SULUH NUSA, LEMBATA – Mahasiswa peserta Program Muda Berdaya untuk Kedaulatan Pangan (MBKP) ambil bagian dalam Donasi Kemanusiaan bagi warga terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur.
Peserta MBKP yang tinggal di 29 desa di Kabupaten Lembata ini gotong-royong menyisihkan uang saku mereka dan diserahkan kepada pengelolah Posko Donasi Kemanusiaan Erupsi Lewotobi yakni Palang Merah Indonesia Kabupaten Lembata (PMI Lembata) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Lembata (FRB Lembata).
Donasi kemanusiaan para mahasiswa MBKP ini diserahkan Ketua Angkatan MBKP, Muhamad Adhiem Bahri pada Sabtu pagi, 9 November 2024 di Posko Kemanusiaan Erupsi Lewotobi PMI Lembata dan FPRB Lembata di Pendopo Eks Kantor Bupati Lembata.
Adiem datang ditemani Fadri, salah satu rekan mahasiswanya. Keduanya menjalani magang sebagai peserta MBKP di Desa Tagawiti Kecamatan Ile Ape.
Donasi dari uang saku mahasiswa MBKP ini diterima Kepala Markas PMI Lembata, Benediktus Kia Assan. Total donasi senilai Rp 5.975.000 (lima juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) . Dari total ini, sebanyak Rp 3.202.500 dan sisanya ditranfer ke Rekening PMI Kabupaten Lembata senilai Rp 2.772.500.
Muhamad Adhiem yang adalah mahasiwa dari Universitas Hasanudin Makasar ini berterima kasih kepada semua rekan mahasiswanya yang telah ikut ambil bagian dalam donasi kemanusiaan bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Dirinya juga mengharapkan PMI Lembata sebagai pengelolah posko donasi agar segera menditribusikan donasi kepada warga terdampak dengan prioritas pada kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak dan lansia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PMI Lembata yang sudah memfasilitasi donasi ini dan kami berharap sedikit dari yang kamu kumpulkan sebagai mahasiwa bisa ikut membantu penanganan para warga terdampak. Kami juga berdoa agar keadaan darurat ini segera pulih” terang Adhiem.
Sementara itu, Kepala Markas PMI Lembata Benediktus Kia Assan memberi apresiasi kepada para mahasiswa MBKP yang sudah ikut ambil bagian dalam aksi peduli warga terdampak erupsi yang dijalankan PMI dan Forum PRB Lembata.
“Kita bangga dan apresiasi bagi teman-teman mahasiwa peserta MBKP di Lembata. Mereka datang untuk belajar tentang keberagaman pangan Lembata. Meski sibuk sebagai mahasiwa magang namun mereka menyisihkan waktu dan juga uang saku untuk mendukung penanganan warga terdampak.
“Kami akan berkoodrinasi dengan jejaring PMI di NTT khusunya Zona 5 PMI NTT yakni PMI Sikka sebagai koordinator untuk memastikan pengelolaan dan distribusi semua donasi termasuk dari mahasiswa bisa bermanfaat bagi sesama saudara dari Hokeng dan sekitarnya yang terdampak” tandas Ben Assan.
Mahasiwa MBKB sudah ada di Lembata sejak Oktober 2024 dan akan tinggal, belajar dan melahirkan sejumlah prototype terkait inovasi keberagaman pangan yang ada di Lembata. Sebanyak 212 mahasiwa ini tinggal tersebar di 29 desa di Lembata. Mereka berasal dari 103 perguruan tinggi yang ada di 29 Provinsi di Indonesia.
Selain donasi dari mahasiwa, Posko Donasi Kemanusiaan bagi warga Terdampak Erupsi Lewotobi yang diselenggarakan PMI dan Forum PRB Lembata juga telah menerima aneka donasi baik uang maupun logistic.
Sebagian besar donasi yang sudah terkumpul berupa pakaian dan perlengkapan rumah tangga dan kesehatan. Donasi dikumpulkan dari berbagai sumber baik perorangan, keluarga juga komunitas. Beberapa di antaranya adalah dari Saka Wirakartika Koramil 1624-03 Lewoleba, Keluarga Besar TK Negeri 1 Nubatukan.
Sementara Donasi Uang yang terkumpul lewat Rekening PMI Kabupaten Lembata hingga Sabtu, 9 November 2024 berjumlah Rp 8.239.500,00. Total donasi uang baik tunai maupun yang masuk ke rekening adalah senilai Rp 11. 442.000 (sebelas juta empat ratus empat puluh dua ribu rupiah).
PMI Lembata dan Forum PRB Lembata sedang berkoordinasi dengan sejumlah penggalang donasi lain di Lembata untuk melakukan distribusi Tahap 1 pada Senin dan Selasa, 11-12 November 2024. +++KB/01/sandro.wangak