suluhnusa.com – Para Pemuda khsusunya yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Pinggiran Lintas Agama (KP2LA) Kota Kupang harus turut terlibat dalam menjaga perdamaian dan kerukunan antar umat beragama. Pemuda harus dapat memberikan pemahaman, kewaspadaaan dan mengajak masyarakat umum agar tidak terpancing oleh berbagai bentuk provokasi yang berpotensi merusak kerukunan umat beragama.
“Ini penting untuk diperhatikan, jangan sampai gara-gara hal sepele kita sesama pemuda bukannya menjaga kedamaian tetapi justru menjadi dalang perpercahan di lingkungan kita yang pada akhirnya membuat kita tercerai berai,” demikian ditegaskan Piter Lopo salah satu anggota KP2LA Kota Kupang di sela-sela Bakti Sosial Penanaman anakan pohon di Kelurahan Kolhua Sabtu, (03/02/2018)
Sementara itu, Dany Ratu Wakil Ketua Komunitas Pemuda Pinggiran Lintas Agama (KP2LA) pada kesempatan itu mengatakan, KP2LA merupakan perhimpunan semua pemuda lintas agama yang ada di Kota Kupang. Seperti Pemuda Islam (Remaja Mesjid), Pemuda Gereja Protestan dan Katolik, Pemuda Hindu dan Budha.
Dimana dalam Komunitas Pemuda ini menurut Dany Ratu bebas dari isu Politik apalagi SARA termasuk dalam setiap kegiatan BAKSOS (bakti soaial) yang digelar setiap minggunya tidak pernah dibiayai oleh siapapun. Tetapi semata-mata merupakan sumbangan spontan dari setiap anggota komunitas dalam menggerakan konsumsi pada saat kegiatan berlangsung.
“Komunitas kami ini untuk mempersatukan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan antar umat beragama khususnya di kalangan kaum muda di Kota Kupang, untuk diketahui meskipun kami datang dari berbagai latar belakang suku seperti Jawa, Bali, Makaras, Timor dan lainnya tetapi ketika kami bersatu kami kesampingkan perbedaan untuk bersatu dalam mewujudkan damai,” ungkap Dany Ratu.
Dany ratu pun berharap, semoga kedepan para pemuda, terutama yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Pinggiran Lintas Agama (KP2LA) dapat menjadi secercah harapan untuk membawa Kota Kupang umumnya NTT dan Indonesia ke arah yang lebih baik dengan mengilhami semboyan Bhinneka Tunggal Ika, mari Akui Segala Perbedaan Agama di Indonesia.(goe/sandrowangak)