suluhnusa.com_Sungguh luar biasa jika suatu pengorbanan dihargai dengan segala cara. Namun, dalam peristiwa yang luar biasa itu sebenarnya terselib “dosa” yang seharusnya perlu mendapatkan pengampunan. Entah bentuk pengampunannya seperti apa, hanya si “pendosa” itu sendiri yang tahu.
Adalah Bupati Belu Drs. Joachim Lopez dan Wakil Bupati Taolin Ludovikus, BA yang pada 17 Februari 2014 akan berakhir masa jabatannya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Belu NTT.
Untuk menghargai segala jasa jasanya, maka diadakan misa khusus bersama umat Se Paroki Katedral Atambua di Gereja Katedral Santa Maria Immaculata, Minggu 16 Februari 2014) sore, pukul 17.00 Wita.
RD. Emanuel Siki dalam homilinya mengatakan, budaya beriman membiasakan pengalaman bukan kebiasaan. Dan kebiasaan buruk perlu dibuang agar terjadilah pengalaman baru.
“Ini merupakan peringatan untuk segera berdamai dengan lawan lawan, agar tidak diseret ke penjara. Dan kedamaian tidak bisa ditebus dengan kata kata tapi pertobatan total.” Ungkap Romo rekan ini.
RD. Eman, lanjutnya, sebagai orang beriman hendaknya tidak boleh saling membunuh. Entah disengaja atau tidak, karena bertentangan dengan ajaran Yesus.
“Untuk itu, hentikan semua jenis pembunuhan. Baik fisik atau pun karakter. Karena pembunuhan dalam bentuk apa pun, tidak diizinkan.” Tutupnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi akhirnya memutuskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Petrus Bere, menjadi pelaksana tugas (plt) bupati Belu sampai ada penunjukan penjabat bupati, sehubungan masa jabatan Bupati Joachim Lopez berakhir .
“Mendagri telah menyurati Gubernur NTT Frans Lebu Raya, sehubungan dengan penunjukan Sekda Petrus Bere sebagai pelaksana tugas bupati hingga ada penjabat Bupati,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Frans Salem Kupang, 18 Februari 2014.
Dikatakan, surat mendagri yang menunjuk sekda sebagai plt bupati Belu merupakan respons atas kekosongan jabatan setelah masa tugas Joachim Lopez dan Wakil Bupati Lodowikus Taolin berakhir, 17 Februari 2014.
Sementara itu, Frans Lebu Raya mengatakan penjabat bupati Belu sedang diproses dan menunggu persetujuan Mendagri, Gamawan Fauzi. Frans menyebutkan ada tiga nama yang diusulkan, yakni Kadis Kesehatan Provinsi NTT, dr Stefanus Bria Seran, Kadis Sosial , Wilhelmus Foni, dan Kepala Badan Pengelola Perbatasan, Paulus Manehat.
“Jika sudah ada keputusan dari mendagri, baru akan dilantik penjabatnya. Untuk mengisi kevakuman, ditunjuk sekretaris daerah setempat sebagai plt,” kata Frans. (Felixianus Ali)