suluhnusa.com_ Festibal itu mahal. Ruang kreativitas dengan nilai kreasi yang tinggi harus pula sebanding dengan apresiasi yang diberikan. Flotim memiliki potensi yang luar biasa.
Sekolah Menengah Atas ( SMA) Negeri 1 Adonara Barat, Kecamatan Adonara Barat, keluar sebagai pemenang juara satu pada festival seni Budaya dan pertunjukan Flotim tahun 2015.
Enam sekolah dipilih dengan penampilan terbaik diantaranya, SMAN 1 Adonara Barat mengalahkan keseblas kontestan lainnya dengan perolehan nilai sebesar 1.600, dengan pertunjukan “Lewo Melah Ata Sare”, disusul juara II SMA Negeri 1 Tanjung Bunga dengan perolehan nilai 1.500 membawahkan teater Latobi.
Juara III SMA Seminari Hokeng dengan ceritra “Sepotong Kisah di Negeri Seribu Nuba Nara”, nilai 1450 Juara IV SMAK Frateran Podor dengan “Tarian Seni Tawa Sua Lado” nilai 1420, Juara V SMAK St. “Darius Asal Mula Nama Danau Asmara”, nilai 1400 dan juara VI dari SMK Sura Dewa Larantuka dengan tema pertunjukan “ Perang Pedang”, nilai 1380.
Peserta yang menjuari festival Seni dan Pertunjukan Flotim 2015 masing- masing mendapatkan uang pembinaan, sertifikat dan trophi.
Dewan juri pada festival ini terdiri dari tiga orang mereka Ratu Selviana Agnesia (Seniman dan jurnalis dari Jakarta), Ragil Sukriwal ( Seniman dari Kupang), dan Silvester Petara Hurit (Pengamat dan Kritikus Seni).
Ragil Sukriwal salah satu Dewan Juri pada Festival itu mengatakan, momentum festival seni dan pertunjukan menjadi media bersama untuk saling mengisi. Kita tidak sedang mencari yang lebih baik, lebih hebat atau yang lebih jago memenangan sebuah kompetisi.
“Tujuan yang paling luhur dari momen ini adalah bagaimana kita mencintai beragamnya budaya kita. Malam ini, semua kita yang hadir menjadi pemenang. Peserta, Bapa/ i Guru pendamping, Warga dan komponen lainnya yang terkait sebagai pemenangnya. Seniman memiliki pesona masing masing. Mari kita cintai, kita pupuk dan pelihara budaya kita sebagai sebuah kekayaan yang membawa manfaat positif bagi kita sekalian”, kata Ragil.
Sementara itu Wento Eliando, wartawan Flores Pos, mengatakan warga kota Larantuka dan sekitarnya belum memahami dengan baik arti dari Seni itu sendiri.
“Dari pengamatan kita selama dua hari ini, nampaknya warga belum memahami secara baik sebuah ajang pentas seni. Ini ditandai dengan menertawakan peran yang dilakoni oleh pemeran diatas panggung. Keterbatasan atau kekurangan yang dimiliki oleh adik adik peserta sepertinya menjadi bahan olok olokan, bahkan dijadikan sebagai sebuah lelucon. Ini kan aneh,” kata Aliandoe.
Ia berharap, semoga semakin disadari bahwa sebuah pementasan itu mahal. Ruang kreativitas dengan nilai kreasi yang tinggi harus pula sebanding dengan apresiasi yang diberikan. Adik adik sudah memiliki potensi yang luar biasa.
“Tinggal saat ini, bagaimana kita mengarahkan dan memoles agar dari hari kehari mereka dapat meningkatkan kemampuannya, dan terus menampilkan yang terbaik sebagai sebuah suguhan yang bernilai,” ungkapnya.
Abraham Ola kreator Seni dari SMAN 1 Adonara Barat yang juga sebagai guru pendamping, ditemui pasca pengumuman pemenang mengaku kaget dan tak menyangka anak- anak binaan mereka bisa keluar sebagai pemenang juara I.
“Tak meyangka, anak anak kami dipilih sebagai penampilan terbaik. Prestasi ini, sebagai cambuk memotivasi kami untuk terus menampilkan yang terbaik dan berupaya untuk selalu ada peningkatan dari tahun ke tahun. Kami menyadari, kejuaraan yang kami raih ini adalah berkat kerja sama dari berbagai pihak, baik itu pihak internal, maupun pihak eksternal. Kami merasa sangat senang dan bangga,” ungkap Abraham.
Petrus Pemang Liku Asisten II Setda Flotim dalam sambutan penutupnya menyampaikan apresiasi kepada setiap komponen yang telah menyukseskan kegiatan Festival Seni dan Pertunjukan Flotim tahun 2015. Ia berharap semoga tetap dilaksanakan rutin pada setiap tahunnya. (maksimus masan kian)