Gigil di Ubun Subuh

Telah lewat jam 12 malam

sunyi mengerlip desis bisik

untaian doa dalam kata-kata tanpa titik

Aku tengah menggantung harap

 

Telah aku tenun huruf menjadi kata

juga aku sulam baris kata

hingga tercipta kalimat

titik demi titik rintik bening

mengalir mengguyur hening

tak ada koma tak ada jeda

walau laju jarum waktu terus berdetak

 

Waktu kini terus berlalu

pukul empat lewat tujuh

suara adzan menyirat haru

mengantar perih menyusup rasa

 

lalu ada gigil di ubun subuh

saat punggung rata di ruku

juga syukur disungkur sujudku

di hadapan kemahaan-Mu

aku benamkan laku lukaku

pada tajam mata kuasa-Mu

Ampunkanlah!

 

Ary Toekan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *