suluhnusa.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan melahirkan program pro rakyat di bidang pendidikan melalui program Indonesia pintar.
Sasaran program ini adalah siswa didik atau anak sekolah yang kurang mampu.
Program pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla ini diluncurkan sejak tahun 2014 silam dengan sasaran anak usia sekolah 7 sampai 18 tahun.
Program pro rakyat ini sangat bermanfaat membantu biaya pendidikan anak anak usia sekolah dari keluarga yang kurang mampu.
Hal ini disampaikan, anggota DPR RI dari PDIP, Andreas Hugo Pareira, saat membagikan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lembata di Lewoleba, 27 Februari 2019.
“Program Indonesia Pintar ini merupakan komitmen pemerintah Jokowi dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak yang kurang mampu sebagai wujud pemerataan pendidikan bagi anak anak usia sekolah,” ungkap Hugo Pareira.
Lebih jauh Hugo menjelaskan sesungguhnya anak anak Indonesia adalah anak anak yang pintar akan tetapi karena faktor ketidakmampuan menjadikan ada sebagian anak anak Indonesia tidak bisa mengenyam pendidikan di bangku sekolah seperti yang lainnya.
“Untuk mengatasi kesenjangan ini pemerintah telah meluncurkan program Indonesia pintar ini. Oleh karena itu gunakan dana PIP ini untuk kepentingan pendidikan bukan untuk kepentingan lain,” tegas Hugo Pareira.
Pada kesempatan itu Andreas Hugo Pareira, yang juga Ketua DPP PDIP Pusat membagikan 235 kartu PIP kepada anak anak Lembata yang tersebar di semua kecamatan.
Hugo Pareira meminta agar anak anak yang mendapatkan kartu Program Indonesia Pintar harus memanfaatkan dengan baik sekaligus sebagai motivasi belajar dan sekolah.
Sekedar diketahui Hugo Pareira Andreas terjun ke dunia politik praktis pada 1996 dan dipercaya menjadi wakil ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Barat pada 2005-2010.
Andre merupakan salah satu politisi di parlemen yang terkenal kritis, khususnya mengenai kepentingan bangsa terkait hubungan luar negeri, termasuk diplomasi dan pertahanan-keamanan.
Saat ini, doktor lulusan Jerman yang ahli pada bidang kajian strategis ini menjabat ketua DPP PDI-P bidang Pertahanan-Keamanan dan Hubungan Internasional. Melalui Andreas, PDI-P aktif menjalin kerja sama dan membangun jaringan kerja dengan partai politik yang memiliki kedekatan ideologi dengan PDI-P di sejumlah negara sahabat.
Bagi Andreas, politik itu melekat dalam kehidupan manusia. Artinya, politik menentukan perkembangan dan peradaban suatu bangsa. Dengan begitu, politik atau politisi merupakan profesi mulia karena lingkupnya bukan sebatas merebut atau meraih kekuasaan, tetapi menggunakan kekuasaan yang diraih untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
Secara prinsipil, dirinya menekankan kalau hukum tertinggi dalam politik adalah menyejahterakan rakyat atau salus populi, supreme lex.
Sewaktu pemilu legislatif, dalam kampanyenya di Flores, NTT, Andreas mengungkapkan, tahun 2014 adalah tahun penentuan perubahan Indonesia. Artinya, 2014 adalah gerbang pembuka Indonesia untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Dan terbukti Indonesia menjadi lebih baik dalam berbagai bidang.
Sosok yang dikenal mudah beradaptasi dengan lingkungan di mana pun dirinya berada, memang kerap bersosialisasi dengan masyarakat kecil atau kaum marginal, mulai dari petani, nelayan, tukang ojek, pekerja ekonomi kreatif, hingga buruh.
Menurutnya, pembangunan bangsa harus dilaksanakan secara gotong-royong, dengan menjadikan kekuasaan sebagai alat perjuangan untuk menyejahterakan rakyat, sebagaimana visi-misi dari PDI-P. Dengan begitu, pembangunan sumber daya manusia (SDM), serta sarana dan prasarana kehidupan, harus dilakukan secara merata, termasuk di daerah-daerah tertinggal.
Andreas Hugo Pareira
Lahir: Flores, NTT, 31 Mei 1964
Pendidikan:
S3 Politik Internasional Universitas Giessen, Jerman
S2 Sosiologi Politik Universitas Pasau, Jerman
S1 FISIP Universitas Parahyangan Bandung
Karier:
Anggota DPR (2009-2014)
Dosen FISIP Unpar Bandung
Dosen FISIP Unpad Bandung
Editor penerbitan/kolumnis lepas
Wakil Ketua Balitbangda PDI-P Jawa Barat
Wakil ketua Pengurus Alumni GMNI Jawa Barat
Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Barat
Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Pertahanan-Keamanan DPP PDI
sandro wangak