SULUH NUSA, JAKARTA – Ketua Jokowi Mania (Joman), Imanuel Ebenezer menegaskan usulan Jokowi 3 periode adalah produk haram bagi demokrasi. JoMan menilai wacana tersebut sesat dan menjerumuskan.
Noel meminta Projo pihak pengusung Jokowi 3 periode harus mereview sejarah dunia dan bahkan Indonesia sendiri.
“Jangan memakai perbandingan Jerman dan Inggris. Mereka demokrasi parlementer. Kita dulu pernah, dan akhirnya malah bubar,” kata aktivis 98 ini.
Kerugian demokrasi parlementer, kapan saja, jika muncul ketidaksukaan elit politik partai, maka tambah Noel, kepala negara bisa dijatuhkan.
Nah lanjut Noel, apakah Projo menginginkan seperti ini. Kalau iya, berarti jelas menjerumuskan Presiden Jokowi.
Noel mengatakan sudah ada beberapa contoh jatuhnya perdana menteri di negara yang menganut sistem parlementer.
Menurutnya, Indonesia adalah demokrasi langsung. Rakyat memilih presidennya secara langsung. Perpanjangan masa jabatan presiden tidak boleh ada di parlemen.
“Yang lebih buruk Budi Arie, adalah aktor yg pernah ada saat kawan kawan mahasiswa berjuang di era reformasi. Dia menyaksikan bagaimana menjatuhkan Soeharto. Sementara dia menginginkan kita kembali ke Orde Baru dan Orde otoriterian,” tandas Noel.
Noel memberi contoh banyak rezim rezim yang berkuasa panjang akhirnya didemo dan jatuh dengan mengerikan. Tentu kata Noel, pihaknya tidak menginginkan seperti itu.
” Kita lihat kejatuhan Saddam Husein, Moamar Khadafi, Soeharto dll. Belum lagi para pemimpin yang diisolasi dunia karena berkuasa panjang. Semuanya dimulai dari memperpanjang kekuasaannya,” kata Noel.
Dirinya sendiri meyakini Presiden Jokowi tidak menginginkan berkuasa kembali. Jokowi hanya berharap munculnya pemimpin baru yang bisa seirama dan melanjutkan program program pemerintahannya.
Karena itu, Jokowi Mania berharap tidak ada lagi gagasan Jokowi tiga periode. Wacana ini tidak boleh dilanjutkan.
“Ini produk haram bagi demokrasi. Sangat berbahaya,” ucapnya.++FL