Tour Literasi Harlah AGUPENA

suluhnusa.com – Saat ini kegiatan pariwisata semakin berkembang pesat. Penatnya hidup oleh pekerjaan membuat manusia kini semakin membutuhkan wisata sebagai sarana melepas lelah. Pariwisata memiliki dampak positif dan negatif bagi suatu daerah. Pariwisata kini sudah menjadi sebuah industri dan memiliki dampak yang signifikan di suatu daerah.

Dan Flores Timur memiliki berbagai tempat wsiata menarik yang layak dikunjungi.

Asosiasi Guru Penulis Flores Timur, dalam kesibukan berkampanye tentang Literasi dengfan berbagai gerakan dan kegiatan juga tidak pernah lelah mempromosikan tempat wisata di Flotim.

Teman-teman yang tergabung dalam AGUPENA cabang Flotim memang sering mengadakan tour ke wilayah-wilayah Flotim. Sampai yang paling pelosok sekalipun mereka jamah.

Namun kali ini berbeda, karena mereka menemani teman-teman pengurus AGUPENA cabang Belitung Bang Faujian Ares, Bang Bismi Belitong dan Bro Saverinus Suhardin, penulis buku dan pegiat medsos dengan hastag nya yang viral “#JalanPagi” dari Kota Kupang.

“Jika sampai Flores Timur, belum lengkap rasanya jika belum menginjakan kaki di tanah Adonara,” kata Pak Maksimus Masan Kian pada teman-teman dari luar Flotim ini.

29 November 2018, sehari setelah puncak kegiatan Agupena, 28 November 2018, dengan kapal kayu, rombongan ini bergerak dari pelabuhan Larantuka menuju pelabuhan “Asam Baku Tindis” Sebutan Pion Ratu Loly, penulis buku Wasiat Kemuhar untuk pelabuhan Tobilota Adonara..

Setelah berhenti sejenak di kediaman Apong Hurint, rombongan ini lalu bergerak menuju titik kedua, Witihama. Menggunakan sepeda motor, rombongan berpacu menyusuri jalan-jalan yang basah akibat hujan.

Tepat pukul 13.00 Rombongan sampai di titik kedua Witihama dan memutuskan beristirahat sejenak di teras rumah Bang Rimo Seghara. Bang Rimo ini salah anggota aktif AGUPENA dari kecamatan Witihama.

Rasa capai dan lelah setelah perjalanan cukup jauh, terbayar ketika disambut dengan makanan khas Adonara. Ada jagung titi, sayur tumis daun ubi dan hemak/tapo sewut (daging ayam kampung yang dimasak dengan kelapa). Dengan lahapanya makanan itu dihabiskan, apalagi teman-teman dari luar ini baru pertama kali merasakan nikmatnya makanan khas Adonara ini.

Tidak ingin lama-lama, rombongan lalu bergeser menuju titik ketiga, yakni pasir putih Meko. Tujuan utama kedatangan rombongan memang titik ketiga ini. Walau diiringi hujan rintik, rombongan masih tetap bersemangat mengunjungi salah satu tempat wisata terindah di Flores Timur ini.

Bisa di bilang “sambil menyelam minum air.” Refresing melepaskan segala penat, capai dan lelah, sekaligus mempromosikan salah satu aset pariwasata indah ini pada teman-teman dari Belitung dan Kupang.

Tamu Agupena Flotim yanf diajak ke Pulau Pasir Putih Meko kagum dan mengatakan, Surga itu ada di Pulau Pasir Putih Meko.

Yang dari Belitung dan Kupang saja rela hujan-hujanan demi menikmati indahnya pasir putih Meko. Kamu yang di Flotim, sudahkah injakan kakimu di tempat ini????

Alfius Sabon

Guru SDI Watobuku Solor Timur

Pengurus Agupena Flotim

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *