
suluhnusa.com_Bersama WVI, Mensos Kofifah sapa anakanak Alor.
Kegiatan Wahana Visi Indonesia (WVI) secara resmi ditutup oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Dra. Kofifah Indra Parawansa.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Buiko, Kecamatan Kabola-Kabupaten Alor-NTT, Jumat, 28 Agustus 2015.
Direktur Nasional WVI, Meiseany Hortensia, menyampaikan organisasi yang berfokus pada anak, Wovision bersama para mitra pemangku lainnya terus berupaya memberikan kontribusinya dan berupayah memperbaikan kualitas anak-anak Indonesia khususnya di daerah yang rentan dimana pendidikan, kesehatan,pemberdayaan ekonomi menjadi tantangan yang besar.
Menurut Meiseany, WVI telah melakukan pelayanan pada anak-anak di Indonesia hingga kini sudah lebih dari 50 tahun dan menjadi mitra bagi masyarakat juga dan pemerinta RI.
Dikatakannya dalam mendukung porinsip kematian sesuai dengan MOU antara WVI dan Kementrian Sosial terus berupaya mandiri dan mendirikan mitra lokal yaitu Yayasan Wahana Visi Indonesi (WVI).
WVI, demikian Meiseany yang bergerak dalam program pemberdayaan masyarakat berfokus pada anak di Sembilan (9) Propinsi di Indonesia termasuk Provinsi NTT di Kabupaten Alor WVI sudah bergerak sejak tahun 1999 melalui Program Pengembang Wilayah disebut Area Development Alor (ADP Alor) dan tidak lazim bagi masyarakat.
Program Pengembangan Masyarakat di Alor sangat disyukuri oleh WVI-ADP Alor atas kerjasama baik antara pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangkun kpentingan yang ada di alor maka dapat melahirkan banyak anak yang telah berkembang tumbuh sehat sejahtera untuk meraih mimpinya yang dibayangkan.
Singkatnya Meiseany katakan hingga kini 16 tahun terakhir telah berbagi pelyanan program di bidang Kesehatan, Pendidikan dan pegembangan Ekonomi yang bermanfaat bagi anak Alor, keluarga dan komunitasnya ± 8443 orang yang berlangsung di Tujuh (7) Kecamatan dan Tiga Delapan (38) Desa/Kelurahan di Kabupaten Alor dalam lima kelompok program yang dilakukan.
Anak Alor Pernah Jadi Presiden Forum Anak
Forum Anak yang dikembangkan di Kabupaten Alor berjalan dengan baik dapat terjangkau pada level nasional. Kini anak Alor perna jadi Presiden Forum Anak Indonesa yang pertama, dan saat ini ratusan anak alor sudah bergabung dalam forum tersebut maka perlu adanya pengembangan agar tetap semangat merai mimpi dan cita-cita.
Selanjutnya, Meiseany juga mengemukakan Refitalisasi Budaya selalu berjalan bersama pimpinan Adat,Agama,Masyarakat dapat menjawab proses refitalisasi pernikahan adat dan belis yang tinggi telah menjadi isu-isu sosial pada masyarakat.
Ia katakan, hingga kini 7 dari 12 rumpun adat dikabupaten alor telah telah menjalankan revitalisasi budayanya, sedangkan sisa lainnya dapat diselesai kedepan.
“Kami berharap agar proses transformasi ini tetap berlanjut berkesinambungan, Apabila kami diminta kembali dalam pendamping transfusi maka apat dihubungi lagi, karena kami masih hadir di 15 kabupaten di Propinsi NTT yaitu Pulau Flores, Pulau Timor dan Pulau Sumba,” tutur Meiseany.
Ia menambahkan diakhir kata selama 16 tahun WVI bergerak di Kabupaten Alor lebih memprioritaskan Sumber Daya Manusia (SDM) berfokus pada pembanguna semangat, aspek budaya secara internal yang diperkuatkan dan pembangunan sistim pada lembaga untuk menyalurkan kearifan lokal dengan kemampuan sumber daya. Bersama membangun anakanak alor yang mandiri dan berkualitas. (iwankamaleng)