Warning dari Talaud & Asa buat Nian Tana
suluhnusa.com – Saya suka dia. Dia Bupati tercantik se-Indonesia. Nama komplitnya: Sri Wahyumi Maria Manalip; Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo berkunjung ke sana, dan membasuh wajah di laut Miangas, sebuah desa di Talaud, titik terluar Utara NKRI.
Sri tak hanya ayu wajah, tapi juga pemimpin yg unik. Dia tangkas di sirkuit motorcross, suka menyelam, gemar menjelajah alam liar, trampil bermain volley, jago kemudikan jetski, dll. Sebagai pemimpin, kemampuannya sudah diakui. Ia meraih Indonesian Good Governance Award 2015, dan Jaminan Kesehatan (JKN) Award dari Kementerian Kesehatan.
TAPI SUNGGUH saya kecewa, saat nonton tivi tadi malam (30/4/2019). Si Cantik itu kena OTT dan digelandang dengan tangan terbogol oleh KPK. Basaria Panjaitan, Anggota KPK, menjelaskan bahwa Bupati Sri di-OTT karena menerima gratifikasi. Ia menerima banyak hadiah sogokan dr pengusaha.
“Kita prihatin, karena beliau pemimpin muda yang hebat,” kata Basaria di Kompas TV, “Tapi gaya hidup membuatnya mudah terbuai gratifikasi. Karena itu, kami menghimbau para pemimpin untuk tidak bergaya hidup mewah. Hiduplah sederhana. Sebagaimana mayoritas Rakyat.”
Sebagai seorang ASN yg ditugaskan sbg pimpinan Humas Setda Sikka, yg menjadi mata-telinga-bibir Bupati Fransiskus Roberto Diogo & Wakil Bupati Romanus Woga, saya bangga menjalankan tugas saya, karena kedua figur ini sungguh-sungguh pribadi yang sederhana, menolak hidup mewah, dan tidak tahan melihat Rakyat susah. Mereka selalu mencarikan solusinya, sambil menaati semua peraturan/perundang-undangan.
“Kita semua harus baca sungguh-sungguh Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Baca sampai habis, pelajari sungguh-sungguh, dan hindari larangan-larangannya,” begitu perintah Bupati & Wabup di kesempatan pertama kali keduanya memimpin rapat bersama semua pimpinan OPD (Selasa, 25/9/2018). Himbauan itu diulangi dalam berbagai kesempatan lain.
Beliau juga menegaskan, bahwa dirinya hendak menjadi sperti Ahok, Kang Emil (Bandung), dan Ibu Tri Risma (Walikota Surabaya) yg dikenal sebagai pejabat bersih yg sukses, dan anti korupsi-kolusi-gratifikasi.
Sebagai pejabat yg mengurus gaji beliau, saya diperintahkan untuk selalu mencek rekening bank-nya: kalau-kalau ada kiriman masuk yang tidak wajar, dan segera melaporkan jika ada. Kami dilarang keras menerima berbagai hadiah & tawaran fasilitas apapun.
“Kami mau jadi Bupati & Wakil Bupati karena mau melayani Rakyat. Bukan mau merampok Rakyat,” tegas Bupati Roby Idong.
Pada Selasa 30 April 2019 kemarin, di depan para kontraktor di SCC, Bupati menghimbau agar semua kontraktor bekerja dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian bagi Rakyat & Daerah serta Negara. “Jangan pernah kasih saya apapun. Tidak boleh! Cukup kerjakan pekerjaan Anda, proyek Anda nanti, dengan baik, benar, bermutu, dan sesuai aturan. Itulah kesempatan bagi Anda untuk mengabdi Rakyat dan Daerah ini. Bukan mengabdi saya,” tegas Bupati Roby.
Saya dan kawan2 di Humas bertekad mengawal niat luhur beliau berdua. Kita semua patut mengawal idealisme luhur ini. Saya merasakan Nian Tana ke depan akan lebih hebat. Tabe***
Maumere, 1 Mei 2019
Oleh: Even Edomeko
Kabag Humas & Protokol
Setda Kabupaten Sikka