
suluhnusa.com – Anggota Bawaslu NTT Jemris Fointuna mengatakan Bawaslu NTT dan Panwas di 22 kabupaten/kota akan melakukan deklarasi tolak lawan politik uang dan politisasi suka agama dan rasa (SARA) untuk Pilkada 2018. Deklarasi ini menunjukan agar Pilkada yang berintegritas yang akan berlangsung, Rabu 14 Februari 2018 berteptan dengan hari valentine-Hari Kasih Sayang.
Jemris mengatakan, deklarasi ini bertujuan untuk mengawal para calon kepala daerah di NTT dalam Pilkada serentaknya yang puncaknya, 27 Juni 2018 mendatang. Menurutnya, politik uang dan SARA menjadi ancaman bagi kedalautan negara.
“Deklarasi tersebut bertujuan unntuk mengawal pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati di NTT dari praktik politik uang dan SARA karena merupakan ancaman besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat,” ungkap Jemris, kemarin.
Karo Ops Polda NTT, Kombes Pol Rudy Kristantio, saat mengikuti rapat koordinasi bersama KPU NTT dengan tim kampanye pasangan calon kemarin mengatakan, untuk pengamanan Pilgub, Polda NTT sudah menyiapkan 1.700 personil dan Pilbup di 10 kabupaten disiapkan dua per tiga dari masing-masing kesatuan Polres setempat.
Rudy mengatakan, Polda NTT telah mendapatkan bantuan pengamanan dari Jakarta untuk beberapa kabupaten yang dianggap rawan saat pemilihan seperti Kabupaten Sumba Barat Daya. Menurutnya, di wilayah ini akan mendapatkan pengamanan prioritas. (maxmilian/sandrowangak)