Pelajar SMANSA Adonara Timur Live In Bersama ‘Bernadete’ di Pukaone

Seluruh paket kegiatan live in selanjutnya dipersembahkan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Anton Frakun Keraf, Pr. Gerak live in yang telah dilakukan oleh SMANSA ADOTIM dapat menghasilkan sesuatu dan meninggalkan sesuatu yang baik. Kegiatan live in diakhiri dengan tembang-tembang manis dari peserta live in.

Seluruh paket kegiatan live in selanjutnya dipersembahkan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Anton Frakun Keraf, Pr.
Seluruh paket kegiatan live in selanjutnya dipersembahkan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Anton Frakun Keraf, Pr.

suluhnusa.com – SMA Negeri 1 Adonara Timur melakasanakan kegiatan live in bersama umat paroki Sta. Bernadete Soubirous Pukaone.

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 04-05 Mei 2019 yang melibatakan sekitar 107 orang peserta yang terdiri dari peserta didik dan guru-guru. Sekitar pukul 10.30 Wita, rombongan SMANSA telah memadati Aula Paroki Pukaone yang di sambut oleh OMK lingkungan Lamanele, Pukaone dan Lamalaka Atas yang menjadi stasi pusat sekaligus tempat kegiatan live in.

Peserta live in dibagi ke 18 KBG di tiga lingkungan. Kegiatan pembukaan sebagai acara penerimaan peserta live ini berjalan dengan lancar. Dalam sambutanya, Ketua Dewan Pastoral Paroki dan Ketua Stasi Pukaone memberi apresiasi dan sambutan yang hangat untuk para peserta.

Mereka sangat mengharapkan, peserta live in bisa merasa menjadi bagian dari umat paroki pukaone.

Selanjutnya, harapan yang sama juga disampaikan oleh kepala SMANSA Adotim, Kornelis Laot Boro, S. Pd.

Boro menyampaikan kegiatan live in ini merupakan program wajib sekolah yang harus dilaksanakan sebagai amanat dari Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan aspek spiritual dan sosial.

Oleh karena itu, ada dan tinggal bersama umat paroki pukaone merupakan kegiatan yang mampu mendorong peserta didik untuk berinteraksi dengan yang ilahi dan yang insani.

Dengan demikian, harapan gereja akan terbentuknya sikap iman yang militan dapat ditemukan dalam diri peserta didik yang sejatinya adalah orang muda katolik. Setelah acara pembukaan, peserta live in (guru dan sisiwa) bersama OMK melakasanakan kegiatan bakti sosial membantu proses pembangunan gedung pastoran.

Semua orang muda dan pengurus KBG terlibat aktif. Kegiatan di lanjutkan dengan pertandingan persahabatan Voli Putra dan putri di lapangan voli pukaone.

Semua omk dan peserta live in antusias dalam pertandingan ini. Setelah pertandingan persahabatan, peserta kembali ke penginapan selanjutnya melaksanakan ibadat rosario di KBG masing-masing.

Ibadat rosario dipimpin langsung oleh peserta live in(Siswa) mereka membawakan ibadat dengan sangat baik. Hal ini menunjukan adanya persiapan yang matang dari peserta.  Usai ibadat mereka sharing memperkenalkan dirinya kepada umat KBG.

Ada kebahagian nampak di baris mata mereka begitupun dalam diri guru pendamping. Mereka makan bersama umat di KBG. Selanjutnya mereka kembali ke aula paroki untuk mengikuti materi yang di bawakan oleh romo moderator OMK. Rm. Hendra Kleden, Pr mengemas materi dengan tema “Curah Pendapat dengan SMANSA ADOTIM” dalam curahan materi ini, romo mengajak kembali ke ‘rumah’ sebagai tempat, peserta live in menemukan diri mereka saat ini.

Merangsang peserta dengan pertanyaan-pertanyaan dan memancing mereka untuk menemukan motivasi tentang keberadaan mereka saat ini sebagai anak, baik di rumah, sekolah maupun lingkungan.

Peserta live in diajak untuk mencari sesuatu dari proses “menyimpang” untuk dibawa kembali ke rutinitasnya.

Beliau juga mengingatkan agar live tidak memandang rumah dan sekolah sebagai “Halte” sehingga, di waktu-waktu yang akan datang tidak ada situasi saling mempersalahkan antara orang tua dan guru tentang sikap peserta didik yang semakin hari semakin memprihatinkan. Beliau, mengajak peserta didik untuk mengenal apa yang menjadi motivasi dasar peserta live in hadir di pukaona agar ada gerak perubahan dalam diri peserta live in maupun omk sehingga menghasilkan BUAH yang baik. Setelah penyajian materi, kegiatan dilanjutkan dengan meditasi yang juga dipandu oleh romo Hendra.

Seluruh paket kegiatan live in selanjutnya dipersembahkan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Anton Frakun Keraf, Pr. Gerak live in yang telah dilakukan oleh SMANSA ADOTIM dapat menghasilkan sesuatu dan meninggalkan sesuatu yang baik. Kegiatan live in diakhiri dengan tembang-tembang manis dari peserta live in.***

 

Yohanesta Lamalewa

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *