dan pertolongan perlu adanya dukungan dan peran serta masyarakat,”tandasnya.
Potensi pencarian dan pertolongan dimaksud Budi adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana, informasi dan teknologi. Selain Basarnas yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan, peran potensi ini juga sangat penting mengingat keterbatasan sumberdaya manusia yang dimiliki Basarnas dibanding dengan luas wilayah Negara. Dengan melibatkan potensi dan masyarakat, diharapkan operasi pencarian dan pertolongan dapat dilaksanakan dengan cepat guna mengoptimalkan pelayanan pencarian dan pertolongan kepada masyarakat.
“Dalam penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan, peran potensi sangat penting apa lagi Basarnas memiliki keterbatasan sumber daya manusia jika dibandingkan dengan luas wilayah Negara kita.” ujar Budi.
Sementara itu Kepala Kantor Basarnas Maumere, I Putu Sudayana menjelaskan, kegiatan rakor tersebut untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada seluruh potensi SAR yang sering melakukan operasi SAR bersama. Tujuannya untuk meningkatkan sinergitas dan solidaritas dengan potensi SAR dalam mengambil langkah-langkah yang akan dilaksanakan dilapangan.
“Rakor ini dilaksanakan untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan agar mampu mengabil langkah –langkah dalam menjalankan tugas dilapangan.” papar Putu.
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga pada kesempatan yang sama mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan rakor bertujuan untuk mencapai satu keinginan bersama. Karena itu harus membutuhkan komitmen dan spririt ‘semua untuk satu dan satu untuk semua’. Romanus berharap peserta dapat mengikuti kegiatan rakor dengan sungguh-sungguh sehingga hasil yang diperoleh maksimal.
“Sebagai pemerintah sangat mendukung penuh Basarnas, baik yang ada didaerah maupun di pusat, karena telah banyak melaksanakan kegiatan mulia untuk kemanusiaan. Kiranya peserta Rakor dapat memanfaatkan moment ini dengan sungguh-sungguh.” harap Romanus.***
A.Boli/Iqbal